Gue Sehat Umumnya, kebanyakan orang memutuskan untuk mulai berolahraga karena ingin menurunkan berat badan atau ingin meningkatkan kebugaran tubuh secara keseluruhan. Tetapi satu faktor lain yang juga merupakan keuntungan dari rutin berolahraga setiap hari adalah untuk kesehatan otak. Sejauh ini telah ada banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa olahraga memang dapat menyehatkan otak. Menjadi aktif secara fisik akan meningkatkan volume otak dan bagi pelari berusia lebih tua, olahraga dapat mengurangi “lubang-lubang” pada otak yang umumnya terjadi pada mereka yang lanjut usia. Tapi mereka yang menekuni lebih dari satu olahraga mungkin penasaran mana olahraga terbaik untuk otak.

Awal penelitian dilakukan dengan menguji tikus

Studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Physiology meneliti tikus-tikus yang melakukan 3 jenis olahraga: berlari dengan kecepatan sedang, berlari interval dengan intensitas tinggi, dan berlari dengan pemberat dilekatkan pada ekor mereka. Tiap grup melakukan tiap olahraga ini selama 7 minggu. Setelah itu peneliti menganalisa jaringan otak tikus-tikus untuk mengetahui olahraga mana yang berpengaruh paling besar pada keadaan otak mereka. Penemuan mereka menemukan bahwa ternyata lari jarak jauh memberikan pengaruh paling baik pada otak. Studi ini juga menjelaskan bahwa dengan semakin tinggi jumlah jarak yang ditempuh, maka semakin banyak jumlah sel otak yang ada. Lalu bagaimana dengan olahraga intensitas tinggi? Para peneliti menemukan bahwa tikus-tikus menunjukkan peningkatan jumlah sel otak tapi tidak sebanyak peningkatan yang dialami oleh tikus yang berlari jarak jauh. Sementara itu, tikus yang berlari dengan beban tidak mengalami peningkatan sel otak. Pemimpin studi ini, Mirian Nokia, menyarankan bahwa walaupun studi ini dilakukan terhadap tikus, manusia bisa mendapatkan keuntungan yang sama dengan melakukan aktifitas aerobic secara rutin. Untuk itu, tidak ada salahnya bagi Anda yang juga ingin meningkatkan kesehatan otak untuk berlari jarak jauh sebagai olahraga rutin yang dilakukan. Tidak perlu langsung menempuh jarak yang jauh, tapi Anda bisa memulai dengan jarak pendek dan terus menambah jarak lari Anda setiap minggunya.