Kanker saluran empedu adalah kanker yang tumbuh di dalam organ saluran empedu. Saluran empedu adalah saluran tipis berukuran sepanjang 4 – 5 inci yang berfungsi memindahkan cairan empedu dari hati dan kantong empedu ke usus halus. Jika sudah berada di usus halus, cairan empedu berfungsi membantu mencerna lemak di dalam makanan yang Kamu makan.

 

Kanker saluran empedu, yang juga disebut cholangiocarcinoma, lebih sering menyerang pria ketimbang wanita. Pada umumnya, jenis kanker yang termasuk langka ini menyerang orang berusia 50 – 70 tahun. Meski langka, Kamu perlu meningkatkan kesadaran akan penyakit ini, supaya bisa melakukan pencegahan. Berikut penjelasan lengkap tentang kanker saluran empedu, seperti yang dilansir oleh portal informasi kesehatan WebMD.

Baca juga: Makanan yang Baik untuk Kesehatan Hati
 

Penyebab Kanker Saluran Empedu

Inflamasi jangka panjang pada organ saluran empedu menjadi penyebab utama penyakit ini. Salah satu contoh inflamasi yang bisa menyebabkan kanker saluran empedu adalah primary sclerosing cholangitis. Inflamasi tersebut menyebabkan adanya luka di saluran empedu. Berikut beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko kanker saluran empedu: 

  • Batu saluran empedu: Kondisi yang mirip dengan batu empedu, namun ukurannya lebih kecil.
  • Kista koledokus: Perubahan pada sel-sel di dinding kantung empedu yang terhubung ke saluran empedu. Perubahan sel-sel tersebut juga bisa menjadi pertanda kanker.
  • Infeksi trematode hati: Trematoda adalah sejenis cacing parasit yang bisa menyerang hati. Infeksi ini bisa terjadi jika Kamu mengonsumsi ikan mentah yang terinfeksi cacing-cacing parasit kecil tersebut. Cacing tersebut bisa mengendap di saluran empedu dan menyebabkan kanker.
  • Sirosis: Kerusakan pada hati yang disebabkan alkohol dan hepatitis. Kondisi ini bisa membentuk jaringan luka, dan meningkatkan risiko kanker saluran empedu.

 

Beberapa kondisi lain yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker saluran empedu termasuk:

  • Radang usus (termasuk penyakit Crohn’s dan ulcerative colitis)
  • Obesitas
  • Diabetes
  • Viral hepatitis
  • Minum alkohol

 

Gejala Kanker Saluran Empedu

Kanker bisa tumbuh di bagian mana saja pada saluran empedu. Ada 3 jenis berdasarkan tempatnya: intrahepatic (di dalam hati), perihilar (di luar hati), dan distal (di dekat usus halus). Gejala kanker saluran empedu beragam sesuai dengan letaknya, namun beberapa diantaranya termasuk:

  • Penyakit kuning
  • Nyeri di perut
  • Mual dan muntah
  • Demam
  • Kehilangan selera makan
  • Penurunan berat badan
  • Kelemahan
  • Feses berwarna terang
  • Urine berwarna gelap
Baca juga: Waspada Rasa Sakit pada Hati

 

 

Diagnosis Kanker Saluran Empedu

Dokter akan menggunakan beberapa metode untuk menentukan jika Kamu terkena kanker saluran empedu. Berikut beberapa pemeriksaan yang akan dilakukan:

  • Pemeriksaan fisik: Dokter akan melakukan medical check up lengkap dan menanyakan tentang kesehatan, riwayat penyakit kanker dan hati di keluarga, gaya hidup dan kebiasaan, seperti minum alkohol atau merokok. Dokter juga akan memerhatikan gejala kanker saluran empedu pada fisik Kamu, seperti penyakit kuning. Dokter juga akan memeriksa adanya penumpukan cairan di perut.
  • Tes darah: Beberapa tes darah dilakukan untuk memastikan hati bekerja dengan baik. Beberapa tes darah lainnya dikhususkan untuk mendeteksi pertanda tumor. Dokter juga akan memeriksa kadar bilirubin.
  • USG abdominal: Tes untuk melihat dan mendeteksi tumor.
  • CT scan atau MRI: CT adalah pemeriksaan X-ray untuk memeriksa keadaan di dalam tubuh secara mendetail. MRI juga memiliki fungsi yang sama, melihat keadaan di dalam suatu organ dan struktur dalam tubuh. Keduanya bisa digunakan untuk menemukan tumor, melihat ukurannya, serta lokasinya di hati.
  • Cholangioscopi: Tes ini khusus untuk memeriksa masalah di saluran empedu.
  • Biopsi: Dokter mengambil sampel sel saluran empedu dan melakukakan pemeriksaan di bawah mikroskopi untuk mengonfirmasi diagnosis.

 

Pengobatan Kanker Saluran Empedu

Pengobatan kanker saluran empedu biasanya menggunakan metode kombinasi. Berikut beberapa pilihan pengobatan yang ada:

  • Operasi: Ada 2 jenis operasi. Operasi kuratif, berarti dokter masih bisa melakukan operasi pengangkatan tumornya. Sementara itu, operasi paliatif berarti penanganan hanya untuk meredakan gejalanya atau mengobati komplikasi, karena kankernya sudah menyebar dan tidak bisa diangkat.
  • Radiasi: Metode ini menggunakan X-ray berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. Dokter bisa memilih pengobatan ini sebelum operasi untuk mengecilkan tumor dan mempermudah operasi. Kalau kankernya tidak bisa diangkat namun belum tersebar ke organ lain, radiasi bisa mengontrol penyakitnya.
  • Kemoterapi: Pengobatan ini juga pada umumnya digunakan sebelum operasi untuk mengecilkan tumor dan meningkatkan tingkat kesuksesan operasi. Kemoterapi juga bisa digunakan setelah operasi, untuk menurunkan risiko kambuhnya kanker.
  • Transplantasi hati: Ini merupakan pengobatan yang jarang digunakan. Pasalnya, sulit mendapatkan hati baru. Namun, pengobatan ini juga bisa mengobati kanker.

 

Meskipun sedang menjalani pengobatan kanker, penderita bisa melakukan beberapa hal untuk tetap merasa sehat. Hentikan konsumsi alkohol dan rokok. Kelelahan juga sangat umum dirasakan oleh penderita kanker. Penderita bisa merasa terlalu lelah untuk beraktivitas. Meskipun penderita membutuhkan istirahat yang cukup, melakukan olahraga ringan juga bisa membantu mengurangi kelelahan.

Baca juga: Makanan Pencegah Penyakit Liver

 

Secara keseluruhan, tingkat kesuksesan penyembuhan jenis kanker ini tergantung pada lokasinya dan seberapa parah kondisinya ketika didiagnosis. Saluran empedu terletak jauh di dalam tubuh, jadi tidak seperti kanker lainnya, Kamu tidak akan menyadari gejala di stadium awal. Jadi, mulai sekarang terapkan gaya hidup sehat supaya terhindar dari penyakit ini! (UH/WK)