Banyak orang dengan kesibukannya terkadang mengabaikan sakit yang dialaminya, terutama sakit kepala. Ya, sakit kepala memang kerap dialami oleh banyak orang, namun tidak semuanya khawatir dengan sakit kepala yang dirasakannya. Mungkin saja, mereka berpikir itu adalah sakit kepala biasa yang dengan mengkonsumsi obat-obatan di warung sudah dapat teratasi.

 

Tunggu dulu, sakit kepala yang dirasakan secara berulang bisa saja menjadi hal yang serius apabila dibiarkan begitu saja. Banyak kemungkinan yang dapat dialami dari seringnya sakit kepala, bahkan bisa berbahaya, menderita penyakit meningitis salah satunya. Oke, mari kita lihat penjabarannya tentang meningitis.

Baca Juga : 11 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Merusak Otak!

 

Apa Itu Meningitis?

Meningitis adalah salah satu penyakit yang menyerang otak. Ketika seseorang terkena meningitis, terjadi peradangan pada meninges yang berfungsi sebagai pelindung otak dan saraf tulang belakang. Dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya, namun jika dibiarkan begitu saja tanpa melalui pengobatan, meningitis akan berkembang dan menimbulkan komplikasi serius dan semakin lama akan semakin parah.

 

Hal yang paling sering menyebabkan terjadinya meningitis adalah disebabkan oleh virus, namun dalam beberapa kasus bisa terjadi karena jamur atau bakteri. Tanda-tanda yang sering dialami oleh orang yang terkena meningitis biasanya diawali dari sakit kepala, demam, dan leher kaku ketika sedang duduk. Meningitis juga dapat terjadi pada setiap usia. Namun paling sering menyerang orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah seperti anak-anak, orang tua dan pengidap HIV/AIDS.

 

Tanda dan Gejala Meningitis

Tanda maupun gejala dari penyakit meningitis dapat muncul dalam hitungan jam, maupun lebih dari satu atau dua hari. Tanda ini dapat terjadi pada siapa saja, termasuk bayi yang baru saja dilahirkan. Namun ada perbedaan yang terjadi pada bayi dan orang dewasa. Berikut tanda-tanda yang dialami orang dewasa dan bayi maupun balita:

  • Demam dan menggigil, terutama pada bayi
  • Perubahan kondisi mental seperti kebingungan
  • Mual dan muntah
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Sakit kepala yang luar biasa
  • Leher kaku ketika duduk
  • Sering pingsan
  • Lesu dan pola makan yang buruk pada balita

 

Penyebab Meningitis

Terdapat berbagai macam perbedaan yang menyebabkan seseorang terkena meningitis yaitu virus, bakteri, dan jamur yang dapat mengancam jiwa. Biasanya infeksi tersebut menular dari satu orang ke orang lain seperti batuk, bersin, mencium, berbagi peralatan makan, sikat gigi maupun rokok. Hal itu yang menyebarkan virus, jamur atau bakteri dapat menular ke orang lain.

 

Meningitis Akibat Bakteri

Jenis penyebaran ini dapat terjadi ketika bakteri masuk ke dalam aliran darah dan kemudian bermigrasi ke otak dan sumsum tulang belakang. Dilansir dari mayoclinic.org, bahwa ada beberapa jenis bakteri yang  mengakibatkan meningitis

  • Neisseria meningitidis

Penyebab paling umum yang paling sering terjadi akibat bakteri. Bakteri ini bisa hidup di dalam hidung dan tenggorokan tanpa menyebabkan infeksi. Seiring berjalannya waktu, bakteri ini dapat melawan dan mengalahkan sistem kekebalan tubuh manusia. Namun manusia memiliki kekuatan untuk menahan masuknya bakteri ini. Bakteri ini biasanya menyebar melalui kontak langsung atau dari jarak dekat, misalnya melalui batuk, bersin, atau berciuman.

  • Streptococcus pneumoniae

Juga hidup di dalam hidung dan tenggorokan manusia, yang membedakan hanya bakteri ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia hingga turun. Bakteri ini juga dapat menyerang bayi karena sistem kekebalan tubuhnya yang masih belum maksimal.

  • Mycobacterium tuberculosis

Bakteri ini biasanya pertama kali menginfeksi organ pernapasan paru-paru yang kemudian masuk ke aliran darah dan menginfeksi selaput pelindung otak.

Baca Juga : TBC : Tak Hanya Bisa Menyerang Paru-paru

 

Meningitis Akibat Virus

Virus dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui aliran darah dan bergerak menuju meninges atau selaput yang dapat melindungi selaput otak dan saraf tulang belakang.  Berikut ada beberapa virus yang dikenal bisa menyebabkan meningitis adalah:

  • Virus cacat air
  • Virus influenza
  • Virus herpes simplex, menyebabkan herpes genital
  • Entervirouses, biasanya menyebabkan sakit perut
  • Virus penyakit gondong

 

Meningitis Akibat Jamur

Kondisi termasuk penyakit yang langka. Penyebab umum meningitis jamur adalah cryptococcus. Jamur tersebut akan menyebar dalam aliran darah dan masuk ke sumsum tulang belakang.

 

Meningitis Akibat Parasit

Meningitis parasit atau primary amebic meningoencephalitis yang biasanya disebabkan amuba dan mematikan. Naegleria fowleri merupakan jenis amuba yang umumnya menjadi penyebab meningitis parasit.

Selain itu, faktor keturunan, usia, gangguan sistem kekebalan tubuh juga dapat mempengaruhi faktor seseorang terkena meningitis.

 

Pengobatan Untuk Meningitis

Penyakit meningitis dapat disembuhkan walaupun tidak melakukan pengobatan. Namun bisa menimbulkan keparahan hingga komplikasi, seperti pada penyakit meningitis yang disebabkan oleh infeksi dan virus. Kondisi ini membutuhkan pengobatan antibiotik untuk mempercepat proses pemulihan. Bila pengobatan ditunda akan menyebabkan kematian.

Untuk memastikan apakah Kamu positif mengalami meningitis atau tidak, Kamu harus memeriksakan diri ke dokter. Penanganan biasanya akan berupa pemberian oksigen, cairan infus dan steroid atau obat lain. Steroid diberikan dokter untuk mengurangi inflamasi atau radang di otak. Penanganannya juga berbeda-beda dari penyebab yang ditimbulkan.

  • Meningitis virus ringan :  obat pereda sakit kepala, banyak istirahat dan minum banyak cairan
  • Meningitis virus parah : akan dirwat di rumah sakit dengan antibiotik
  • Meningitis jamur : diberikan obat anti jamur dosis tinggi melalui infus
  • Meningitis parasit : obat pembasmi Naegleria fowleri, walaupun belum dapat dipastikan sembuh karena infeksi parah
 Baca Juga : Apakah Kelelahan Dapat Menyebabkan Kematian?

 

Untuk mencegah terjangkitnya meningitis, lakukan cuci tangan sebelum beraktivitas dengan menggunakan tangan, istirahat yang cukup, olahraga teratur dan konsumsi makanan yang sehat. Jangan lupa untuk selalu menutup mulut saat batuk dan bersin.