“Januari 2016, saya mengalami gangguan pernapasan hampir setiap hari, sesak di dada berkepanjangan yang mengakibatkan tidur tidak nyenyak serta cepat kelelahan saat beraktivitas. Saat itulah saya memutuskan untuk berolahraga rutin.”

Nama saya Christovel, sejak saya remaja tidak pernah sedikit pun berat badan ini berada di level normal, selalu overweight bahkan obesitas. Kebiasaan makan makanan yang berminyak dan tinggi lemak, gemar menyantap junkfood, ditambah malas berolahraga dan gaya hidup tidak sehat membuat berat badan saya memuncak di 126 kg saat memasuki umur 27 tahun.

Gaya Hidup Semakin Sembrono di 2015

Menjalani gaya hidup tidak sehat di atas pun semakin diperparah dengan kebiasaan merokok yang saya mulai di Febuari 2015. Tidak hanya itu, diselingi minum minuman ringan bersoda hingga beralkohol pun kerap saya lakukan sepulang kerja. Sepanjang tahun tersebut, memang penguasaan diri saya sangatlah rendah bahkan tergolong memprihatinkan. Seperti ketika tidak kuat menghadapi tekanan kerja, kepenatan mengerjakan tesis, hingga menghadapi pergumulan pribadi, kerap saya ‘obati’ dengan mengambil waktu untuk menyendiri, sekadar menghisap dua batang rokok menthol, dan minum sekaleng minuman ringan atau sebotol bir. Dan tanpa saya sadari, kebiasaan–kebiasaan tersebut membawa tubuh ini ke fase yang menyedihkan.

Titik Balik di Januari 2016

Saat memasuki umur 27 tahun di awal Januari 2016 lalu, saya kerap merasa seperti ada yang ‘salah’ di tubuh. Sesak napas yang tidak seperti biasanya, kerap merasa nyeri di Jantung, badan cepat kelelahan, dan berkeringat yang tidak wajar, padahal berada di dalam ruangan ber-AC. Dan saya mengalami kualitas tidur yang tidak pernah nyenyak lagi, dan sering terbangun dini hari karena sesak napas. Kondisi tersebut terjadi hampir tiap hari. Kejadian-kejadian tersebut pun mengakibatkan saya mengalami hari-hari yang buruk, seperti bangun tidur yang tidak segar, konsentrasi berkurang,  mengantuk saat jam kerja, emosi tidak terkookntrol, dan juga  perasaan yang jadi lebih sensitif.  Keadaan ini semakin membuat saya tidak percaya diri bertemu orang,  dan untuk pertama kalinya saya menyadari betul sedang memiliki tubuh yang sangat besar. Semua hal di atas pun menjadi pergumulan berat buat saya yang lantas membuat keputusan untuk mendaftar keanggotaan di pusat kebugaran yang -untungnya- berlokasi di gedung yang sama dengan kantor saya. Namun hal tersebut baru permulaan, karena pada awalnya saya menyadari betul perlu adanya komitmen yang keras, keteguhan hati untuk menurunkan kemalasan dan menjauhi gaya hidup tidak sehat, serta memerlukan kedisiplinan. Dan ketahuilah bahwa perlu dua minggu sejak mendaftar keanggotaan tersebut untuk meyakinkan diri hingga siap memulai usaha menyehatkan badan. Banyak pelajaran dan fakta-fakta baru yang saya dapat sejak memulai usaha-usaha sehat tersebut, dari cara meningkatkan kedisiplinan, menahan diri untuk tidak makan, mengatur waktu berolahraga, bahkan tidak jarang mengalami masa ‘jatuh’. Semua pengalaman tersebut akan saya bahas di tulisan berikutnya.