Seiring dengan berkembangnya zaman, pertumbuhan populasi juga ikut meningkat dalam suatu negara. Dengan banyaknya manusia, berarti banyak pula kemungkinan munculnya penyakit baru maupun orang-orang yang terserang penyakit. Mau tidak mau, masyarakat pun harus pergi ke dokter.

 

Sayangnya, peningkatan populasi tidak sejalan dengan peningkatan jumlah dokter. Ditambah dengan biaya berobat yang mahal, membuat masyarakat kerap menunda untuk berobat dengan alasan tidak ada uang. Dengan adanya JKN (Jaminan Kesehatan National) dari BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan), pemerintah memudahkan masyarakat agar bisa berobat tanpa harus memikirkan biaya yang mahal.

 

Namun, masih banyak masyarakat yang berpikiran bahwa dokter umum yang berada di puskesmas atau klinik kurang memiliki banyak pengetahuan tentang penyakit-penyakit tertentu. Mereka pun hanya memberikan obat karena keluhan yang diderita pasien.

 

Walaupun dokter di puskesmas atau klinik juga akan memberikan rujukan ke rumah sakit jika diperlukan, masyarakat seharusnya tidak perlu khawatir untuk berkonsultasi kepada mereka. Pasalnya, para dokter umum di beberapa wilayah sudah melakukan kerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia.

 

Menurut dr. Handoko Santoso, dokter dari Pfizer Indonesia, para dokter tersebut sudah mendapatkan pelatihan seputar penyakit yang kerap dialami oleh orang di Indonesia, seperti penyakit jantung, diabetes, dan lain sebagainya.

Baca juga: 7 Hal yang Penting Dimiliki oleh Dokter

 

Tidak hanya dokter, apoteker, spesialis, dan perawat pun diberikan pelatihan agar bisa memahami keluhan pasiennya. Meningkatkan keterampilan para tenaga kerja kesehatan adalah hal yang sangat baik dilakukan, mengingat pentingnya aspek pendidikan ilmiah dan proses teknologi yang berkesinambungan antara praktik internasional dan teknologi kesehatan yang terbaik. Ini berfungsi untuk membantu transformasi kesehatan.

 

Misalnya saja seperti dokter umum yang berada di puskesmas atau klinik, mereka lebih sering menangani masyarakat dengan keluhan-keluhan ringan, seperti masuk angin dan pegal-pegal. Padahal, mereka harus diberi pelatihan bahwa masuk angin atau pegal bisa jadi indikasi dari stres.

 

Selain itu, apoteker yang sering bertemu dengan banyak orang juga perlu diberi pelatihan lebih dalam. Ini berfungsi agar mereka tidak sembarangan memberikan obat hanya berdasarkan keluhan awal. Mungkin saja pasien ada indikasi alergi terhadap obat, sehingga tidak bisa menerima obat tertentu.

 

Dokter Dharmawan Ardi Purnama, SpKJ., ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jakarta Pusat, mengatakan bahwa pelatihan yang diberikan kepada tenaga kerja kesehatan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam melakukan tindakan pencegahan serta solusi pengobatan. Pasien pun jadi mendapatkan lebih banyak pilihan untuk meningkatkan kesehatannya.

 

Pelatihan kesehatan ini akan disebarluaskan oleh IDI di berbagai cabang, supaya seluruh dokter yang ada di Indonesia bisa mengikuti pelatihan ini. Saat ini pelatihan sudah dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia, seperti pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.

Baca juga: Perjalanan Panjang Menjadi Dokter di Indonesia

 

Dokter Dharmawan juga menambahkan bahwa tidak hanya dokter spesialis yang bisa menangani pasien dengan keluhan-keluhan tertentu. Dengan adanya pelatihan dokter umum, staf rumah sakit juga bisa membantu mempercepat proses penyembuhan, karena sudah mengerti tentang keluhan pasien.

 

Saat ini, pasien lebih sering mengeluh merasakan nyeri pada bagian-bagian tertentu, seperti di belakang punggung dan kepala. Ternyata ini ada kaitannya dengan depresi, yang berhubungan dengan pengentalan darah. Dari darah kental tersebut dapat memicu risiko terkena penyakit jantung

 

Untuk itu, masyarakat kini tidak perlu terlalu khawatir atau takut ke dokter. Dokter-dokter umum di rumah sakit, klinik, dan puskesmas sudah memiliki pengetahuan yang sama tentang penyakit-penyakit spesialis ataupun penyakit umum. Bahkan jika pasien mengalami depresi atau stres tahap wajar atau normal, dokter di puskesmas juga bisa menanganinya terlebih dahulu.

 

Jika sudah parah, maka dokter di puskesmas dapat merujuk pasien ke rumah sakit atau psikiater. Masyarakat juga tidak perlu takut untuk datang ke dokter karena penyakit yang dialami. Semakin cepat ditangani, akan lebih cepat sembuh dan bisa menjalani kehidupan yang sehat. (AD/AS)

Baca juga: Curahan Hati Seorang Dokter di Daerah