Membiasakan olahraga pada anak sejak dini adalah kebiasaan yang positif. Dokter juga mengatakan bahwa mengajak anak melakukan berbagai aktivitas fisik membantu mengembangkan kemampuan motorik, menguatkan otot, dan mengurangi risiko anak mengalami cedera. 

 

Para ahli merekomendasikan agar anak berolahraga selama 1 jam setiap hari. Meski tampaknya cukup lama, waktu tersebut dinilai sudah sesuai dengan anak karena mereka cenderung lebih aktif. Berikut beberapa petunjuk yang bisa membantu Mums memilih jenis olahraga atau aktivitas yang sesuai dengan usia anak!

Baca juga: Olahraga Sambil Main Pokemon Go? Kenapa Tidak!

 

Umur 0-5 Tahun

Anak umur 5 tahun bisa mulai mencoba olahraga tim, seperti sepak bola atau basket, sesuai dengan usianya. Tapi jangan membuat olahraga tersebut menjadi kompetisi, ya. Sebab untuk anak usia 5 tahun, olahraga adalah kegiatan untuk bermain, bukan berkompetisi.

 

Sediakan alat dan tempat bermain sepak bola atau basket yang sesuai dengan kemampuannya. Mums bisa mengajarkannya cara memasukkan mencetak gol atau melompat sambil memasukkan bola ke dalam ring.

 

Selain itu, berenang juga menjadi pilihan olahraga yang baik untuk anak usia 5 tahun. Pada usia tersebut, kebanyakan anak-anak sangat suka bermain air. Menurut para ahli, Mums sudah boleh memperkenalkan anak dengan air sejak umur 6 bulan hingga 3 tahun.

 

Namun, Mums harus mengajarkannya dari hal-hal yang sangat dasar terlebih dahulu. Mulailah membiasakan anak dengan berendam di dalam kolam dan bath up sebelum memperkenalkannya berenang di kolam renang. Tapi harus diingat, selama anak bermain air, ia harus di bawah pengawasan orang dewasa. Dokter juga mengatakan bahwa anak-anak sudah bisa belajar mengontrol napas dan mengapung di usia 4–5 tahun.

 

Umur 6–8 Tahun 

Anak-anak sudah semakin matang dalam berolahraga ketika memasuki usia 6 tahun. Mereka sudah bisa menendang dan memasukkan bola dengan benar. Anak berusia 6 tahun juga sudah bisa melakukan rutinitas gimnastik dan bermain sepeda.

 

Olahraga yang berbeda-beda bisa memengaruhi pertumbuhan anak, keberagaman tersebut akan bermanfaat bagi tumbuh-kembangnya. Anak juga akan terbiasa dengan luka-luka kecil akibat olahraga, sehingga ia bisa mengatasi rasa sakit dengan baik.

 

Umur 9–11 Tahun 

Di usia 9 tahun, koordinasi mata dan tangan anak sudah matang. Di usia ini, anak-anak sudah bisa melempar dan menendang bola secara akurat serta sudah bisa bermain golf atau tenis. Mums juga sudah bisa memperkenalkan kompetisi kepada anak ketika sudah memasuki usia 9 tahun. Namun jangan terlalu membuatnya fokus pada ambisi untuk menang. 

 

Mums juga sudah boleh mengizinkan anak untuk mengikuti lombat-lomba olahraga, seperti lomba lari dan lain-lain. Lomba-lomba tersebut aman, selama anak sudah berlatih dan mempersiapkan kesehatan tubuhnya.

Baca juga: Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Pada Anak

 

Umur 12–14 Tahun 

Di usia 12 tahun, banyak anak yang kehilangan ketertarikan terhadap olahraga dengan struktur atau peraturan tertentu. Anak berusia 12 tahun biasanya memindahkan fokusnya pada olahraga yang membutuhkan kekuatan otot. Namun, olahraga yang membutuhkan kekuatan otot tidak baik untuk anak yang belum memasuki masa pubertas. 

 

Oleh sebab itu, Mums bisa memberikan mereka pilihan olahraga lain yang lebih sehat dan aman, seperti melatih otot dan kekuatan dengan tabung elastis, atau pemanasan seperti push up, sit up, dan squat jump.

 

Jangan pernah mengizinkan anak melakukan kegiatan angkat beban. Pasalnya, anak-anak memiliki risiko tinggi terkena cedera di usia ini. Anak yang mengangkat beban terlalu berat atau mengangkat beban dengan cara yang salah bisa mengalami cedera atau patah tulang.

 

Umur 15 Tahun ke Atas

Ketika anak sudah melewati masa pubertas, ia sudah bisa mencoba olahraga angkat beban atau jenis fitness lainnya. Mums bisa mendorongnya untuk daftar di kelas latihan angkat beban atau jenis fitness lain, di bawah pengawasan personal trainer. Dengan begitu, ia akan terhindar dari luka otot atau fraktur.

 

Di usia 15 tahun, anak juga sudah bisa mengikuti lomba maraton. Namun, Mums perlu memperhatikan kebutuhan nutrisi dan hidrasinya. Mums juga perlu teliti akan penyakit yang diderita anak, agar Mums mengetahui batasan kemampuannya dalam berolahraga.

 

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Olahraga?

 

Olahraga sangat penting bagi kesehatan tubuh. Untuk menghindari anak malas berolahraga, biasakan budaya berolahraga kepadanya sejak dini. Mums dan pasangan juga harus rajin berolahraga supaya ia melihat contoh yang baik dan akan menirunya. Yang terpenting, ketahui kemampuan anak terlebih dahulu, ya!