Baru-baru ini, dunia hiburan Indonesia kembali kehilangan salah satu selebriti akibat keganasan kanker, yaitu Julia Perez. Aktris sekaligus penyanyi tersebut harus tutup usia pada umur 36 tahun setelah berjuang melawan kanker serviks. 

 

Apa sih penyebab kanker serviks itu? Kanker serviks hampir selalu disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). HPV bisa dideteksi pada 93% penyebab kanker serviks. Namun, virus itu sendiri tidak cukup untuk menyebabkan kanker serviks. Banyak faktor-faktor lain yang berkontribusi pula seperti merokok, kurang nutrisi, sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan kehamilan. Apa yang bisa Kamu lakukan untuk mencegah penyakit berbahaya ini? Berikut tips-tipsnya:

 

Lakukan Tes Pap Smear Secara Rutin

Tes pap smear membantu dokter untuk mendeteksi pertumbuhan sel secara abnormal pada serviks Kamu, sehinga Kamu bisa langsung menanganinya sebelum kanker serviks berkembang. Wanita seharusnya melakukan tes pap smear paling tidak sekali setiap tiga tahun, terutama yang sudah berhubungan seks.

 

Kalau Kamu sudah menginjak usia 30 tahun, direkomendasikan untuk melakukan tes pap smear sekitar 5 tahun sekali selama hasilnya selalu negatif HPV. Sebagai tambahan, Kalau Kamu mengalami pendarahan setelah berhubungan seks, lebih baik langsung periksakan ke dokter.

 

Kalau Hasil Pap Smear Abnormal, Periksakan Secara Rutin

Kalau terdeteksi sebuah infeksi, dokter akan mengobati dan melakukan tes pap smear dengan rutin. Pada kasus-kasus tertentu, kalau hasilnya abnormal, maka dokter juga akan melakukan tes DNA HPV, yang bisa mendeteksi HPV pada serviks.

 

Vaksin Itu Penting

Meski belum ada obat yang bisa mengobati kanker, Kamu masih bisa melakukan pencegahan dengan melakukan vaksin kanker. Vaksin Cervarix dan Gardasil bisa melindungi Kamu dari HPV dan juga kanker dubur pada pria.

 

Biasanya, dokter akan menyuntikkan vaksin 3 kali selama 6 bulan. Vaksin Gardasil direkomendasikan untuk remaja dan wanita dari usia 9-26 tahun. Sementara vaksin cervarix direkomendaskan untuk anak berusia 9 tahun dan wanita yang belum pernah divaksin dan belum pernah didiagnosis dengan kanker serviks. Vaksin HPV juga sangat direkomendasikan untuk pria mulai dari usia 11 tahun.

 

Lakukan Seks dengan Sehat

Banyak penelitian yang sudah membuktikan bahwa wanita yang memiliki banyak pasangan seksual memiliki risiko yang tinggi terkena HPV dan kanker serviks. Kalau Kamu aktif secara seksual, gunakan kondom saat melakukan seks. Seks tanpa proteksi juga meningkatkan risiko Kamu terkena penyakit menular seksual yang juga bisa menyebabkan munculnya HPV dan tentu meningkatkan risiko Kamu mengalami kanker serviks.

 

Meski kondom membantu dalam mengurangi risiko terkena penyakit terkait HPV, termasuk kanker serviks, Kamu perlu tahu bahwa HPV juga bisa menular pada bagian-bagian yang tidak tertutupi kondom. Jadi, kondom tidak bisa melindungi Kamu secara penuh dari HPV. Makanya, mendapatkan vaksin HPV juga sangat penting selain menggunakan kondom.

 

Ubah Kebiasaan Makan dan Berhenti Merokok

Merokok bisa meningkatkan risiko Kamu terkena kanker serviks dua kali lipat. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa produk-produk yang mengandung tobako merusak DNA sel serviks dan bahkan bisa berkontribusi dalam pengembangan sel kanker serviks. Rokok juga dapat memasukkan bahan-bahan kimia lain dalam tubuh Kamu yang bisa menyebabkan kanker. Bahan-bahan kimi tersebut merusak sel-sel serviks.

 

Kebiasaan makan juga bisa memberi dampak pada risiko Kamu terkena kanker serviks. Obesitas meningkatkan risiko terkena kanker serviks. Wanita yang jarang mengonsumsi buah dan sayuran juga memiliki risiko tinggi terkena kanker serviks.

 

Obat-obat medis yang dikonsumsi untuk kesehatan reproduktif juga memiliki kemungkinan meningkatkan risiko kanker serviks. Penggunaan kontrasepsi oral dalam waktu yang lama juga meningkatkan risiko kanker serviks.

 

Berikut deteksi dini kanker serviks yang perlu Kamu ketahui:

 

gejala kanker serviks