Setiap orang membutuhkan waktu istirahat dan tidur. Kurangnya istirahat hanya akan membuat tubuh rentan terserang penyakit. Nah, kebutuhan tidur ini tak hanya diperlukan oleh orang dewasa yang sudah banyak kegiatan saja lho, Mums.

 

Anak bayi baru lahir yang belum memiliki banyak kegiatan pun membutuhkan waktu tidur yang cukup. Lantas, kira-kira bagaimana sih pola tidur si Kecil dan berapa lama waktu yang dibutuhkannya untuk tidur? Berikut uraian selengkapnya.

 

Bayi baru lahir masih memiliki sistem imun tubuh yang lemah. Maka dari itu, tidur yang cukup sangat diperlukan oleh bayi untuk perkembangan dan tumbuh kembangnya. Karena pada saat tidur, hormon perkembangan akan bekerja secara aktif. Selain itu, tidur yang cukup juga dapat mengurangi risiko terjadinya kerusakan jantung dan pembuluh darah, membantu menjaga berat badan, dan membantu melawan penyakit serta infeksi.

 

Bayi baru lahir membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak dibanding orang dewasa, bahkan dibanding balita. Biasanya, bayi baru lahir bisa menghabiskan waktu sehari-harinya hanya dengan tidur. Bayi hanya akan terbangun ketika merasa lapar, ingin buang air kecil atau buang air besar, dan ketika tidurnya terganggu.

 

Baca juga: Kapan Bayi Bisa Melihat Sekitarnya dengan Jelas?

 

Berapa Lama Sebenarnya Bayi Tertidur?

Bayi yang baru lahir biasanya akan tidur selama 16 hingga 17 jam dalam satu hari. Namun, kebanyakan bayi tidak akan tertidur lebih dari 2 hingga 4 jam dalam sekali waktu, siang atau malam, dan selama beberapa minggu pertama kehidupannya. Pola tidur bayi baru lahir pada dasarnya masih belum teratur. Oleh karena itu, jangan kaget dan kesal kalau tiba-tiba si Kecil akan terbangun di malam hari dan membuat Mums juga terbangun.

 

Meski kebutuhan tidur bayi baru lahir mencapai waktu 17 jam, siklus tidurnya masih jauh lebih pendek dibanding orang dewasa. Bayi cenderung menghabiskan lebih banyak waktu untuk tidur dalam fase REM (Rapid Eye Movement). Fase tidur inilah yang dapat memengaruhi perkembangan otak si Kecil.

 

Kabar baiknya, meski pola tidur bayi baru lahir sulit diprediksi, fase ini tidak akan berlangsung lama kok, Mums. Seiring perkembangan dan bertambahnya usia, si Kecil akan mulai memiliki pola tidur yang lebih teratur.

 

 

Kapan Si Kecil Mulai Memiliki Pola Tidur yang Teratur?

Pada usia 6-8 minggu, kebanyakan bayi mulai tidur dengan waktu yang lebih singkat di siang hari dan lebih lama di malam hari. Mereka juga mulai memiliki periode tidur REM yang lebih pendek, digantikan dengan periode tidur non-REM yang lebih panjang.

 

Pada usia sekitar 1 bulan, bayi sudah mulai mengenal perbedaan antara siang dan malam, sehingga waktu tidur malam menjadi lebih panjang daripada siang. Waktu tidur bayi juga menjadi 14-16 jam dalam sehari, yaitu 8-9 jam untuk tidur malam dan 6-7 jam untuk siang hari.

 

Baca juga: Kenali 3 Jenis Temperamen Bayi Berikut!

 

Mengapa Bayi Sering Tidur dan Terbangun?

Seperti dikatakan sebelumnya, pola tidur si Kecil memang sulit ditebak. Ada kalanya tiba-tiba ia terbangun. Nah, sebenarnya ada beberapa penyebab mengapa si Kecil terbangun dari tidurnya, terutama saat malam hari. Pertama, bayi baru lahir belum bisa membedakan antara siang dan malam. Mereka belum memiliki kemampuan untuk mengontrol ritme sirkadian tubuhnya.

 

Kedua, bayi baru lahir bisa terbangun karena dirinya merasa lapar. Lambung bayi yang masih kecil belum bisa menampung ASI atau susu formula dalam jumlah banyak untuk membuatnya kenyang dalam jangka waktu lama. Inilah kenapa ia kerap terbangun dan merengek karena lapar.

 

Di lain sisi, ketika si Kecil sudah kenyang, ia akan membutuhkan waktu untuk tidur kembali. Tidur dapat membantu bayi lebih mudah mencerna ASI dari Mums serta membuat hormon perkembangan dalam tubuhnya bekerja aktif.

 

Baca juga: 5 Tips Tidur Lebih Cepat

 

Bagaimana agar Bayi Dapat Tidur dengan Nyaman?

Jika ingin membuat bayi tidur dengan jadwal yang pasti, jadikan hal itu sebagai rutinitas. Namun, orang tua perlu mengingat bahwa tidak ada yang instan jika ingin bayi tidur sesuai dengan rutinitas. Orang tua harus konsisten dengan rutinitas yang sudah ditetapkan.

 

Misalnya, Mums terbiasa menyusui bayi di malam hari pada jam 8 dan 10 malam, biasakan jam itu selalu menjadi waktu bayi untuk menyusui. Jangan melewatkan waktu tersebut, sehingga bayi terbiasa dengan waktu menyusui di malam hari.

 

Selain waktu menyusui, situasi bayi saat tidur juga perlu diperhatikan. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman saat bayi sedang tidur. Jangan letakkan benda yang membuat bayi menjadi sulit bernapas, seperti mainan, bantal, dan selimut. Untuk melindungi bayi dari kedinginan, kenakan pakaian panjang pada bayi.

 

Posisi tidur bayi juga perlu diperhatikan. American Academy of Pediatricks (AAP) merekomendasikan bayi agar tidur dengan posisi telentang atau miring, untuk mengurangi risiko kematian mendadak pada bayi (SIDS). Namun pada usia 5-6 bulan, bayi sudah dapat menggulingkan badan dengan sendirinya, sehingga orang tua perlu menaruh pembatas di ranjang bayi. (BAG/AS)