Salah satu hubungan terunik di dunia barangkali hubungan antara menantu dan mertua. Beragam konflik kadang ikut mewarnai hubungan ini. Dalam buku Haru Biru Mertua Menantu oleh Nagiga dan psikolog Dian Ibung, Psi., dijelaskan bahwa ada 2 faktor utama yang paling menentukan suksesnya hubungan menantu dan mertua, yaitu faktor adaptasi dan komunikasi. 

 

Adapatasi sudah dimulai sejak pernikahan terjalin. Sebagian orang dapat melewati masa adaptasi yang mulus dan cepat bersama mertua. Ada pula menantu dan mertua yang agak lama menghadapi kendala dalam proses penyesuaian diri. Dibutuhkan pengertian baik dari menantu maupun mertua dalam menerima peran baru mereka, baik secara fisik maupun psikis. Misalnya, sama-sama bersedia untuk mengenal, mempelajari, dan menyikapi dengan bijak budaya yang sudah melekat lama dalam lingkungan keluarga masing-masing. 

 

Soal kebiasaan makan saja misalnya, bisa membutuhkan adaptasi. Misalnya, jika Kamu bingung mengapasuami tidak pernah bosan dengan satu jenis makanan tertentu, mau tidak mau Kamu harus menyesuaikan dengan kebiasaan ini. Atau mungkin cara penyajian dan pemilihan menu oleh mertua untuk suami sudah sangat pas di lidahnya suami sehinga mau tidak mau Kamu harus mencoba membuatnya. Tidak perlu sungkan bertanya pada mertua. 

 

Selama masa adaptasi,  komunikasi intens sangat menentukan keberhasilan. Sebagai menantu, cobalah menyampaikan pendapat dengan komunikasi yang baik. Memang kesamaan latar belakang budaya, lingkungan sosial, bahasa, usia, dan pendidikan dapat lebih memudahkan komunikasi. Jika pun terlalu banyak perbedaan, Kamu tentu lebih bisa bagaimana menyesuaikan diri. Intinya, prinsip-prinsip saling menghormati, menghargai, memahami dengan jujur dan sabar adalah kunci dalam berkomunikasi dengan orang yang lebih tua. Akan lebih baik jika sebelum akad nikah, proses adaptasi dan komunikasi ini sudah mulai pelan-pelan Kamu bina dengan baik dengan mertua. 

Baca Juga : Kenali 6 Jenis Fitness dalam Pernikahan

 

 

 

Tips Mendekatkan Diri dengan Mertua 

Saat adaptasi dan komunikasi tidak lagi menjadi masalah, tidak ada salahnya Kamu membuka peluang untuk lebiuh akrab dengan mertua. Lakukan 3 hal berikut: 

 

Perlakukan mertua seperti orangtua sendiri, dan sebaliknya

Kebahagiaan seorang ibu adalah saat melihat anaknya bahagia hidup bersama istri yang ia cintai dan mencintainya. Setelah menikah harusnya Kamu tidak menganggap lagi mertua sebagai orang lain, namun sebagai ibu sendiri. Dengan memperlakukan dan memanjakan mertua selayaknya orangtua sendiri, maka Kamu pun akan diperlakukan sama sebagai anak sendiri. 

 

Diskusikan dengan pasangan jika ada kesulitan

Sudah sepantasnya menantu bersikap sopan pada mertua. Perlihatkanlah niat baik untuk menghargai dan menyayangi mereka, seperti orang tua sendiri. Bila ada kondisi yang membuatmu sulit beradaptasi dengan mertua, maka diskusikan dengan pasangan. Demikian pula jika selama ini Kamu memiliki hubungan yang baik dan dekat dengan mertua. Meskipun mertua sudah menganggapmu sebagai anaknya sendiri, Kamu harus menjaga sikap hormat terhadap beliau.

 

Bersenang-senanglah dengan mertua

Ciptakan kedekatan bersama mertua dengan memberikan perhatian sederhana yang ia sukai. Sekali-sekali ajak Mama mertua berbelanja. Biarkan Mama mertua memilih sendiri model pakaian favoritnya. Beliau pasti akan senang sekali, dan Kamu pastinya juga bahagia melihat ia mengenakan hadiah darimu.

 

Ketika hubungan Kamu dengan mertua harmonis, tentu suami akan semakin sayang lho! Mulai sekarang rubuhkan dinding penghalang dengan mertua, dan lakukan tips di atas. Semoga berhasil! (TA/AY)

Baca juga: Semakin Sering Bercinta, Benarkah Pernikahan Semakin Bahagia?