Penting bagi orang tua untuk mengikuti tahap perkembangan anak. Di setiap tahapan tersebut, mereka akan menunjukkan sebuah kebiasaan yang baru. Bila Mums dan Dads bisa mengarahkan dengan penuh kesabaran, kebiasaan yang bagus akan terbentuk. Bahkan, nilai kepercayaan diri terhadap diri mereka sendiri bisa berubah. Karenanya, tidak jarang orang tua akan menemukan keahlian spesifik yang bisa dikembangkan.

 

Mums dan Dads perlu mengetahui terdapat 6 aspek perkembangan anak usia dini. Di dalam setiap aspek ini, tidak hanya kebutuhan fisik saja yang perlu diperhatikan, melainkan juga hal-hal yang bersifat sosial, kejiwaan, dan sebagainya. Setiap aspek ini berpengaruh satu sama lain dalam mempersiapkan si Kecil menjadi pribadi yang sehat, baik secara jasmani maupun jiwa.

 

1. Nilai Agama dan Moral

Setiap anak, terutama di Indonesia, selalu dibesarkan dengan nilai-nilai agama. Si Kecil perlu mengenal agama yang dianut dan menjalankan ibadah, plus berkomunitas. Agama juga banyak mengajarkan sikap-sikap yang benar, seperti menolong sesama, jujur, sopan, hormat, dan toleransi dengan penganut agama yang berbeda.

 

Bila nilai-nilai ini dikembangkan, niscaya akan membawa hal baik pada masyarakat Indonesia secara majemuk. Orang tua dan lingkungan terdekat sebaiknya mempraktikkan nilai-nilai agama dan moral ini, untuk mendukung si Kecil mendapat nilai-nilai yang benar.

Baca juga: Jika si Kecil Bertanya tentang Pacaran

 

2. Fisik dan Motorik

Fisik motorik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan tubuh.

 

3. Kognitif

Aspek kognitif berhubungan erat dengan akal dan pikiran. Pertumbuhan di area ini sangat luas, tidak hanya di sekolah tetapi juga dari permainan-permainan yang mengajak si Kecil berpikir. Pada aspek ini, ia akan belajar:

  • Memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan praktis, fleksibel, dan diterima secara sosial. Ia juga bisa menerapkan pengetahuan dan pengalaman dalam suatu kondisi yang baru ditemui.
  • Si Kecil bisa berpikir logis, seperti mengenal perbedaan, pola, klasifikasi, sebab akibat, perencanaan, dan insiatif.
  • Si Kecil juga bisa mengenal, menyebutkan, serta menggunakan lambang-lambang seperti angka dan abjad. Si Kecil juga bisa menggambarkan ulang sesuatu yang pernah dilihatnya.
Baca juga: 14 Tips Mengantisipasi Persaingan Kakak Adik

 

4. Sosial Emosional

Pada aspek tahap perkembangan yang satu ini, sangat terkait erat dengan pengenalan diri dan orang-orang di sekitar.

  • Si Kecil mulai memperlihatkan kemampuan diri yang dimilikinya. Ia juga mengenal perasaan sendiri, mengendalikan diri, dan menyesuaikan diri dengan orang lain.
  • Ia belajar bertanggung jawab bagi dirinya dan orang lain. Ia mulai mempelajari hak-haknya, aturan, dan bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan sesama.
  • Ia juga lebih senang bermain dengan teman sebaya, memahami perasaan, merespons, berbagi, mendengarkan, serta menghargai hak dan pendapat orang lain. Ia pun lebih kooperatif dan bisa berperilaku sopan.

 

5. Bahasa

  • Si Kecil lebih memahami hal yang dimaksudkan orang tua, seperti perintah, aturan, cerita, dan menghargai bacaan.
  • Ia bisa berbahasa dengan baik, seperti tanya jawab dan menceritakan kembali.
  • Ia juga lebih memahami bentuk dan bunyi huruf.
Baca juga: Memilih Alat Musik untuk Anak Sesuai dengan Kepribadiannya

 

6. Seni

Setiap anak terlahir imajinatif. Maka, tidaklah aneh kalau seni termasuk dalam 6 aspek perkembangan anak usia dini. Dia bisa bereksplorasi dan mengekspresikan diri dalam hal musik, drama, lukisan, kerajinan, dan masih banyak lagi. Ia juga lebih menghargai hasil karya seni.

 

 

Beberapa Hal yang Perlu Diketahui Tentang Perkembangan Anak

Setiap aspek perkembangan anak yang telah disebutkan di atas memang perlu untuk diperhatikan oleh setiap orang tua, bahkan dilatih sedini mungkin. Akan tetapi, tak perlu merasa khawatir jika anak tidak menunjukkan perkembangan yang sama dengan anak lain seumurnya.

Ada beberapa hal yang perlu Mums dan Dads ketahui tentang perkembangan anak ini, antara lain:

 

1. Lakukan pemeriksaan secara rutin

Cara terbaik untuk memastikan bahwa si Kecil mengalami perkembangan yang sesuai usianya adalah dengan membawanya untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter anak ataupun bidan. Tenaga medis ini nantinya akan memeriksa perkembangan fisik si Kecil dan berbicara dengan Mums tentang kemajuan apa yang telah dicapai, termasuk apa yang dapat dilakukan untuk menstimulasinya di kemudian hari.



2. Tahapan perkembangan hanyalah sebatas pedoman

Ingatlah bahwa tahapan perkembangan ini bukanlah suatu pedoman mutlak yang perlu diterapkan. Beberapa bayi ada yang melewati satu tahapan lebih awal, namun ada pula yang justru melewati lebih lambat dari yang lainnya.

Setiap bayi berkembang dengan kecepatannya masing-masing. Perkembangan yang terjadi lebih lambat dari rata-rata bukanlah cerminan kemampuannya di masa depan.



3. Tahapan perkembangan dimulai dari kepala dan terus turun

Jangan khawatir jika si Kecil mungkin mengalami perkembangan yang sangat cepat dalam proses berbicaranya, namun justru tak menunjukkan banyak perkembangan untuk berjalan.

Ketahuilah bahwa tahapan perkembangan anak dimulai dari kepala dan bergerak terus ke bawah dalam urutan tertentu. Si Kecil tidak akan mencapai keterampilan baru sebelum dia bisa mengembangkan kontrol otot atau pola pikir tertentu yang dibutuhkan oleh keterampilan baru tersebut.



4. Cara menstimulasi perkembangan anak

Mums dapat memeberikan stimulasi untuk mendukung perkembangan si Kecil, namun bukan berarti Mums dapat membuatnya memiliki keterampilan baru yang belum siap dikembangkannya.

Melakukan stimulasi untuk perkembangannya dapat dilakukan dengan mengajaknya bermain, membacakan cerita, menyanyikan lagu dan mengajaknya menari, atau membiarkan anak bereksplorasi sendiri dengan lingkungannya.

Melakukan sentuhan fisik seperti menyentuh, memeluk, menggelitik, dan memijatnya juga bisa menjadi cara yang tepat untuk menstimulasi perkembangan anak.



5. Apabila tahapan perkembangan tampak tidak ada kemajuan

Jika memang Mums merasa perkembangan si Kecil tidak lagi mengalami kemajuan, segera bicarakan dengan dokter. Semakin cepat Mums mengonsultasikannya pada dokter, dokter dapat menganalisa penyebab dan mengambil tindakan lebih lanjut.



Melihat perkembangan si Kecil dari waktu ke waktu memang sangat menyenangkan. Rasa tak sabar menantikan hal baru yang bisa dilakukannya pasti sering Mums alami. Akan tetapi, tak perlu langsung memaksakan perkembangan si Kecil jika memang ia belum mencapai tahapan seperti anak-anak lainnya. Ingatlah bahwa perkembangan setiap anak berbeda.

Untuk membantu Mums memantau perkembangan si Kecil, Mums juga bisa memanfaatkan Fitur Checklist Aplikasi Teman Bumil!