Selama melalui masa pacaran, tidak jarang setiap pasangan pernah dihantui oleh sebuah pertanyaan, "Ia benar-benar mencintai saya atau hanya merasa bergantung dan sudah terlanjur nyaman dengan hubungan ini, ya?" Malahan, ada pula yang melontarkan pertanyaan itu terhadap dirinya sendiri. 

Baca Juga : Apa yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Jatuh Cinta?

 

Jika pertanyaan tersebut mulai hadir, ada baiknya Kamu lebih instropeksi diri dan mulai mengobservasi hubungan cinta antara Kamu dan pasangan. Berikut adalah beberapa tanda yang harus Kamu waspadai jika pasangan atau Kamu sendiri mengalaminya selama menjalin hubungan.

  1. Hanya ada dan ingin menghabiskan banyak waktu bersama di saat hubungan sedang harmonis saja.
  2. Tidak menghormati batasan-batasan yang dimiliki, seperti terlalu sering bertemu, saling menelepon, dan berkirim pesan, hingga mencoba memonopoli waktu.
  3. Bersikap lembut, tapi sebenarnya tidak mendengarkan dan tidak mengerti perasaan pasangan masing-masing. Jika bertengkar, akan mencoba membuat pasangannya berada di posisi yang bersalah.
  4. Memaksakan kehendak untuk mencium dan memeluk semaunya.
  5. Mudah marah, kesal, dan cemberut saat kemauan tidak dituruti.
  6. Tidak terbuka untuk belajar dari masalah yang menyangkut hubungan yang sedang dijalani.
  7. Merasa energi yang dimiliki diisap oleh pasangan. Dengan kata lain, pasangan akan menarik diri untuk bertanggung jawab terhadap perasaannya sendiri. 
  8. Berperilaku kasar, misalnya gemar mengeluarkan kata-kata makian dan bertindak kasar.
  9. Mengalami kecanduan yang tidak dapat ditoleransi, seperti merokok, minum alkohol, menggunakan narkoba dan zat adiktif lainnya, serta suka berjudi.
  10. Kerap melakukan hal-hal yang negatif.
  11. Tidak jujur terhadap semua hal.
  12. Selalu berbicara tentang sendiri dan cenderung meremehkan pasangannya.
  13. Entah posesif atau cemburu, ada rasa tidak suka ketika melihat pasangannya sibuk.
  14. Memiliki hobi dan minat baru yang tidak diketahui.
Baca Juga : Manfaat Jatuh Cinta untuk Kesehatan

 

Percaya pada Diri Sendiri

Daftar tersebut bukan hasil konkrit bahwa seseorang hanya bergantung secara emosional, namun Kamu harus mempercayai perasaan dan instingmu sendiri. Perasaan dan insting adalah bimbingan batin yang andal, dapat memberitahukan apa yang baik atau buruk bagi diri, serta tahu yang mana yang benar maupun yang salah untuk diri sendiri.

 

Tidak peduli seberapa bagus penampilan seseorang dari luar, seberapa besar ia mengatakan cinta kepada Kamu, jika Kamu tidak dapat merasakan cinta itu atau Kamu merasakan kekosongan di dalam dirinya, Kamu harus lebih memercayai apa yang Kamu rasakan daripada apa yang ia lakukan dan yang sudah ia perbuat.

 

Sayangnya, ada sebagian orang, atau mungkin termasuk Kamu, yang sejak kecil sudah diajari untuk tidak mengikuti perasaan dan insting diri sendiri. Kamu tidak mengetahui apakah sesuatu itu baik dan buruk untuk dirimu, karena orang tua sudah menentukan pilihan. Kamu juga diajari bahwa orang lain lebih mengetahui dan lebih berpengalaman dibandingkan dirimu. Inilah ajaran yang salah dari orang tua kepada anak-anaknya.

 

Bila seseorang sudah kehilangan kepercayaan dirinya sejak kecil, mereka jadi mudah terpengaruh bahkan dapat dikendalikan oleh orang lain, termasuk pasangan yang sedang menjalin hubungan dengannya.

 

Salah satu cara terbaik yang dapat Kamu lakukan untuk dirimu sendiri adalah memercayai diri sendiri. Perasaan damai, sukacita, sedih, marah, kekosongan, rasa malu, kesepian, dan yang lainnya dapat membuat Kamu tahu apa yang sejalan dengan pikiranmu, apakah hal itu baik dan buruk untuk dirimu, atau apakah Kamu mencintai atau dicintai oleh seseorang.

 

Jika Kamu ingin mengetahui kebenaran tentang apakah seseorang benar-benar mencintaimu atau hanya bergantung secara emosional, Kamu hanya perlu mengikuti perasaan dalam dirimu. Lubuk hati yang paling dalam akan memberi tahu Kamu jika pasangan mencintai dirimu atau mengabaikan dirimu, dan apakah orang tersebut benar-benar mencintaimu atau tidak.

Baca Juga : Manfaat Sering Bicara Pada Diri Sendiri