Pengertian penyakit jantung bawaan mengacu pada kondisi di mana jantung atau pembuluh darah jantung tidak berkembang secara normal. Kelainan ini sudah terjadi  sebelum bayi dilahirkan. Istilah yang tepat sebenarnya bukan “penyakit” melainkan “kelainan” atau cacat jantung bawaan.

 

Agar para orangtua lebih waspada tentang penyakit jantung bawaan, apa saja dampaknya pada perkembangan anak, serta cara mencegah atau mendeteksi, berikut penjelasan lengkapnya! 

 

Baca juga: Bisa Merusak Jantung, Jangan Terlambat Deteksi Penyakit Kawasaki!

 

Bagaimana Jantung Sehat Bekerja?

Fungsi jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh. Tentunya dibutuhkan pompa yang sangat kuat karena dibutuhkan kerja keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Itulah hebatnya jantung kita. Meskipun hanya sebesar kepalan tangan, tetapi jantung sangat kuat karena sebagian besar terbentuk dari otot.

 

Jantung memiliki empat ruang atau kamar. Dua bilik di bagian atas adalah atrium (kanan dan kiri), dan dua bilik di bawah adalah ventrikel (kiri dan kanan). Ruang-ruang jantung dipisahkan oleh jaringan mirip dinding yang disebut septum.

 

Darah dipompa melalui ruang-ruang ini, dibantu oleh empat katup jantung. Katup akan membuka dan menutup untuk membiarkan darah mengalir hanya dalam satu arah sehingga tidak saling bercampur.

 

Secara sederhana, sirkulasi atau aliran darah yang normal memiliki siklus sebagai berikut: darah dari tubuh masuk ke jantung, kemudian dari jantung dibersihkan di paru, dikembalikan lagi ke jantung, barulah dipompa ke seluruh tubuh.

 

Penyakit jantung bawaan umumnya melibatkan kerusakan katup, ruang jantung, septum, arteri, atau masalah aliran darah.

 

Empat katup jantung yang dijelsakan di atas adalah:

1. Katup trikuspid, terletak di antara atrium kanan dan ventrikel kanan.

2. Katup pulmonal (pulmonik), memisahkan ventrikel kanan dan arteri pulmonalis;

3. Katup mitral, memisahkan atrium kiri dan ventrikel kiri; dan

4. Katup aorta, terletak antara ventrikel kiri dan aorta.

 

Baca juga: Tes Kelainan Kromosom Janin Dilakukan Seperti Tes Darah Biasa
 

Dampak Penyakit Jantung Bawaan 

Ketika ruang dan katup jantung mengalami malformasi atau kelainan bentuk, tentunya sistem peredaran darah akan terganggu. Penyakit jantung bawaan disebabkan gangguan saat pembentukan organ jantung janin di masa kehamilan. Maka ketika bayi dilahirkan, ia sudah membawa penyakit jantung bawaan.

 

Penyakit jantung bawaan yang sering disebut penyakit jantung kongenital, setidaknya dibedakan menjadi 18 jenis kelainan jantung bawaan. Secara garis besar dibedakan menjadi:

 

1. Jantung bocor

Tipe penyakit jantung bawaan ini ditandai dengan adanya lubang-lubang di dinding antara ruang jantung atau antara pembuluh darah utama yang membawa darah meninggalkan jantung.

 

Dalam situasi tertentu, lubang-lubang ini memungkinkan darah yang miskin oksigen bercampur dengan darah yang kaya oksigen. Akibatnya darah yang beredar ke tubuh anak lebih minim kandungan oksigennya.

 

Bergantung pada ukuran lubangnya, kekurangan oksigen yang cukup banyak dapat menyebabkan kulit atau kuku anak tampak biru bahkan dapat menyebabkan gagal jantung kongestif.

 

2. Aliran darah terhambat

Ketika pembuluh darah atau katup jantung sempit karena cacat jantung, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Akhirnya, ini menyebabkan pembesaran jantung dan penebalan otot jantung. Contoh jenis cacat ini adalah stenosis paru atau stenosis aorta.


Pembuluh darah menjadi abnormal. Beberapa penyakit jantung bawaan terjadi ketika pembuluh darah yang menuju dan keluar dari jantung tidak terbentuk dengan benar, atau berada pada posisi yang tidak sebagaimana mestinya.

 

3. Kelainan katup jantung

Jika katup jantung tidak bisa membuka dan menutup dengan benar, darah tidak bisa mengalir dengan lancar. Salah satu contoh dari jenis cacat ini disebut anomali Ebstein. Dalam anomali Ebstein, katup trikuspid yakni katup yang terletak di antara atrium kanan dan ventrikel kanan. rusak dan sering bocor. Contoh lain adalah atresia paru, di mana katup paru hilang, menyebabkan aliran darah menuju paru terganggu.

 

4. Jantung tidak berkembang

Terkadang, sebagian besar jantung gagal berkembang dengan baik. Sebagai contoh, pada sindrom jantung kiri hipoplastik, sisi kiri jantung belum cukup berkembang untuk secara efektif memompa cukup darah ke tubuh. 

 

5. Kelainan kombinasi

Beberapa bayi dilahirkan dengan beberapa kelainan jantung sekaligus. Contoh paling kerap ditemuai adalah Tetralogy of Fallot yang merupakan kombinasi dari empat penyakit jantung bawaan: ada lubang di dinding antara ventrikel jantung, saluran yang menyempit antara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis, pergeseran dalam hubungan antara aorta ke jantung, dan otot menebal di ventrikel kanan.

 

Baca juga: Murmur Jantung pada Bayi, Berbahayakah?

 

Siapa Saja yang Berisiko Penyakit Jantung Bawaan?

 Siapa saja dapat memiliki anak dengan cacat jantung bawaan. Dari 1.000 kelahiran, setidaknya delapan bayi akan memiliki beberapa bentuk kelainan jantung bawaan, yang sebagian besar adalah ringan.

 

Jika Kamu memiliki riwayat penyakit jantung bawaan, atau ada anggota keluarga lainnya memiliki bayi dengan kelainan jantung, maka risiko Kamu melahirkan bayi dengan penyakit jantung mungkin lebih tinggi.

 

Sebagian besar kelainan jantung bawaan berasal dari masalah di awal perkembangan jantung janin. Sampai saat ini penyebab penyakit jantung bawaan tidak diketahui dengan pasti. Sebagian besar kasus penyebabnya tidak diketahui.

 

Beberapa teori menyatakan bahwa mengonsumsi obat atau infeksi selama kehamilan misalnya Rubella (campak Jerman)  berisiko melahirkan bayi dengan penyakit jantung bawaan. Untuk mencegahnya, dokter kebidanan dapat menguji kekebalan Mums terhadap penyakit virus ini sebelum kehamilan dan memvaksinasi Mums sebelum hamil.

 

Mums dengan penyakit kronis seperti diabetes sejak sebelum hamil juga meningkatkan risiko penyakit cacat jantung bawaan. Namun diabetes gestasional umumnya tidak meningkatkan risiko bayi mengalami cacat jantung.


Tes genetika dapat mendeteksi gangguan seperti itu selama perkembangan janin. Jika Mums pernah melahirkan anak dengan kelainan jantung bawaan, konselor genetik dapat memperkirakan kemungkinan bahwa anak berikutnya juga memilikinya. 

 

Baca juga: Bersikap Kritis dengan Detak Jantung Bayi

 

Gejala Penyakit Jantung Bawaan

Penyakit jantung bawaan seringnya didiagnosis pada masa bayi, atau bahkan sebelum kelahiran. Tergantung jenisnya, beberapa kelainan jantung bawaan lebih sulit untuk dideteksi dan baru terdiagnosis di masa kanak-kanak atau bahkan dewasa.

 

Penyakit jantung bawaan yang serius biasanya memiliki gejala yang sangat jelas segera setelah kelahiran atau selama beberapa bulan pertama kehidupan. Tanda dan gejalanya dapat meliputi:

 

  • Warna kulit abu-abu pucat atau biru (sianosis)

  • Napas cepat

  • Pembengkakan di kaki, perut atau area di sekitar mata

  • Sesak nafas selama bayi menyusu, menyebabkan berat badannya susah naik

 

Untuk penyakit jantung bawaan ringan, gejalanya mungkin tidak jelas dan baru terdiagnosis saat anak-anak. Gejala penyakit jantung bawaan jenis ini umumnya lebih jelas terlihat pada anak yang lebih besar, berupa:

 

  • Mudah sesak napas saat berolahraga atau beraktivitas

  • Mudah lelah saat berolahraga atau beraktivitas

  • Pingsan saat berolahraga atau beraktivitas

  • Pembengkakan di tangan, pergelangan kaki atau kaki

 

Orang tua yang memiliki bayi atau anak dengan gejala penyakit jantung bawaan di atas, penting untuk berkonsultasi langsung ke dokter spesialis jantung anak. Biasanya akan dilakukan serangkaian tes untuk mengevaluasi masalah jantung anak.

 

Baca juga: Doppler, Alat Periksa Denyut Jantung Janin Paling Akurat

 

Penanganan Penyakit Jantung Bawaan

Dunia kedokteran dan teknologi saat ini memungkinkan untuk melakukan diagnosis dan pengobatan penyakit jantung bawaan.  Penanganan penyakit jantung bawaan bisa dengan pembedahan atau intervensi non bedah seperti kateterisasi jantung, dengan tingkat keberhasilan tinggi, yang dulu mungkin dianggap tidak ada harapan.

 

Jika bayi Mums dilahirkan dengan kelainan jantung, jangan kecil hati. Tindakan yang tepat dapat membuat seorang anak yang dilahirkan dengan penyakit jantung bawaan, hidup sehat dan normal saat dewasa.

 

Tidak semua orang dengan penyakit jantung bawaan memerlukan operasi. Beberapa kasus mungkin hanya perlu mengunjungi dokter spesialis jantung untuk terus dipantau dan dievaluasi.

 

Sebagian besar kasus memang memerlukan tindakan pembedahan atau kateterisasi jantung, untuk mengurangi efek dari kelainan jantung, atau untuk memperbaiki kelaianan tersebut.

 

Anak-anak atau orang dewasa dengan kelainan jantung bawaan yang memerlukan perawatan medis adalah mereka yang menunjukkan gejala gagal jantung kongestif, masalah irama jantung, atau hipertensi paru.

 

Banyak metode penanganan penyakit jantung bawaan yang tersedia. Teknologi kedokteran modern sudah mengalami banyak kemajuan sehingga banyak kasus penyakit jantung bawaan bisa diatasi sepenuhnya.

 

Pilihan perawatan dan pengobatan untuk penyakit jantung bawaan meliputi operasi jantung, kateterisasi jantung, hingga transplantasi jantung. Kesuksesan pengobatan membutuhkan penanganan dari ahli bedah jantung atau spesialis kardiologi intervensi. Biaya untuk penyembuhan penyakit jantung bawaan ini tidak murah. Tak hanya biasa tindakan, tetapi juga pemulihan pasca operasi.

 

Anak-anak dengan penyakit jantung bawaan umumnya mengalami keterlambatan perkembangan, sehingga membutuhkan penanganan lanjutan.

 

Baca juga: Sesuaikah Fase Perkembangan Si Kecil Dengan yang Seharusnya?

 

 

Referensi:

Heart.org. About Congenital Heart Disease.

Mayoclinic.org. Congenital heart disease in children