Menyusui ASI merupakan jalan paling baik untuk memberi asupan kepada bayi. Pemberian ASI secara eksklusif disarankan sampai bayi berusia 6 bulan dan dilanjutkan sampai ia berumur 2 tahun. Saat hamil Mums mempunyai pantangan-pantangan yang tidak boleh dilakukan, begitu juga saat memberi ASI. Pantangan tersebut di antaranya menjauhi makanan dan minuman tertentu.

Pantangan yang akan dibahas kali ini adalah mengonsumsi kafein dan alkohol saat Mums dalam masa menyusui. ASI bisa terpapar oleh kafein dan alkohol, lho. Mengonsumsi minuman tersebut akan memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI. Baiknya, Mums menahan dulu konsumsi kafein dan alkohol, ya, simak ulasannya berikut ini.

Baca juga: Tidak Hanya untuk Bayi, ASI Juga Bermanfaat Untuk Ibu, Lho!

ASI Bisa Terpapar Kafein

Bagi mereka yang merupakan pecinta kopi, mengentikan kebiasaan minum kopi akan terasa menyulitkan. Saat ini pecinta kopi tidak hanya laki-laki, perempuan pun banyak yang menyukai kopi. Apa Mums salah satunya? Kalau iya, mungkin Mums sempat bertanya bolehkah mengonsumsi kopi saat dalam masa menyusui? Jawabannya adalah boleh, namun jangan terlalu banyak.

Sama halnya dengan kafein pada ibu hamil, kafein juga tidak baik dikonsumsi oleh ibu yang menyusui. Kafein bisa masuk ke dalam ASI dan memberi efek kepada bayi. Tidak hanya dalam kopi, kafein juga terkandung dalam teh, soda, minuman berenergi, es krim rasa kopi, dan cokelat.

Efek yang bisa muncul akibat paparan kafein pada bayi adalah bayi menjadi sulit tidur sehingga ia akan rewel, selain itu kafein juga bisa membuat detak jantung bayi menjadi lebih cepat, serta membuat ginjal bayi bekerja lebih keras. Efek kafein pada bayi bisa mencapai 97,5 jam, padahal pada orang dewasa hanya sekitar 4,9 jam. Namun, semakin besar usia bayi, ia akan semakin toleran terhadap efek dari kafein.

Dilansir dari Boldsky, kafein yang diminum oleh bayi melalui air susu ibu akan menumpuk di tubuh bayi. Hal itu terjadi karena tubuh bayi yang baru lahir tidak bisa memecah kafein. Akibatnya, bayi akan sulit tidur, cepat marah, hiperaktif, dan gelisah. Pada usia 3 bulan, tubuh bayi akan mulai memproses kafein secara lebih efisien sehingga memudahkan tubuhnya untuk mengekskresi kafein. Namun, efek kafein akan berbeda pada setiap bayi meskipun Mums mengonsumsi kafein dalam jumlah yang sama. Ada juga bayi yang tidak bereaksi langsung terhadap kandungan kafein.

Takaran kafein yang aman dikonsumsi Mums adalah 300 mg dalam satu hari atau setara dengan 3 cangkir kopi. Beri ASI setelah 1 jam Mums minum kopi, ya. Penelitian dari Mayo Cilinic menyebutkan bahwa ibu menyusui yang mengonsumsi lebih dari 300mg kafein per hari akan memiliki kandungan zat besi yang rendah pada sekitar 30% ASI Mums. Mums yang minum kafein berlebih juga berpotensi memiliki ASI yang lebih sedikit. Efek dari kafein dalam ASI berada pada tingkat tertinggi di jam pertama setelah Mums mengonsumsi kopi.

Walaupun saat hamil Mums telah mengurangi konsumsi kopi, Mums tetap harus bersabar, ya. tetap kurangi konsumsi makanan dan minuman berkafein. Alangkah baiknya jika Mums bisa menjauhi kafein karena dapat membuat bayi tetap sehat fisiknya serta menjadi tidak hiperaktif.

Baca juga: 7 Perlengkapan Menyusui yang Harus Mums Miliki

ASI Juga Bisa Terpapar Alkohol

Tidak hanya kafein, hal yang sama juga berlaku pada alkohol. Mums harus kembali menahan konsumsi alkohol walau telah melahirkan. Jika selama masa menyusui Mums minum alkohol, maka alkohol tersebut akan masuk ke dalam ASI. Bahkan dengan konsentrasi yang sama yang ditemukan dalam aliran darah.

Jangan harap Mums bisa melakukan ASI eksklusif dengan sempurna karena alkohol bisa menurunkan produksi susu dan membuat bayi menyusu 20% lebih sedikit. Pengurangan produksi ASI terjadi karena alkohol dapat menghambat refleks mengeluarkan ASI (milk ejection reflex) saat bayi menghisap puting payudara Mums.

Tak hanya itu, alkohol yang masuk ke dalam ASI juga dapat membuat pola tidur bayi berubah. Bayi mungkin akan menjadi cepat tidur namun ia juga akan sering terbangun. Akibat yang juga ditimbulkan jika bayi mengonsumsi ASI yang mengandung alkohol, maka bayi bisa mengalami gangguan perkembangan motorik.

Meskipun kandungan alkohol yang sampai kepada bayi hanya dalam jumlah yang sedikit. Hati bayi yang belum sempurna masih belum mampu memproses alkohol dengan baik. Kadar alkohol dalam tubuh Mums akan mencapai titik tertinggi pada 30-90 menit setelah Mums mengonsumsi alkohol. Namun, lama kadar alkohol berada dalam tubuh seseorang dapat berbeda-beda sesuai dengan berat badannya.

Alangkah baiknya jika Mums memberi ASI setelah 2-3 jam setelah Mums minum alkohol, ya. Tunggu sampai kadar alkohol benar-benar bersih akan sangat baik bagi bayi. Sebagai alternatif lain, Mums juga bisa memompa dan menyimpan ASI terlebih dahulu sebelum mengonsumsi alkohol.

Tidak hanya kafein dan alkohol, saat masa menyusui Mums juga memiliki pantangan untuk tidak merokok dan mengonsumsi ikan dengan kandungan merkuri tinggi serta obat-obatan herbal. Walaupun minum kopi dan alkohol selama masa menyusui masih bisa diakali, mengonsumsi kafein dan alkohol adalah keputusan yang buruk. Jadi, yuk mulai maksimalkan kesempatan untuk memberi ASI eksklusif tanpa menambahkan ancaman berbahaya bagi bayi. ASI merupakan asupan terbaik untuk bayimu.

Baca juga: Lakukan Cara Perawatan Payudara Ini Ketika Mums Menyusui