Penyebab patah tulang bermacam-macam, mulai dari cedera olahraga sampai sekadar jatuh. Meski tulang itu kuat, organ ini juga memiliki batas. Bahkan tulang bisa berdarah jika cederanya parah. Penyakit-penyakit, seperti kanker dan osteoporosis juga bisa mengakibatkan patah tulang karena menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh. Ingin tahu lebih dalam tentang patah tulang? Berikut penjelasannya. 

 

Baca juga: Hindari Kebiasaan dan Penyebab Tulang Bungkuk Ini!

 

Jenis-Jenis Patah Tulang

Kalau Kamu mengalami patah tulang dan memeriksakannya, dokter biasanya akan menyebutnya fraktur dan mendiagnosisnya menjadi 4 jenis: 

  • Fraktur terbuka: fraktur yang menembus keluar melalui luka pada kulit dan jaringan lunak.
  • Fraktur tertutup: tulangnya tidak menembus kulit sehingga tidak tercemar oleh lingkungan luar.
  • Fraktur parsial: Fraktur tulang dimana kondisi patahnya tidak sepenuhnya.
  • Fraktur sempurna: tulangnya patah menjadi 2 bagian atau lebih.

Secara lebih spesifik, jenis-jenis fraktur terdiri dari:

  • Transversal: garis patah tulang melintang sumbu tulang. Tepatnya melintang 80 – 100 derajat dari sumbu tulang.
  • Oblik: garis patah tulang melintang sumbu tulang. Kurang dari 80 atau lebih sari 100 derajat dari sumbu tulang.
  • Longitudinal: garis patah mengikuti sumbu tulang.
  • Spiral: garis patah tulang berada di dua bidang atau lebih.
  • Comminuted: terdapat 2 atau lebih garis fraktur.

 

Baca juga: Kenali Penyebab dan Gejala Kanker Tulang

 

Bagaimana Rasanya Patah Tulang?

Terkadang, anak-anak juga mengalami fraktur kecil bahkan tanpa menyadarinya. Selain itu, meski frakturnya lebih parah, tubuh Kamu bisa mengalami shock sehingga Kamu tidak merasakan apa-apa pada awalnya. Namun, patah tulang itu biasanya terasa seperti rasa sakit atau nyeri di bagian dalam. Seberapa parah rasa sakitnya itu, tergantung pada kondisi patahnya.

 

Baca juga: Terapkan Gaya Hidup Sehat Agar Terhindari dari Risiko Terkena Kanker Tulang

  

Gejala-Gejalanya

Selain rasa sakit, tubuh Kamu juga akan memberikan sinyal lainnya untuk menunjukkan bahwa ada masalah di dalam tubuh Kamu. Kamu bisa menggigil, pusing, dan bahkan pingsan. Sementara itu, biasanya di daerah sekitar patahnya tulang akan terjadi: 

  • Memar
  • Kaku
  • Pembengkakan
  • Panas
  • Lemah atau rapuh

Kamu juga akan merasa kesulitan menggunakan bagian tubuh letak dimana tulang patah. Terkadang, dari luar juga bisa terlihat bahwa tulang Kamu terlihat tidak seperti biasanya, misalnya seperti sedikit bengkok.

 

Baca juga: Ini Fakta Seputar Nyeri Tulang Belakang! 

 

Pemulihan Alami Patah Tulang 

Bone repair atau bone healing adalah proses pemulihan alami akibat cedera fraktur. Apa saja proses atau fasenya?

- Fase Inflamasi

Fase ini terjadi hanya beberapa jam setelah Kamu mengalami cedera. Kamu akan mengalami pembengkakan di daerah sekitar letak patahnya tulang ketika pembekuan darah mulai terjadi. Sistem kekebalan tubuh Kamu akan mengirimkan sel-sel pluripoiten yang berfungsi sebagai pembersih pecahan-pecahan kecil tulang dan membunuh bakteri-bakteri. Selain itu, darah akan lebih banyak dialirkan ke pembuluh darah di bagian dimana tulang patah untuk membantu proses penyembuhan. Fase ini biasanya berlangsung selama 1 – 2 minggu.

 

- Fase Perbaikan 

Selama 4 – 21 hari kemudian, Kamu akan mengalami pembentukan soft callus di sekitar daerah patahnya tulang. Soft callus adalah bahan tulang rawan. Pada tahap ini, kolagen akan masuk dan secara perlah menggantikan darah yang beku. Callus lebih kaku dibandingkan darah beku, namun tidak sekuat tulang. Maka itu, biasanya penderita patah tulang menggunakan gips untuk menjaga agar tulang yang sedang dalam proses pemulihan tidak tergerak dan dapat menyebabkan soft callus rusak sehingga memperlambat proses penyembuhan.

 

- Fase Remodelling

Lalu, sekitar 2 minggu setelah tulang patah, sel-sel osteoblas akan membentuk tulang baru, dan memproduksi mineral ke tulang yang baru agar keras dan kuat. Biasanya tahap ini membutuhan waktu sekitar 6 – 12 minggu.

 

Baca juga: Bahaya Membawa Tas Terlalu Berat

 

Penyembuhan untuk Patah Tulang 

Patah Tulang Ringan 

Penyembuhan oleh dokter untuk patah tulang ringan biasanya terdiri dari 3 tahap:

  • Mengembalikan tulang ke tempatnya
  • Bagian patah tulang tidak boleh digerakkan sampai sembuh
  • Penyembuhan rasa sakitnya

Biasanya dokter akan mengembalikan tulang Kamu ke tempatnya. Lalu, Kamu diharuskan menggunakan splint, brace, atau gips untuk menopang tulang Kamu dan menjaganya agar tidak gerak. Dokter juga akan memberikan Kamu obat rasa sakit atau nyerinya.

 

Patah Tulang Kompleks 

Untuk patah tulang yang lebih parah, biasanya dibutuhkan operasi. Dokter biasanya akan memasukkan screw, pin, atau plat untuk menjaga agar tulangnya tetap pada tempatnya supaya bisa sembuh dengan baik. Alat-alat tersebut bisa tetap dibiarkan di dalam atau akan dikeluarkan oleh dokter.

 

Proses Penyembuhannya:

Minggu 1 – 2

Masa penyembuhan rata-rata berlangsung sekitar 6 – 8 minggu, namun bisa beragam tergantung tulang, jenis frakturnya, faktor umur, dan faktor kesehatan secara keseluruhan. Selama minggu-minggu pertama, Kamu akan membutuhkan penanganan yang ketat. Biasanya dokter juga akan memberikan instruksi seperti:

  • Tidak merokok
  • Lakukan olahraga kecil yang direkomendasikan dokter
  • Konsumsi makanan sehat
  • Istirahat dan kalau bisa jangan menggerakkan bagian letak patahnya tulang

 

Minggu 3 – 5

Gips memang sangat penting untuk menjaga penyembuhan tulang, namun beberapa minggu tanpa bergerak juga akan membuat otot-otot Kamu terasa lemah dan kaku. Pada waktu ini, biasanya dokter akan menganjurkan Kamu untuk mulai berolahraga atau melakukan terapi fisik.

Hal-hal tersebut akan membantu mengurangi kekakuan, membentuk otot, dan menghancurkan jaringan-jaringan lukanya.

 

Minggu 6 – 8

Pada waktu ini, biasanya gips akan dibuka. Di daerah kulit yang tertutup gips akan terlihat lebih pucat serta terkelupas dan bulu tubuh di sekitar daerah tersebut akan terlihat lebih gelap. Selain itu, bagian tubuh dimana tulang patah akan terlihat lebih kecil dan memiliki otot yang lemah. 

Namun, Kamu tidak perlu khawatir karena bagian tersebut akan kembali menjadi normal. Maka itu, biasanya dokter akan menganjurkan supaya rutin melakukan terapi fisik. Jangan lupa rutin melakukan pengecekan ke dokter supaya Kamu bisa melihat perkembangannya.