Saat membicarakan tentang merangkak, tahapan perkembangan ini tidak boleh dibandingkan antara bayi yang satu dengan bayi yang lain. Dirangkum dari buku What To Expect The First Year karya Arlene Eisenberg, beberapa bayi memang pada umumnya merangkak pada sekitar usia 7 hingga 9 bulan. Namun, bukan berarti kisaran usia ini bisa langsung begitu saja dijadikan patokan. Merangkak merupakan proses saat bayi sudah bisa menyelaraskan keseimbangan antara tubuh, kedua tangan, dan kedua kakinya. Fase ini biasanya dimulai saat si Kecil sudah bisa duduk.

 

Setelah merangkak, bayi akan belajar secara alami untuk merambat, berjalan, dan sebagainya. Karena tahapan merangkak sangat penting, sebisa mungkin diupayakan agar tahapan ini tidak terlewati. Yuk, simak penjelasan lebih lanjut mengenai seluk beluk proses merangkak pada bayi! 

Baca juga: Tahapan Tumbuh Kembang Bayi 0-12 Bulan 

 

Alasan Pentingnya Fase Merangkak

Merangkak merupakan tahapan yang sangat tidak dianjurkan untuk terlewati pada bayi. Saking pentingnya fase ini, dokter anak dan pakar medis menyarankan pada orang tua untuk menstimulasi bayinya agar merangkak. Mengapa bisa sampai demikian? Penelitian medis menyebutkan eratnya kaitan manfaat tahapan merangkak dengan perkembangan kekuatan, keseimbangan, visual-spasial, dan perkembangan sosio-emosional si Kecil.

 

Merangkak melibatkan seluruh tubuh bayi. Ketika bayi merangkak, ia harus menggunakan tangan dan kaki untuk mengangkat tubuhnya. Saat si kecil melawan gravitasi untuk bergerak menjauh dari lantai, ia memperkuat otot bahu, lengan, kaki, dan tangan. Merangkak berguna tidak hanya untuk mengembangkan kekuatan tangan, melainkan juga saraf motorik halusnya. Merangkak penting untuk pembentukan kurva tulang belakang dan fungsi saraf spinal saat si Kecil tumbuh besar. Berikut penjelasan lebih detail tentang manfaat merangkak.

  1. Aktivitas merangkak menstimulasi perkembangan visual bayi. Saat merangkak dari satu tempat ke tempat lain, penglihatan jarak jauh Si Kecil jadi semakin terlatih untuk melihat dan mengatur jarak pandang. Ketika Si Kecil melihat tangannya, ia pun harus menyesuaikan fokus mata. Penyesuaian ini bagus untuk melatih otot mata dan meningkatkan penglihatan binokular, yang menjadi kemampuan untuk menggunakan mata secara bersamaan. Penglihatan binokular ini penting untuk memaksimalkan kemampuan membaca dan menulis saat ia besar nanti.
  2. Perkembangan sosio-emosional bayi sangat dipengaruhi oleh kegiatan merangkak. Emosi positif dan negatif bayi dapat diekspresikan lebih intens saat kemampuannya untuk merangkak semakin berkembang. Saat Si Kecil mulai aktif menikmati gerakan merangkak, ia pun punya kebebasan untuk menentukan tujuan. Kebebasan ini meningkatkan kesempatan bagi Si Kecil untuk mencoba hal-hal baru, serta kemungkinan untuk menghadapi kegagalan. Imbasnya, perkembangan emosi yang Si Kecil rasakan saat menghadapi hal-hal baru akan berdampak pada rasa mandiri dan kepercayaan diri bayi.
  3. Ketika bayi merangkak, fungsi organ tubuh bagian kiri dan kanan bergerak seimbang. Inilah yang disebut dengan integrasi cross-lateral. Sistem kerja organ tubuh yang bergerak seimbang ini bermanfaat untuk membangun dasar kemampuan koordinasi motorik bayi.

 

Bagaimana Bayi Bisa Merangkak?

Proses merangkak akan terjadi setelah si Kecil dapat duduk sendiri. Saat si Kecil mulai terbiasa duduk sendiri, bayi bisa menopang tubuh dan kepala menggunakan kooordinasi lengan, tangan, dan kakinya. Tahap ini dilakukan bayi untuk melatih otot punggungnya agar dapat menyeimbangkan tubuh supaya tidak oleng, sehingga ia dapat duduk dengan stabil. Setelah berhasil duduk tanpa bantuan dari siapa pun selama beberapa bulan, ia akan mulai belajar merangkak.

 

Awalnya, si Kecil akan mulai memahami fungsi utama dari gerakan mendorong lutut untuk membantunya bergerak dan memaksimal proses merangkak. Setelah si Kecil sudah semakin ahli bergerak menggunakan lutut, ia akan semakin mudah mengubah posisi, misalnya dari merangkak ke posisi duduk, dan sebaliknya. Lama-kelamaan, si Kecil pun merangkak secara sempurna.

Baca juga: Pentingnya Makan Ikan untuk Tumbuh Kembang Anak

 

Langkah Tetap untuk Membantu si Kecil Belajar Merangkak

Mums bisa menggugah si kecil untuk belajar merangkak dengan cara meletakkan mainan yang tampak atraktif di tempat yang cukup jauh dari jangakuannya, misalnya di sudut ruangan. Bila si kecil sudah siap untuk merangkak, ia pasti berusaha bergerak sekuat tenaga untuk merangkak ke arah mainan tersebut. Selalu damping si Kecil pada masa-masa awal ia mulai merangkak ya, Mums. Bayi pada usia ini cenderung senang bergerak dengan aktif dan gesit, sehingga sebaiknya orang tua memantau untuk memastikan si Kecil tidak terjatuh, terkilir, ataupun merasa ragu. Segera tolong si Kecil saat ia tampak sedang menghadapi kesulitan. Keberadaan Mums lah yang nantinya akan berperan menjadi pendukung utama bagi si Kecil untuk tetap belajar merangkak.

 

Apa yang Harus Dilakukan agar Si Kecil Tidak Melewatkan Fase Merangkak?

Cara terbaik untuk memastikan si Kecil menjalani dengan baik fase merangkak adalah dengan menciptakan banyak kesempatan bagi si Kecil untuk tengkurap. Ketika diletakkan di posisi tengkurap, otot di leher, punggung, dan lengan bayi menjadi kuat. Kebiasaan ini menstimulasi bayi untuk berguling, menggerakkan tangan dan lutut, hingga akhirnya ia terdorong untuk merangkak. Semakin jarang Mums membiasakan si Kecil berada di dalam gendongan, car seat, atau bouncer, semakin banyak kesempatan baginya untuk mengeksplor lantai, sehingga semakin besar pula kemungkinan untuknya belajar merangkak dengan sempurna. Biarkan ia puas menikmati fase ini. Mums tidak perlu memegangi tangan si Kecil saat ia merangkak. Jika Mums melakukannya, kadang-kadang si Kecil malah terpicu untuk berdiri dan berjalan sambil dipegangi. Hal-hal seperti inilah yang akhirnya lambat laun secara tidak sengaja membuat Si Kecil malah melewatkan fase merangkak.

 

Jadilah suporter si Kecil di setiap tahapan tumbuh-kembangnya. Tunjukkan pada si Kecil, cara untuk merangkak di lantai agar ia termotivasi untuk mengikuti langkah-langkah yang Mums ajarkan. Anggaplah ini sesi permainan yang seru antara Mums dan si Kecil. Melatih dan menemani si Kecil untuk belajar merangkak, bisa menjadi bonding time yang baik sebelum si Kecil meraih tahapan tumbuh-kembang selanjutnya, yaitu berjalan dan berlari dengan pesat. (TA/OCH)

Baca juga: Amati Selalu Perkembangan dan Psikologis Anak