Anak-anak bertumbuh dengan cepat. Sebagai orang tua, pastinya Mums penasaran dengan fase perkembangan si Kecil, bukan? Mums mungkin masih terpukau dengan keajaiaban pertumbuhan si Kecil. Sepertinya baru lahir kemarin, ia sudah bisa merangkak, berjalan, berceloteh, berbicara, dan lain-lain. Yuk, simak fase-fasenya di sini.

 

Tahap perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Tentunya kebutuhan dasar juga tak kalah penting, seperti nutrisi, stimulasi, imunisasi, aktivitas dan tidur yang cukup. Untuk membuat perkembangan ini berjalan dengan baik, orang tua haruslah turut serta. Si Kecil pun tidak hanya bisa diserahkan sepenuhnya ke sekolah ataupun pengasuh. Mari simak perkembangan anak usia dini dari usia 1-3 tahun.

Baca juga: Apa Saja 6 Aspek Perkembangan Anak di Usia Dini?

 

Usia 1 Tahun

Pada usia 1 tahun, si Kecil sudah bisa mengucapkan dan menyapa Mums dan Dads. Ia juga belajar untuk meniru kata-kata yang sering diucapkan oleh orang-orang. Di tahun pertamanya juga, ia sudah mulai merasa malu dan takut bila bertemu dengan orang asing.

 

Si Kecil juga akan menangis jika ditinggal oleh orang tua dan orang yang dekat dengannya. Ia pun sudah bisa mengambil mainan dengan benar serta mengenali dan menunjuk barang yang sudah pernah dimainkan.

 

Usia 2 Tahun

Bila di usia 1 tahun si Kecil belajar meniru kata-kata, maka di usia 2 tahun ia meniru kegiatan dan tindakan yang dilakukan orang lain. Makanya tidak aneh bila si Kecil ingin mengenakan baju orang tuanya atau apapun yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Ia juga mulai senang bermain dengan teman-teman sebayanya serta mengikuti arahan dengan lebih baik.

Baca juga: Jika si Kecil Bertanya tentang Pacaran

 

Usia 3 Tahun

Perkembangan emosi sangatlah kuat di usia 3 tahun. Si Kecil sudah bisa memberikan kasih sayang kepada orang-orang di sekitarnya. Ia bisa memeluk atau duduk dekat dengan orang yang sedang sedih. Dari segi komunikasi, Mums juga akan merasa lebih mudah berbicara dengannya.

 

Selain tahap perkembangan, Mums juga perlu mengetahui tahap pertumbuhan si Kecil, seperti fisik, kognitif, motorik, bahasa, dan juga sosial. Pertumbuhan fisik adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal yang bisa dilihat langsung, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar dada, lingkar kepala, dan masih banyak lagi. Secara normal, pertumbuhan fisik si Kecil akan bertambah terus hingga ia berusia remaja atau dewasa muda.

 

Perkembangan motorik sendiri terdiri dari 2 bagian, yaitu motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah kemampuan untuk menggerakkan setiap anggota tubuh, seperti duduk, berdiri, turun tangga, melompat, dan lain-lain. Sementara motorik halus berkaitan dengan menggerakan otot halus, yaitu menggenggam, menulis dan lain-lain.

 

Perkembangan kognitif terkait dengan kemampuan si Kecil mempelajari dan mengamati sekitarnya. Perkembangan ini sudah berlangsung sejak dilahirkan. Untuk tahap perkembangan anak, Mums bisa membaca teori dari Jean Piaget, yang telah meraih penghargaan tentang perkembangan kognitif anak.

Baca juga: Kenapa Bayi Bisa Gagal Tumbuh?

 

Perkembangan bahasa adalah salah satu indikator perkembangan yang perlu ekstra diperhatikan. Dari kemampuan berbahasa, Mums bisa menilai apakah si Kecil telat bertumbuh secara fisik, motorik, kognitif, maupun sosial. Bila kondisi si Kecil telat tumbuh dan berkembang, Mums bisa menghubungi dokter anak untuk penjelasan lebih lanjut.

 

Perkembangan sosial adalah perkembangan yang berkaitan dengan diri si Kecil sendiri, termasuk emosi, karakter, motivasi, dan juga bagaimana ia berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Perkembangan ini juga meliputi tanggung jawab dan bisa mengendalikan emosi.

 

Sekian fase tahap perkembangan anak usia dini yang Mums perlu ketahui. Semoga pertumbuhan si Kecil lancar selalu ya, Mums!

 

Cara Menstimulasi Pendengaran Bayi - GueSehat.com