Pernahkah Geng Sehat mengalami sembelit? Jika pernah, kalian enggak sendirian! Sembelit atau susah buang air besar (dalam bahasa medis disebut konstipasi) merupakan gangguan kesehatan yang pernah dialami oleh hampir setiap orang di semua rentang usia.

 

Sembelit sendiri diartikan sebagai suatu kondisi ketika frekuensi buang air besar lebih jarang dibandingkan kondisi normal. Setiap orang memang memiliki frekuensi buang air besar yang berbeda. Sebagian melakukannya secara rutin sekitar 1-2 kali sehari, sebagian ada yang melakukan 2 atau 3 hari sekali.  

 

Namun secara umum, jika tidak buang air besar lebih dari tiga hari atau membutuhkan usaha lebih kuat untuk mengejan ketika buang air besar dengan kondisi feses yang mengeras, sudah dapat dikatakan bahwa Geng Sehat mengalami sembelit.

 

Baca juga: Masalah Pencernaan yang Umumnya Dialami Bayi

 

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya sembelit, di antaranya pola makan rendah serat, kurang minum air, kebiasaan menahan buang air besar, dan stres. Hal sederhana seperti menginap di hotel atau di tempat selain tempat tinggal Geng Sehat juga bisa lho menyebabkan Geng Sehat sulit buang air besar!

 

Konsumsi beberapa obat juga diketahui memiliki efek samping berupa sembelit, contohnya suplemen zat besi, obat penetral asam lambung, dan obat untuk menangani depresi. Pada ibu hamil, kasus sembelit juga sering terjadi sebagai respons tubuh terhadap tingginya kadar hormon progesteron selama kehamilan.

 

Hormon progesteron dapat menyebabkan otot polos mengalami relaksasi, salah satunya otot polos di saluran cerna. Akibatnya, ibu hamil relatif lebih rentan mengalami sembelit. Penyebab lain dari sembelit adalah kurangnya aktivitas fisik. Jadi jangan lagi malas berolahraga ya, Gengs!

 

Baca juga: Yuk, Atasi Sembelit dengan Konsumsi 6 Makanan Ini!

 

 

Sampai kapan sembelit boleh dianggap wajar?

Wajar bila dalam suatu waktu Geng Sehat mengalami sembelit, terlebih jika mampu mengidentifikasi kemungkinan penyebabnya. Sembelit dapat dikatakan wajar apabila terjadi hanya sesekali dan dapat sembuh dengan sendirinya, maupun jika dibantu dengan bantuan obat bebas atau bebas terbatas.

 

Namun apabila Geng Sehat mengalami sembelit yang relatif sering berulang, terlebih jika tidak menemukan kemungkinan penyebabnya, maupun tidak merespons terhadap perubahan pola makan, seperti minum banyak air serta mengonsumsi serat, maka patut dicurigai.

 

Sembelit dapat menjadi gejala dari suatu gangguan kesehatan yang serius. Beberapa penyakit, seperti hipotiroid (rendahnya aktivitas hormon tiroid di dalam tubuh), diabetes, maupun penyakit degenerasi saraf seperti penyakit Parkinson, multiple sclerosis, serta kanker usus besar, terkadang memiliki manifestasi gejala berupa sembelit.

 

Baca juga: Sulit Buang Air Besar? Mungkin 9 Hal Ini Penyebabnya!

 

Oleh karena itu, mereka yang mengalami perubahan pola buang air besar berulang dan tidak merespons pengobatan mandiri sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Hal ini berlaku juga apabila timbul gejala lain, seperti perubahan konsistensi feses yang ekstrem, adanya darah saat buang air besar, nyeri hebat saat buang air, serta penurunan berat badan yang signifikan. Pada kasus sembelit yang tidak wajar seperti kriteria tersebut, mengobati gejala dengan obat pencahar terus-menerus tidak akan membantu. Malahan, justru menunda penegakkan diagnosis penyebab utamanya.

 

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati

Prinsip mencegah lebih baik daripada mengobati juga berlaku untuk sembelit, Gengs. Menerapkan gaya hidup yang sehat, termasuk di dalamnya pola makan yang baik, aktivitas fisik yang cukup, istirahat, serta mengelola stres dengan baik, dapat membantu kita untuk terhindar dari sembelit dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Hindari juga kebiasaan menahan buang air besar, ya! Salam sehat!

 

Baca juga: Hindari 7 Makanan Ini Jika Kamu Mengalami Sembelit

 

Kenali Feses Bayi - GueSehat.com

 

Referensi:

NHS: Constipation