Mengenalkan ajaran agama dan menanamkan benih-benih keimanan di hati anak sejak usia dini sangat penting sebagai fondasi kehidupan beragamanya kelak. Anak di usia dini tertarik untuk meniru semua tindak-tanduk ayah ibunya, termasuk soal beribadah.

 

Menurut Jean Piaget, psikolog dari Prancis, semua anak memiliki pola perkembangan kognisi yang sama, yaitu melalui empat tahapan: sensori–motor, pra–operasional, konkret–operasional, dan formal operasional. Perkembangan kognisi anak usia dini (2-7 tahun) berada pada tahapan berpikir pra-operasional. Tahap ini adalah tahap ketika anak tidak dapat memahami sesuatu tanpa dipraktikkan terlebih dahulu. (Piaget, 1970)

 

Sejalan dengan pendapat Piaget, Jean Jacques Rousseau mengatakan, “Anak usia dini belajar melalui aktivitas fisik.” Dengan kata lain, mengenalkan ajaran agama kepada anak usia dini haruslah dengan cara memberikan kesempatan untuk mempraktikkan apa yang kita katakan dan lakukan. Jadi, berikan contoh kepada anak bagaimana melakukannya.

Baca juga: Mums, Bekali si Kecil Pendidikan Seks Sejak Dini

 

Pendidikan agama sejak dini juga menciptakan anak memahami segala bentuk perbedaan dari setiap agama yang ada. Anak pun akan memahami bahwa tidak ada satu agama pun yang mengajarkan sesuatu yang negatif.

 

Jangankan berlainan agama, terkadang satu agama pun banyak kita temui memiliki pemahaman dan cara pandang yang berbeda. Mengapa pula kita tidak melihat semua perbedaan itu menjadi keragaman yang indah dan menjelaskan kepada para penerus atau anak-anak kita bahwa perbedaan itu adalah indah?

 

Agama sebagai Benteng Iman dari Dampak Negatif Dunia Luar

Orang tua manapun pasti akan berusaha melindungi keluarga dan anak-anaknya dari pengaruh negatif informasi atau budaya luar. Namun sekuat apapun usaha mengawasi anak, tidaklah mungkin orang tua dapat mengawasinya selama 24 jam penuh. Apalagi bila orang tua juga bekerja.

 

Satu-satunya cara untuk melindungi anak adalah dengan pemahaman agama dan iman yang kuat. Benteng ini perlu dibangun dengan fondasi yang kuat sejak dini. Dengan fondasi yang kuat, otomatis ketika anak beranjak dewasa ia sudah paham mana yang benar dan mana yang salah. Mana yang boleh ditiru dan mana yang tidak. Anak lebih kuat dan tidak mudah goyah menghadapi godaan.

Baca juga: Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

 

Metode Mengenalkan Agama kepada Anak

Metode khusus untuk mengenalkan agama kepada anak sejak usia dini yang paling tepat adalah dengan cara bermain bersama. Dalam bermain, sebenarnya terkandung proses belajar. Untuk pengenalan agama, sebaiknya lebih banyak ditekankan pada masalah akhlak dan etika. Mulailah dari nilai-nilai dasar dalam kehidupan sehari-hari, seperti kejujuran, sayang kepada sesama, sabar, memaafkan, bersyukur, dan sebagainya.

 

Biarkan si Kecil ikut serta ketika Mums menjalankan ibadah. Kelak seiring bertambahnya usia, ia akan mengerti bahwa semua itu merupakan nilai-nilai yang harus dijalani dalam hidupnya. Secara bertahap, Mums bisa mengajaknya mempelajari ilmu agama yang lebih kompleks.

Baca juga: Mendukung Tahap Perkembangan Anak dengan Mainan Edukasi