Ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh seorang dokter agar ia dapat menjadi dokter yang baik, diantaranya adalah kemampuan komunikasi yang baik, rasa empati terhadap pasiennya, keinginan yang tulus untuk menolong pasiennya, keterbukaan terhadap pasien, sikap profesionalisme, rasa hormat, pengetahuan yang baik, dan ketelitian. Di bawah ini akan saya bahas secara lebih rinci mengenai 7 hal penting yang harus dimiliki oleh dokter tersebut.

Kemampuan komunikasi yang baik

Salah satu hal penting dalam pelayanan kesehatan yang harus dilakukan antara dokter dan pasien adalah komunikasi yang baik. Apabila tidak ada komunikasi yang baik, misalkan karena kendala bahasa yang berbeda antara dokter dan pasien, maka akan terjadi kesulitan dalam pengumpulan data yang diperlukan untuk mencari penyebab terjadinya keluhan pada pasien. Komunikasi yang baik juga diperlukan dalam proses terapi. Apabila tidak terjadi komunikasi yang baik, maka pasien mungkin tidak mengerti target yang harus dicapai dan metode yang akan digunakan. Keterampilan komunikasi yang dimaksud dalam hal ini adalah keterampilan dalam berbicara dan mendengarkan. Cara dokter mengomunikasikan informasi kepada pasien sama pentingnya dengan informasi yang dikomunikasikan. Hal ini karena apabila seorang pasien tidak suka atau antipati dengan cara seorang dokter berkomunikasi maka informasi yang disampaikan tidak akan diterima dengan baik. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi seorang dokter untuk membina komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarganya.

Rasa Empati

Seorang dokter harus memiliki empati terhadap pasiennya, artinya sangat penting bagi seorang dokter untuk memahami perasaan pasien. Hati-hati, empati itu berbeda dengan simpati, lho. Empati adalah kemampuan untuk merasakan, menghayati, dan menempatkan diri sendiri sebagai orang lain tanpa harus tenggelam di dalamnya. Berempati bukan hanya sekedar berbasa-basi atau bermanis mulut kepada pasien, tetapi juga dituntut untuk dapat mendengarkan aktif, responsif terhadap kebutuhan pasien, responsif terhadap kepentingan pasien, dan sebagainya. Berbeda dengan simpati yang artinya melakukan sesuatu untuk orang lain, dengan menggunakan cara yang menurut kita baik, menurut kita menyenangkan dan benar. Empati artinya melakukan sesuatu kepada orang lain dengan menggunakan cara berpikir dari orang lain tersebut, yang menurut orang lain itu menyenangkan dan benar. Karena apa yang menurut Anda baik, bisa saja justru mengganggu orang lain.

Passion atau Keinginan yang Tulus

Keinginan yang tulus untuk membantu pasien mencapai keberhasilan terapi merupakan hal yang penting dimiliki oleh seorang dokter. Adapun keinginan yang tulus ini akan tersirat pada saat melayani pasien, dan hal ini tentunya akan membuat dokter tersebut menjadi dokter yang disukai oleh pasiennya. Semangat untuk melayani dengan tulus kemudian akan memudahkan komunikasi dan menumbuhkan rasa empati kepada pasien yang kemudian akan mempererat hubungan antara dokter dan pasien. Pasien akan menjadi lebih terbuka terhadap dokter tersebut sehingga akan memudahkan dalam pengumpulan data dalam upaya diagnostik dan dalam pemberian terapi selanjutnya.

Keterbukaan

Sangat penting bagi seorang pasien untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka, tentunya dengan menggunakan bahasa awam agar dapat lebih mudah dimengerti. Ketika seorang pasien mengetahui tentang kondisi mereka serta rencana pemeriksaan yang akan dilakukan, apa hasil yang diharapkan dari pemeriksaan tersebut, dan pilihan terapi yang akan diberikan, tentunya dapat memudahkan pasien untuk bekerjasama dengan lebih baik. Pasien perlu dilibatkan dalam menentukan rencana pemeriksaan dan terapi yang akan dilakukan sehingga pasien juga dapat berkomitmen dalam rencana tersebut dan keberhasilan terapi menjadi lebih besar.

Bersikap Profesional

Profesionalisme artinya bertindak dengan sikap yang tepat, rasa hormat, dan memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaannya dengan baik sesuai dengan standar yang ada. Seorang dokter yang profesional harus memprioritaskan kesejahteraan pasien, bahkan di atas kepentingan pribadi mereka sendiri.

Memperlakukan Pasien dengan Hormat

Semua orang tentunya ingin diperlakukan dengan hormat. Demikian pula dengan seorang pasien juga ingin diperlakukan dengan hormat oleh dokter yang memeriksanya. Sapa, salam, dan senyum, salah satu bentuk untuk menunjukkan rasa hormat terhadap pasiennya. Selain itu, dalam melakukan pemeriksaan maka seorang dokter perlu  menjelaskan dahulu kepada pasiennya tentang bagaimana prosedur pemeriksaan secara singkat dan meminta ijin untuk melakukan pemeriksaan tersebut.

Melihat Pasien Secara Holistik

Seorang dokter yang baik, harus melihat pasien secara holistik bukan hanya berdasarkan keluhan yang diutarakan atau sub-bagian yang dikuasai oleh dokter tersebut. Pernah ada seorang wanita datang kepada seorang dokter, ia mengeluhkan penyakit maagnya yang sudah beberapa bulan mengganggunya dan tak kunjung membaik meskipun ia sudah diberi berbagai macam obat maag oleh dokter lainnya. Ketika diusut lebih lanjut, rupanya pasien ini ketakutan karena sebelumnya timbul beberapa benjolan lipoma di tubuhnya. Berpikir bahwa penyakitnya sangat serius sementara ia masih punya anak usia 6 bulan, ia pun mulai stres dan mulai timbul keluhan maag yang berkepanjangan ini. Setelah sang dokter berkomunikasi dengan pasien ini, menjelaskan bahwa selama pasien masih dalam tekanan, maka obat maag yang paling mahal sekalipun tidak akan membantu meringankan gejalanya. Selain itu setelah dijelaskan pula oleh dokter tersebut jika lipoma adalah jenis tumor jinak, membuat seminggu kemudian pasien ini kontrol kembali dalam kondisi yang berbeda. Ia tidak lagi mengeluhkan sakit maagnya, lebih sehat dan ceria. Itu adalah salah satu contoh, bahwa seorang dokter yang baik tidak melihat pasien sebagai penggalan masalah saja, namun utuh sebagai manusia dan dengan segala hal yang mungkin memengaruhinya. Seorang dokter sudah sewajarnya menunjukkan 7 kualitas seperti di atas agar dapat membangun hubungan baik antara dokter dengan pasien yang panjang dan sukses.