Testosteron rendah adalah kondisi umum yang sering tidak terdiagnosis karena gejalanya mirip dengan kondisi lain. Misalnya mudah lelah, tidak bergairah, dan lain sebagainya. Pria dengan diabetes tipe 2 memiliki kemungkinan mengalami testosteron rendah dua kali lipat dibandingkan pria tanpa diabetes. Apa saja dampak kekurangan hormon testosteron?

 

Peran Hormon Testosteron

Testosteron itu bukan sekadar hormon yang memengaruhi libido atau gairah seks saja. Testosteron terbukti mempengaruhi bagaimana tubuh kita menyimpan lemak. Lemak tubuh dibedakan menjadi dua, yakni lemak subkutan yang disimpan di bawah kulit, dan lemak visceral atau lemak yang menumpuk di sekitar organ tubuh bagian dalam.

 

Lemak visceral adalah lemak yang jahat karena meningkatkan risiko diabetes tipe 2 serta penyakit lain seperti penyakit jantung, kanker, dan Alzheimer. Peran testosteron adalah mengatur penyimpanan lemak tubuh ini, apakah akan disimpan sebagai lemak subkutan atau sebagai lemak visceral.

 

Penelitian telah menunjukkan bahwa pada pria, kadar testosteron rendah akan meningkatkan deposisi atau penumpukan lemak visceral, yang menyebabkan resistensi insulin dan diabetes tipe 2. Sebaliknya pada wanita, jika kadar testosteron tinggi atau normal, justru terjadi peningkatan penyimpanan lemak visceral.

 

Baca juga: 5 Fakta tentang Testosteron, Salah Satunya Dimiliki Juga oleh Wanita

 

Dampak Testosteron Rendah pada Pria dengan Diabetes

Data mencatat bahwa sekitar 1 dari 6 pria dengan diabetes tipe 2 memiliki kadar testosteron yang rendah. Selain menyebabkan penumpukan lemak visceral, dapat pula menyebabkan penurunan libido dan motivasi. Kekurangan testosteron juga menyebabkan pria dengan diabetes kehilangan massa otot dan terjadi peningkatan lemak tubuh di sekitar pinggang.

 

Kondisi ini ditandai dengan gejala yang bervariasi, meliputi:

- berkurangnya minat pada seks

- mengalami disfungsi ereksi (DE)

- berkurangnya massa otot tubuh

- gangguan mood atau suasana hati

- kekurangan energi.

 

Untuk memastikannya, dokter dapat memeriksa kadar testosteron dengan tes darah di laboratorium. Jangan khawatir, kadar testosteron rendah mudah diobati.

 

Baca juga: Katakan “Good Bye” Berikut Cara Menghilangkan Perut Buncit

 

Pengobatan dan Upaya Meningkatkan Kadar Testosteron

Jika Kamu memiliki testosteron rendah, ada beberapa pilihan pengobatan yang tersedia, yakni penggantian hormon testosteron sintetis, yang bisa berbentuk gel, patch (koyo) atau suntikan.

 

Selain dengan hormon pengganti, ada cara alami yang dapat membantu meningkatkan atau mempertahankan kadar testosteron normal. Latihan atau olahraga intensitas tinggi dan latihan kekuatan telah terbukti meningkatkan kadar testosteron. Pada pria dengan diabetes juga bermanfaat memperbaiki sensitivitas insulin.

 

Mengonsumi suplemen vitamin D juga bisa membantu meningkatkan kadar testosteron. Diketahui bahwa kekurangan vitamin D dikaitkan dengan tingkat testosteron yang lebih rendah. Selain itu, hindari stres.

 

Stres memicu pelepasan hormon kortisol yang dapat menghalangi terbentuknya hormon testosteron. Jadi, mengelola stres juga telah terbukti bermanfaat pada penderita diabetes.

 

Baca juga: Penurunan Hormon Testosteron: Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Seksualitas dan Kesehatan Pria?

 

 

Sumber:

Diabetes.org. Sexual-health/low-testosterone

Diabetes.co.uk. Low-testosterone-and-diabetes

Diabetes.co.uk. Testosterone dan diabetes.