Yeaayy... Besok Asian Games resmi dibuka, apakah si Kecil mulai menunjukkan minatnya pada beberapa jenis olahraga, Mums? Tidak ada yang salah mengenalkan si Kecil pada olahraga, asalkan Mums atau Dads selalu menanamkan sikap suportif. Lalu, bagaimana cara mengenalkan olahraga kompetitif yang benar pada si Kecil, ya?

 

Kapan Waktu yang Tepat Mengenalkan Olahraga Kompetitif pada Anak?

Para pakar di bidang olahraga pemuda dan perkembangan anak seperti dikutip dari verywellfamily.com berpendapat bahwa anak-anak sebenarnya tidak siap untuk berkompetisi hingga usia mereka setidaknya mencapai 8 tahun, nih.  Sebelum usia itu, anak-anak belum bisa menerima tekanan untuk menang, kalah ataupun diukur dan dinilai sesuai kemampuan mereka.

 

Untuk anak di bawah 8 tahun, para pakar menyarankan bahwa olahraga yang dilakukan sebaiknya dilakukan untuk bersenang-senang, belajar keterampilan baru, dan meletakkan dasar untuk sportivitas yang baik. Hal ini tidak berarti kalau semua anak siap berolahraga kompetitif sesegera mungkin. Ada beberapa anak yang usianya belum sampai 10 tahun, namun sudah paham tentang persaingan.

Baca juga: Olahraga untuk Anak Sesuai Usianya 

 

Secara perkembangan, anak-anak yang bermain secara kompetitif harus memiliki disiplin diri dan perhatian yang cukup. Si Kecil harus cukup dewasa untuk mendengarkan dan menghormati pelatih, temannya satu tim, serta aturan yang berlaku. Saat si Kecil begitu tertarik pada salah satu jenis olahraga, biasanya mereka tidak sabar untuk berlatih berulang kali dan membuatnya tidak siap untuk bergabung dalam tim dan bersaing.

 

Olahraga yang kompetitif biasanya lebih menekankan pada kemenangan daripada untuk bersenang-senang. Oleh karena itu, anak yang kurang berbakat atau kurang mampu bermain dalam olahraga tertentu biasanya tidak selalu mendapatkan banyak peluang dalam olahraga kompetitif ini.

Baca juga: Manfaatkan Kenalkan Olahraga pada si Kecil Sejak Dini 

 

Sebelum menempatkan si Kecil mengikuti olahraga untuk bersaing, pastikan dulu apakah ia benar-benar ingin tergabung dalam tim, keinginannya bergabung akibat keikutsertaan teman-temannya atau didorong oleh Mums atau Dads?  Selain itu, pertimbangkan pula apakah tim si Kecil bergabung itu tepat, apakah si Kecil merasa senang atau justru merasa tertekan?

 

Pertimbangan tersebut tentu akan tergantung pada kepribadian si Kecil. Jika si Kecil ingin mengikuti olahraga kompetitif atas kemauannya sendiri, hal ini bagus. Namun, dalam olahraga kompetitif, ada perbedaan yang harus Mums dan Dads perhatikan, yaitu antara bersaing untuk menang dan bersaing untuk unggul.





Bersaing untuk menang berarti tujuan olahraga yang dilakukan untuk mendominasi orang lain. Sedangkan, bersaing untuk unggul berarti olahraga yang dilakukan untuk melampaui atau melebihi tujuan atau kemampuan pribadi. Dalam mengenalkan si Kecil bersaing untuk unggul, kompetisi olahraga yang diikutinya merupakan sarana memotivasi diri atau sebagai pengembangan diri.

 

 

Lalu, Bagaimana Cara Menanamkan Sikap Sportif pada Si Kecil?

Menanamkan sikap sportif dan fair play pada si Kecil penting dilakukan, apalagi kalau si Kecil sudah tertarik untuk mengikuti perlombaan olahraga. Dikutip dari worldofmoms.com, berikut cara yang bisa dilakukan Mums atau Dads untuk mengenalkan olahraga kompetitif sekaligus menanamkan sikap sportif pada si Kecil.

  • Pilih olahraga yang sesuai dengan usia. Pastikan si Kecil bermain atau melakukan olahraga yang sesuai dengan usianya. Si Kecil sebenarnya hanya memahami olahraga yang tidak melibatkan aktivitas kompleks dan membuatnya bingung.
  • Coba olahraga berbeda. Anak-anak cenderung punya rasa penasaran dan ingin mengalami atau mencoba berbagai jenis latihan atau olahraga untuk membangun kemampuan dan pengalaman barunya. Cobalah ajak si Kecil untuk bermain dengan bola atau permainan papan yang mengajarkan mereka berbagai skill.
  • Biarkan si Kecil berteman dengan anak lainnya dalam tim. Biarkan si Kecil bermain dengan anak-anak dari semua usia. Hal ini akan membantunya untuk bersosialisasi atau berkomunikasi dengan anak yang lebih muda ataupun lebih tua.
  • Katakan peraturannya. Penting untuk mengenalkan peraturan dari perlombaan olahraga yang ia ikuti. Dengan cara ini, si Kecil akan tahu apa yang harus dan tidak dilakukan ataupun hal yang harus diharapkan.
  • Ada menang dan kalah. Beri tahu si Kecil kalau dalam perlombaan tentu ada pihak yang menang ataupun kalah dan setiap orang pasti mengalaminya. Saat menang, ajarkan si Kecil untuk bersyukur. Sedangkan, saat kalah, beri pujian atas usaha dan kemampuannya, dukung dan motivasi si Kecil, ajarkan ia untuk besar hati dengan mengucapkan selamat, dan turut senang atas kemenangan lawan atau temannya.
Baca juga: Olahraga Terbaik untuk Otak

 

Saat anak mulai tertarik pada olahraga kompetitif, Mums atau Dads bisa melakukan tips di atas. Dengan menanamkan sikap suportif, si Kecil nantinya dapat menghargai orang lain, menjalin persahabatan, lebih bertoleransi atau menerima keputusan, dan peduli dengan orang lain. (TI/AY)