Anak yang sudah bisa bergerak bebas dan berbicara biasanya sedang merasa senang karena mengetahui bahwa dirinya bisa melakukan apapun. Pada tahap ini pula, ia juga mulai bisa mengutarakan apa yang ia rasakan seperti rasa tidak suka dan emosi tanpa mengetahui apa penyebabnya jika ia melakukan demikian. Bagaimana orang tua bisa mengajarinya agar si kecil bisa berprilaku baik dirumah maupun didepan publik?

Semua orang tua pasti menginginkan anaknya bahagia, hormat, dan dihormati oleh orang lain serta bisa menemukan tempat dimana orang lain menganggapnya anak yang bisa berprilaku baik seperti sudah dewasa. Namun terkadang, apa yang dinginkan orang tua berbeda dari apa yang anak lakukan saat ini. Untuk itu, anak perlu diterapkan teknik disiplin agar tumbuh sebagai anak berprilaku baik yang tidak berbahaya.

 

Apa Itu Disiplin?

Dilansir dari webmd.com, disiplin adalah proses dari mengajarkan anak tentang apa saja tipe berprilaku yang bisa diterima dan apa yang tidak bisa diterima di masyarakat. Dengan kata lain, disiplin adalah mengajarkan anak untuk mengikuti peraturan. Keefektifan dari menerapkan disiplin pada anak berbeda-beda. Kadang, hukuman juga bisa menjadi cara yang efektif, tapi bukan berarti cara menerapkan disiplin dengan hukuman adalah cara yang baik untuk dilakukan. Kedengarannya memang mudah, namun setiap orang tua sering kali merasa depresi jika dikaitkan dengan masalah mendisiplinkan anak.

Baca juga: Menerapkan Metode Montessori untuk Anak di Rumah

 

Ada beberapa cara yang bisa orang tua lakukan untuk bisa menerapkan disiplin kepada anak. American Mental Health Association telah menjelaskan bahwa ada teknik atau cara mendisiplinkan anak. Anak tersebut biasanya memiliki sifat sebagai berikut:

  • Tidak menghormati dan tidak mendengarkan orang tua
  • Mendengarkan tapi menentang dan tidak mematuhi perintah yang menuntunnya untuk berlaku baik

Tanggung jawab sebagai orang tua adalah untuk membantu anaknya agar menjadi mandiri, hormat, dan memiliki kontrol diri. Lingkungan dari luar seperti teman dan sekolah sebenarnya juga bisa membantu, tapi fondasi utama dan pendidikan pertama anak bisa didapat hanya melalui keluarga.

 

Teknik Disiplin

Cara mendisiplinkan anak tergantung pada jenis perilaku tidak pantas yang dilakukan oleh anak, umur anak, bagaimana tempramen anakmu, dan bagaimana cara orang tua dalam merawat anaknya. Terdapat beberapa hal yang bisa Mums lakukan untuk melakukan teknik disiplin. Simak ulasannya!

  • Penghargaan untuk perilaku baik

Mengakui perilaku yang baik adalah cara terbaik untuk mendorong anak agar melanjutkan perilaku tersebut. Bengan kata lain, tangkap ia saat berlaku baik. Berikan kompensasi atas perilakunya saat ia menunjukkan kebaikan. Sebisa mungkin jangan gunakan barang atau uang sebagai imbalan. Mums bisa memberikan jasa sepeti main dengan anak seharian jika ia berprilaku baik

Baca juga: Anak Perempuan Setara dengan Anak Laki-laki

 

  • Konsekuensi alami

Ketika si kecil melakukan kesalahan, biarkan ia menjalani konsekuensi dari perlakuannya itu sendiri. Mums tidak perlu memberinya ‘pelajaran’ dengan memberitahunya apa yang harus dilakukan. Ia juga tidak dapat menyalahkan orang tua atas apa yang terjadi.

Misalnya, saat mainan anak rusak, orang tua tidak perlu menasehatinya. Biarkan ia tahu akibat dari apa yang ia lakukan dan belajar dari kesalahannya

 

  • Konsekuensi yang logis

Teknik ini mungkin terlihat mirip-mirip dengan konsekuensi alami, namun teknik ini melibatkan penjelasan yang dilakukan orang tua tentang konsekuensi apa yang akan dialami oleh si kecil bila ia melakukan perilaku yang tidak bisa diterima oleh orang lain. Konsekuensi ini juga bisa berhubungan pada perilaku anak di masa depan.

Misalnya, Mums memberitahu si kecil jika ia tidak mengambil mainannya maka mainannya akan diambil selama satu minggu.

 

  • Mengambil hak istimewa anak

Kadang, konsekuensi alami atau logis yang diberikan kepada perilaku anak yang buruk tidak bisa bekerja dengan mulus. Dalam kasus ini, konsekuensi yang didapat oleh anak karena perilaku buruknya bisa dilakukan dengan mengambil hak istimewa. Misalnya, saat anak tidak mau mandi setelah seharian bermain diluar, ambil teman tidurnya seperti boneka

Baca juga: Di Usia 1 hingga 3 Tahun, Sebaiknya Anak Sudah Mulai Melakukan Hal-hal Ini

 

 

  • Time out

Metode ini bisa digunakan saat ia tidak bisa mengontrol dirinya. Pada anak yang suka berteriak atau membanting mainan, cara ini bisa digunakan. Metode ini dimaksudkan agar anak diistirahatkan dari kegiatan buruk yang ia lakukan.

Misalnya saat anak sedang marah dan berteriak, pindahkan ia dari area bermainnya kemudian biarkan ia disana selama beberapa menit sampai ia tenang. Orang tua juga harus tetap mengabaikannya selama masa time out, dan mengiraukannya saat anak sudah lebih tenang atau waktu time out sudah habis

 

Beberapa teknik tersebut bisa diterapkan pada anak Mums dan Dads, namun pada masing-masing anak berbeda penerapannya tergantung dari sifat, sikap dan perilaku anak itu sendiri. Usahakan untuk tetap konsisten saat anak melakukan perilaku buruk agar ia tidak bingung. Jika kadang diberikan konsekuensi dan kadang tidak, ia jadi tidak tahu apakah sebenarnya ia salah atau tidak. (AD/OCH)