Apa ada dari Geng Sehat yang takut pipis di toilet umum? Hmmm.... kalau jawabannya iya, maka bisa jadi Geng Sehat mengalami fobia pee shy!  Eh, itu apa ya? Pee shy atau shy bladder syndrome merupakan fobia yang membuat penderitanya kesulitan untuk buang air kecil ketika berada di luar rumah.

 

Biasanya seseorang yang mengalami pee shy akan berusaha sekuat tenaga menahan buang air kecil atau besar pada saat di luar rumah. Dan, penderitanya harus mendapatkan pertolongan untuk terbebas dari rasa takut ini! Pasalnya, fobia ini akan membuat hidup dan aktivitas penderitanya menjadi terbatas, karena tidak bisa pergi jauh-jauh dari rumah.

 

Bila fobia ini masih dalam tahap rendah, kemungkinan penderitanya masih bisa buang ar kecil di toilet umum, walaupun merasa tidak nyaman. Namun apabila fobia ini sudah pada tahap yang parah, maka akan benar-benar menggangu kehidupan penderitanya. Sebab, menahan buang air kecil dalam waktu yang lama akan membuat tidak nyaman, juga menyakitkan. Jika ini terjadi dalam jangka waktu yang panjang, bukan tidak mungkin penderitanya akan mengalami kondisi medis tertentu akibat terlalu sering menahan buang air kecil.

Baca juga: Obat Kumur Mampu Membunuh Bakteri Penyebab Kencing Nanah?

 

Apa Penyebabnya?

Fobia ini muncul karena adanya rasa gugup untuk buang air kecil saat berada di sekitar orang banyak. Pada dasarnya, shy bladder syndrome merupakan gangguan kecemasan sosial yang terus-menerus ditambah dengan rasa malu, sehingga secara tidak sadar mereka mengencangkan otot sfingter urine, yang mengakibatkan urine jadi tidak keluar. Selain itu ada beberapa penyebab yang menjadi faktor pemicu mengalami pee shy, antara lain:

  • Trauma pelecehan seksual di toilet umum.
  • Pengalaman bullying di toilet umum.
  • Emosi yang berlebihan, sehingga membuat kesulitan untuk buang air kecil.
  • Ketidaknyamanan fasilitas di toilet umum dan tidak adanya ruang privasi. Apalagi pada toilet pria yang tidak dibatasi penyekat.

Baca juga: Dampak yang Terjadi Pada Anak Korban Pelecehan Seksual

 

Ini Solusinya!

Berikut pilihan pengobatan yang bisa mengatasi masalah ini:

  • Terapi perilaku kognitif untuk membantu mengubah pikiran dan perasaan mengenai buang air kecil di toilet umum.
  • Mengajarkan teknik relaksasi untuk membayangkan sesuatu yang menyenangkan atau yang membuat santai, agar dapat mengurangi kecemasan terkait fobia yang dimiliki.
  • Mengonsumsi obat anti-kecemasan sesuai dengan resep dokter.
  • Dokter mungkin akan menyarankan pemasangan kateter untuk buang air kecil jika kondisi fobia semakin parah.

 

Bila Kamu atau ada orang terdekatmu menunjukkan gejala dari fobia ini, maka segeralah berkonsultasi kepada ahlinya untuk mendapatkan penanganan. Jangan sampai aktivitas sehari-hari jadi terhambat hanya karena fobia yang satu ini, ya!

Baca juga: Fobia Terhadap Boneka Ternyata Ada!