Puasa di bulan Ramadan merupakan salah satu dari rukun Islam. Sebulan penuh, umat Islam di seluruh dunia wajib berpuasa jika mereka dalam keadaan sehat. Namun, mereka yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes, diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Lantas, bagaimana jika Kamu yang hidup dengan diabetes ingin berpuasa?

 

Diperkirakan, ada lebih dari 150 juta muslim dengan diabetes di seluruh dunia. Karena itu, Ramadan berdampak besar pada manajemen diabetes Kamu yang berpuasa. Lantaran sifat metabolik dari kondisi tersebut, penderita diabetes memiliki risiko komplikasi tertentu dari perubahan asupan makanan selama bulan Ramadan. 

 

Baca juga: Tinggi Kandungan Air, 5 Buah Ini Bantu Cegah Dehidrasi selama Puasa

 

 

Pedoman Puasa di Bulan Ramadan untuk Penderita Diabetes

Berikut ini panduan berpuasa bagi orang dengan diabetes yang mampu menjalankannya.

 

1. Konsultasi Dulu ke Dokter

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa mungkin saja bermanfaat bagi penderita diabetes. Namun, The American Diabetes Association tidak merekomendasikan puasa bagi orang yang hidup dengan diabetes karena berisiko. Maka dari itu, Diabestfriends harus berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter jika ingin berpuasa di bulan Ramadan.

 

Konsultasi ke tenaga kesehatan penting bagi orang dengan diabetes yang memiliki komplikasi apapun, terutama penyakit jantung atau gangguan ginjal. Penderita diabetes dengan komplikasi ini lebih baik tidak memaksakan diri untuk berpuasa karena kondisi kesehatan bisa memburuk.

 

Orang dengan diabetes yang menggunakan insulin juga wajib berkonsultasi terlebih dahulu. Puasa meningkatkan risiko hipoglikemia atau kadar gula darah sangat rendah. Hipoglikemia dapat menyebabkan gejala gemetar, lemas, pingsan, bahkan koma.

 

Jika Diabesfriends mengalami gejala tersebut, artinya gula darah terlalu rendah. Segeralah berbuka dan minum cairan manis dan makan makanan bertepung agar kadar gula darah kembali normal. Jika tidak, akan membahayakan tubuh dan mungkin saja harus dibawa ke rumah sakit.

 

 Bicaralah dengan dokter terkait jenis obat dan insulin yang diperlukan untuk mengurangi risiko gula darah rendah. 

 

Baca juga: Tips Berbuka Sehat untuk Penyandang Diabetes

 

2. Tips Puasa Sehat untuk Diabetes

 

Periksa glukosa darah dengan teratur

Pemantauan glukosa dan suntik insulin yang tidak membatalkan puasa sangatlah penting untuk mengetahui kadar glukosa darah sehingga Diabestfriends bisa mengelola diabetes. Perubahan kebiasaan makan selama bulan Ramadan dapat memengaruhi kadar  gula darah. Karena itu, penting untuk memeriksa kadar gula darah secara teratur.

 

Orang yang berisiko sangat tinggi, bahkan jika mereka tidak berpuasa, harus memeriksa kadar gula darah sebanyak 3 hingga 4 kali setiap hari. Sementara itu, orang dengan risiko sedang atau rendah harus memeriksa kadar gula glukosa darah 1 hingga 2 kali sehari.

 

Atur jenis dan porsi makan saat berbuka

Ketika tiba waktunya berbuka, jangan terlalu banyak makan karbohidrat. Jika tidak, gula darah akan terlalu tinggi atau hiperglikemia. Jika Kamu menderita diabetes tipe 1, mungkin saja dokter akan menyarankan Kamu untuk tidak berpuasa. Namun, jika dokter memperbolehkan Kamu puasa, tanyakan pada dokter apakah Kamu perlu memeriksa gula darah lebih sering atau obat apa yang harus dikonsumsi saat sahur dan buka puasa.

 

Olahraga ringan selama Ramadan.

Tidak dianjurkan bagi Kamu melakukan olahraga berat selama puasa karena peningkatan risiko glukosa darah rendah atau mengalami dehidrasi. Gerakan yang dilakukan saat shalat wajib maupun tarawih harus dianggap sebagai bagian dari kegiatan olahraga harian yang sehat.

 

Hindari makan berlebihan saat Idulfitri.

Saat Ramadan berakhir, Kamu harus menghindari makan berlebihan karena dapat menyebabkan glukosa darah tinggi. Kunjungi dokter untuk mendapatkan panduan tentang cara mengganti obat ke jadwal semula.

 

Baca juga: Jangan Malas, Ini Dia Tips Berolahraga Saat Puasa

 

 

 

Referensi:

IDF. Diabetes and Ramadan

WebMD. Can You Fast If You Have Diabetes?

Diabetes UK. Ramadan and Diabetes