Salah satu aktivitas rutin yang saya jalani adalah belanja kebutuhan sehari-hari, baik di pasar swalayan maupun di pasar modern. Frekuensi belanja sendiri menyesuaikan dengan situasi dan kondisi, terkadang satu minggu sekali, tetapi bisa juga lebih sering atau lebih jarang.

 

Tahukah Kamu kalau berbelanja bahan makanan itu sebaiknya tidak sembarangan? Ada hal-hal yang harus Kamu perhatikan, agar bahan makanan yang dibeli saat berbelanja tidak membahayakan kesehatanmu. Misalnya memastikan bahwa kemasannya dalam kondisi baik atau apakah belum melewati masa kedaluwarsa.

 

Ternyata selain hal-hal tersebut, Geng Sehat juga sebaiknya memperhatikan urutan berbelanja bahan makanan, lho! Hal ini terkait dengan keamanan dari bahan makanan itu sendiri. Mengacu edukasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ini dia urutan belanja bahan makanan yang aman!

 

1. Pangan Dalam Kemasan

Saat Kamu tiba di lokasi berbelanja dan sudah siap untuk memulai petualangan belanjamu hari itu, pastikan yang pertama kali Kamu masukkan ke dalam troli atau keranjang belanjaan adalah jenis pangan dalam kemasan. Mulai dari mi instan, ikan kalengan, kecap, hingga sereal instan.

Baca juga: Berapa Kebutuhan Vitamin C Harian Kamu? Yuk, Cek di Sini!

 

Belanjaan seperti ini umumnya memiliki masa kedaluwarsa yang cukup panjang. Jadi misalnya Kamu mau belanja 3-4 jam lagi, tidak akan ada pengaruhnya. Oh ya, biasakan beli pangan dalam kemasan yang telah memiliki izin edar, baik dari BPOM yang ditandai dengan nomor izin edar MD atau ML, ataupun produk Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dari Dinas Kesehatan setempat.

 

2. Pangan Kering

Setelah selesai dengan produk pangan dalam kemasan, kelompok kedua yang siap Kamu masukkan ke dalam keranjang belanjaanmu adalah pangan kering, seperti beras atau tepung. Sering kali, beras kita beli di urutan terakhir karena beratnya lumayan kalau dibawa ke mana-mana. Jika Kamu berbelanja di pasar, ini bisa disiasati dengan menitipkan belanjaan terlebih dahulu. Kalau di swalayan sih enggak ada masalah ya, Gengs.

 

3. Produk Roti

Roti tawar adalah salah satu komoditas wajib yang dijual di swalayan, karena memang kebutuhan konsumsinya tinggi. Karena roti masih termasuk pangan kering, ini bisa ditempatkan di urutan ketiga pembelian. Jangan lupa untuk selalu mengecek kondisi produk dan tanggal kedaluwarsa terjauh sebelum membelinya.

Baca juga: Makan Banyak Dalam Video Mukbang, Normal atau Tidak?

 

4. Susu dan Produk Olahannya

Pangan dalam kemasan sudah, produk pangan kering sudah, roti juga sudah. Berikutnya adalah produk susu dan turunannya, seperti yoghurt atau keju. Kalau di swalayan, keju ditempatkan di lemari pendingin, artinya baik disimpan pada suhu tertentu. Demikian pula dengan yoghurt.

 

Inilah yang membuat susu dan produk olahannya lebih baik dimasukkan ke dalam keranjang belanja agak terakhir. Yup, untuk memperkecil jeda waktu sejak produk-produk ini keluar dari lemari pendingin di swalayan, sampai saat Kamu menaruhnya di lemari pendingin di rumah!

 

 

5. Pangan Segar

Sesudahnya, barulah giliran pangan segar, seperti buah, sayuran, daging, hingga ikan. Sekali lagi, kalau daging dibeli duluan dan ternyata belanja kita butuh waktu 3 jam, kualitas daging sudah menurun. Demikian pula dengan kualitas sayur maupun ikan.

 

6. Pangan Beku

Sesudah yang segar-segar, mari beranjak ke pangan beku. Pangan ini banyak terdapat di swalayan, seperti daging beku atau udang beku. Mengapa terakhir? Karena jika produk terlalu lama berada di luar freezer, akan keburu mencair dan malah jadi tidak aman untuk dikonsumsi lagi. Salah satu cara untuk membuat pangan beku tahan lama atau tetap dingin selama perjalanan menuju ke rumah adalah dengan meminta penjual memasukkan es batu ke dalam kemasan pangan beku.

Baca juga: Manakah yang Lebih Sehat: Sayuran yang Dimasak atau yang Mentah?

 

7. Pangan Siap Saji

Terakhir, barulah kita berbelanja produk siap saji. Misalnya seporsi ayam goreng tepung untuk makan siang di rumah ataupun segelas thai tea dingin untuk mengobati haus setelah lelah berbelanja. Bukan tanpa alasan jika pangan siap saji diletakkan di urutan paling akhir.

 

Pangan jenis ini tentunya hanya bisa bertahan beberapa jam saja. Jika Kamu membelinya di awal waktu belanja lalu masih keliling sana-sini, besar kemungkinan saat Kamu menyantapnya, makanan tersebut sudah kurang layak dikonsumsi.

 

Nah Gengs, itu dia urutan berbelanja bahan makanan yang disarankan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan. Ini sebagai upaya untuk menjaga keamanan dan kelayakan konsumsi dari bahan makanan yang dibeli. Wah, saya sendiri masih kacau nih urutan belanjanya! Dengan adanya daftar ini, semakin terbuka wawasan saya mengenai urutan belanja bahan pangan. Yuk, ikutan mempraktikkan hal ini! Salam sehat!