Kehadiran suami selama masa kehamilan sudah jelas merupakan dukungan yang berarti untuk Mums. Begitu pula saat persalinan. Tapi mungkin Dads bingung apa yang harus dilakukan ketika mendampingi Mums bersalin. Nah, sebagai persiapan menuju hari kelahiran si Kecil, yuk simak infonya di sini!

 

Peran Suami Begitu Berarti untuk Persalinan

Persalinan bisa menjadi pengalaman yang sangat menakutkan bagi wanita, terutama kelahiran pertama. Selain itu, wanita akan mengalami sensasi fisik mulai dari ketidaknyamanan hingga rasa sakit yang parah. Di sinilah peran suami begitu bermakna, karena dapat membantu Mums agar bisa menjalani semua proses sesantai mungkin. Keberadaan suami sebagai pendamping persalinan juga dapat membantu meminimalkan rasa sakit fisik serta tekanan emosional persalinan dan kelahiran.

 

Hal ini bahkan diteliti lebih jauh dalam penelitian. Keberadaan suami sebagai pendamping persalinan, memiliki kaitan erat dengan keseluruhan pengalaman kelahiran yang positif. Penelitian menunjukkan bahwa jika wanita menerima dukungan sosial yang baik selama persalinan dan melahirkan, rata-rata memiliki durasi persalinan yang lebih pendek, dapat mengontrol rasa sakit lebih baik, dan cenderung kurang membutuhkan intervensi medis. Tak main-main, adanya suami di samping Mums merupakan sebuah dukungan emosional, jaminan, dan bentuk rasa hormat kepada Mums.

 

Kehadiran suami pada proses persalinan juga membantu Mums untuk tetap tenang dan fokus pada kelahiran. Apa pun metode persalinannya, sangat penting melibatkan orang terdekat agar dapat menyaksikan kelahiran sang buah hati bersama Mums. Misalnya jika Mums perlu menjalani persalinan caesar, selama operasi berlangsung Dads dapat memberi tahu apa yang terjadi, berada di sisi Mums untuk menghibur, mengambil foto, dan menyampaikan kepada dokter dan staf medis keinginan Mums. 

 

Baca juga: Mums, Yuk Ketahui Posisi-posisi Janin Menjelang Persalinan

  

Pak Suami, Sebaiknya Lakukan Ini, ya

Beberapa hari lalu, kita semua dibuat haru oleh proses persalinan Aurel Hermansyah. Menjalani prosedur persalinan caesar di tanggal “cantik” 22-2-2022, Aurel didampingi oleh Atta Halilintar, sang suami. Didorong oleh rasa haru, khawatir, tegang, dan takut, Atta tak bisa menyembunyikan perasaannya dan cenderung histeris di ruang persalinan, terutama saat tim medis akan mendorong perut bagian atas Aurel untuk membantu bayi keluar. 

 

Di satu sisi, pemandangan itu begitu mengharukan dan normal, karena ini merupakan pengalaman pertama pasangan suami istri tersebut. Namun di sisi lain, pasti bertanya-tanya ya, seperti apa dukungan suami yang diharapkan saat mendampingi istri bersalin. Nah, dirangkum dari berbagai sumber, ada beberapa hal yang penting Dads lakukan selama proses persalinan, yaitu:

 

  • Bantu Menghitung Kontraksi

Menjelang si Kecil lahir, kontraksi akan semakin kuat sebagai upaya mendorong bayi keluar dari rahim. Bukan rahasia lagi, kontraksi sangat tidak nyaman dan rasa nyerinya menjalar ke seluruh bagian perut, mulai dari bagian depan, kanan dan kiri perut, hingga ke punggung. Perut juga akan terasa keras sekali saat kontraksi dan panggul terasa seperti ditekan. Jujur saja, kalau sudah sakit begitu, umumnya Mums tak akan sanggup lagi untuk mengingat dengan baik berapa lama dan berapa jeda kontraksi yang sudah terjadi. Nah, Dads dapat membantu Mums dengan ikut menghitung durasi dan jeda kontraksi. Langkah ini tidak hanya dapat membuat Dads tetap terlibat dan berperan nyata untuk mendukung Mums, tetapi juga membantu para dokter, bidan, atau suster karena dapat memberikan mereka informasi yang diperlukan. 

 

  • Tetap Tenang

Tak dimungkiri, Dads mungkin sama atau lebih khawatir menjalani proses persalinan ini. Namun, bersikap tetap tenang akan sangat membantu Mums menjadi tenang juga. Bukannya tak boleh bereaksi, namun memperlihatkan kecemasan hanya akan membuat Mums semakin stres. Michel Odent, seorang spesialis persalinan, juga percaya bahwa persalinan calon ibu bisa lebih lama, lebih menyakitkan, dan lebih rumit saat wanita merasakan kecemasan dari suami, sehingga membuat sang ibu menjadi gugup.Jadi, sampaikan hal ini kepada Dads sejak awal kehamilan agar ia dapat  tetap tenang dan fokus membantu Mums Saat persalinan. Ingat, yang paling Mums butuhkan dalam proses kelahiran ini adalah merasa aman, terlindungi, dan didukung.

 

  • Bicaralah dengan Lembut 

Menjelang persalinan, Mums tidak butuh hal yang neko-neko. Dads cukup memegang tangan Mums, mengusap lengan dan punggung, menatap mata, memandang wajah Mums, dan meyakinkan Mums bahwa semua akan baik-baik saja. Semua hal itu mungkin terlihat biasa, namun nyatanya sangat menenangkan, lho.  

 

Baca juga: Kok, Bisa ya, HPL Berubah-ubah? Ini Jawabannya

 

  • Ikuti Permintaan Mums

Melewati kontraksi atau persiapan menjelang caesar, adalah sebuah proses yang melelahkan sekaligus menyakitkan untuk Mums. Maka, ingatkan Dads agar bisa menjadi suporter nomor 1 untuk Mums. Artinya, ingatkan ia untuk melakukan apa yang Mums inginkan. Ini bukan waktunya berselisih tentang cara yang benar untuk memijat bahu Mums, mengatur posisi, atau melarang Mums berteriak. Saran dari ahli, jika sang ibu meminta sesuatu, lakukanlah. Jika staf rumah sakit meminta Dads melakukan sesuatu, lakukanlah. Bahkan jika Mums meminta Dads untuk keluar sebentar dan meninggalkannya sendirian, lakukanlah. Dan lakukan dengan tenang dan cepat tanda perlu mempertanyakan alasannya.

 

  • Tahu Kapan Harus Mundur

Ini mungkin terdengar kasar, tetapi nyatanya hal terbaik yang dapat Dads lakukan adalah menyerahkan persalinan di tangan dokter dan perawat di rumah sakit. Desakan Dads dalam proses persalinan justru bisa menjadi gangguan bagi tenaga medis atau mungkin bertentangan dengan kebijakan rumah sakit. Pastikan pula Dads tidak menghalangi dokter, perawat dan bidan. Pastinya mereka tahu apa yang perlu dilakukan dan akan melibatkan Dads, tetapi mungkin tidak punya waktu untuk menjelaskan semuanya kepada Dads pada saat itu juga. Oleh karena itu, yang terbaik adalah mematuhi norma dan tetap hadir jika Dads diperlukan. 

 

Nyatanya, banyak cara untuk membuat Dads bisa ikut terlibat dalam proses persalinan si Kecil nanti. Dan, semua itu tak butuh kemampuan khusus. Yuk, mulai sampaikan dan komunikasikan ini kepada Dads agar ia mengetahuinya. Semoga persalinan Mums lancar, ya! (IS)

 

Baca juga: Terungkap! Wanita Merasa Paling Bergairah di 3 Waktu Ini

 

 

 

Referensi:

The Guardian. Husband During Delivery

NCBI. Support During Child Birth

First Cry. Husband Support During Labor

Very Well. During C-Section