Bagi wanita yang baru saja melahirkan anak pertama, wajar saja kalau selalu dilanda rasa kekhawatiran ketika mengurus bayi. Untuk ibu yang belum berpengalaman, salah satu kekhawatiran utamanya adalah apakah ASI yang sudah diberikan kepada bayi sudah cukup atau belum.

Bagaimanapun juga, setiap ibu pastinya ingin agar anaknya menerima asupan makanan sesuai dengan kebutuhannya. Namun, sangat sulit untuk mengukur seberapa banyak susu yang dikonsumsi oleh si Kecil ya, Mums!

Kalau Mums mengalami masalah ini, jangan panik dulu. Sebenarnya, ada sejumlah tanda yang bisa Mums lihat untuk mengetahui apakah si Kecil sudah mendapatkan cukup ASI. Berikut penjelasan lengkapnya!

Baca juga: 4 Tips Cara Menyusui Anak Dengan Benar

 

Apa Tanda Kalau Bayi Sudah Menerima Cukup ASI?

Bayi Mums sudah menerima asupan ASI yang cukup jika:

 

Payudara Melembut

Salah satu pertanda bayi menerima ASI yang cukup adalah payudara Mums terasa lembut dan kosong ketika dipegang setelah menyusui. Hal ini juga bisa membuat Mums lebih nyaman untuk bergerak.

 

Bayi Menelan

Ketika sudah berada di posisi yang benar, bayi Kamu akan langsung mengisap susu dari puting. Lalu, ia akan langsung menelan asupan ASI tersebut dengan perlahan. Hal ini juga bisa ditandai dengan suara yang dikeluarkan bayi ketika mengisap dan menelan susu. Kamu juga bisa mengeceknya dengan melihat rahang bayi yang bergerak ke atas dan ke bawah.

Kalau bayi tidak menerima asupan ASI yang cukup, biasanya ia akan mengisap susu dengan cepat, namun tidak menelannya dengan perlahan. Biasanya, bayi juga akan berhenti beberapa menit ketika sedang mengisap jika ASI sedikit.

 

Bayi Terlihat Puas

Kalau bayi terlihat tenang dan puas setelah disusui, maka kemungkinan besar ia sudah menerima asupan ASI yang cukup. Namun, kalau bayi menangis dan rewel meski Mums sudah menyusuinya lebih dari 1 jam, maka kemungkinan besar asupan ASI yang ia terima kurang.

 

Bayi Buang Air Teratur 

Bayi cukup ASI bisa dilihat lewat kelancaran pencernaannya. Kalau asupannya cukup, maka bayi akan sering buang air kecil atau sekitar 10–20 kali dalam sehari. Bayi yang memperoleh asupan ASI yang cukup urinenya berwarna bening atau kuning pucat. Namun jika urinenya berwarna gelap atau keruh, maka kemungkinan besar ASI-nya kurang.

Asupan ASI yang cukup juga bisa dilihat dari warna feses bayi, yang berwarna hijau atau kuning. Selain itu, kalau bayi sudah memperoleh asupan ASI yang cukup, maka ia akan buang air besar setidaknya 3 kali sehari pada minggu pertama setelah kelahiran. Namun jika sudah berumur 1 bulan, biasanya frekuensi buang air besarnya akan berkurang.

Kalau Mums hanya mengganti popok si Kecil kurang dari 6 kali dalam sehari, pada 5 hari pertama setelah kelahiran, maka itu bisa jadi pertanda ia tidak menerima asupan ASI yang cukup. Kalau hal itu terjadi, segera konsultasikan kepada dokter.

 

Bayi Mengalami Kenaikan Berat Badan

Untuk bayi yang baru lahir, kenaikan dan penurunan berat badan pada minggu pertama adalah hal yang normal. Namun, setelah itu bayi harus terus mengalami perkembangan berat badan. Bayi yang mendapatkan asupan ASI cukup akan menunjukkan kenaikan berat badan antara 600–800 gram per minggu. Kalau bayi Mums tidak mengalami kenaikan berat badan setelah 1 minggu kelahiran atau malah mengalami penurunan berat badan, maka segera konsultasikan kepada dokter.

Baca juga: Berbagai Cara Menambah Produksi ASI

 

Seberapa Sering Seharusnya Mums Menyusui? 

Sebenarnya, frekuensi menyusui itu berbeda-beda, disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat bayi. Beberapa bayi suka menyusui setiap saat, bukan karena haus melainkan karena mereka menyukai aktivitas menyusu. Selain itu, ada juga bayi yang hanya ingin minum susu ketika benar-benar merasa lapar. Namun pada kebanyakan kasus, frekuensi asupan menyusui bayi adalah:

Minggu 1-7

  • Setiap 2-3 jam.
  • 8-12 kali dalam sehari.

Mungkin Mums merasa frekuensi tersebut terlalu banyak dan ragu apakah si Kecil benar-benar harus menyusu sesering itu. Namun yang harus Mums ketahui, bayi memiliki perut yang kecil, sehingga ia cenderung minum sedikit tetapi sering.

 

Bulan 2-5

  • Setiap 2,5-3,5 jam.
  • 7–9 kali dalam sehari.

Ketika bayi sudah semakin besar, maka frekuensi menyusunya juga lebih efisien dan tidak sesering di minggu-minggu pertama kelahiran.

 

Bulan 6 dan seterusnya

  • Setiap 5-6 jam.
  • 4-5 kali dalam sehari.

 Seperti yang sudah disebutkan, frekuensi menyusu bayi akan semakin berkurang seiring dengan bertambahnya usia.

 Baca juga: 9 Manfaat dan Kebaikan ASI untuk Ibu dan Buah Hati

 

Ibu baru kerap merasa tidak percaya diri apakah ia mampu atau tidak memberikan ASI yang cukup untuk sang buah hati. Tanda-tanda yang sudah disebutkan di atas semoga bisa membantu Mums supaya lebih percaya diri saat memberikan nutrisi kepada bayi. Namun kalau Mums masih tetap ragu, coba konsultasikan dengan dokter atau ahli laktasi untuk memastikan kelancaran ASI Mums.