Jangan pernah menyepelekan kesehatan mental Anda! Terlebih gangguan seperti depresi yang bisa menyerang Anda kapan saja. Siapapun pasti tidak ingin terus-menerus memiliki perasaan kecewa, kesepian, tertekan, dan marah terhadap diri sendiri. Namun, aktivitas serta interaksi dengan orang yang Anda temui sehari-hari dapat menjadi pemicu timbulnya stres pada diri Anda. Mungkin Anda tidak sadar ketika ternyata menderita depresi.Padahal, semakin cepat Anda mengetahui potensi depresi, semakin baik pula proses perawatan dan pengobatan karena dapat dilakukan sejak dini. Karena itu, kenali dan catat 5 tanda depresi pada diri Anda berikut ini! Beberapa di antaranya mungkin mengejutkan Anda!

 

Rasa Sakit

Siapa bilang penyakit yang menyerang kesehatan mental tidak menimbulkan rasa sakit? Nyatanya, sakit yang dirasakan dapat lebih dalam daripada luka fisik. Menurut studi, sekitar 75 persen dari orang-orang yang mengalami depresi merasakan kesakitan atau nyeri kronis. Hal ini juga mengganggu sistem neurotransmitter pada otak serta menumpuknya rasa nyeri di bagian punggung dan leher. Ketika berada dalam suasana emosi yang negatif, tubuh juga akan mengalami ketidaknyamanan serta disfungsi pada beberapa organnya. Beberapa gejala yang mungkin Anda sadari ketika dihadapkan dengan depresi adalah sakit perut dan pusing. Dalam kondisi seperti ini, tubuh juga akan merasa lebih sensitif dalam menerima rasa sakit. Mengapa bisa? Menurut penelitian pada Archives of General Psychiatry tahun 2008 lalu, ketika seseorang menderita depresi hebat, aktivitas otak akan lebih fokus pada perasaan yang timbul dan akibatnya dapat menurunkan kemampuan untuk mengatasi rasa sakit. Karena itulah Anda yang tengah dihujani banyak masalah dan menjadi depresi lebih berpotensi untuk jatuh sakit dan merasakan nyeri di seluruh tubuh.

 

Berat Badan Bertambah

Bagaimana bisa berat badan bertambah ketika depresi? Ya, mungkin dari sekotak es krim yang Anda makan di malam hari atau sepiring junkfood yang Anda beli karena malas untuk memasak sendiri. Walaupun makanan favorit Anda dapat meningkatkan perasaan bahagia dan puas, tetapi Anda yang justru memfokuskan diri pada makanan dapat membuat berat tubuh bertambah drastis. Lagipula, mengonsumsi makanan yang Anda sukai belum tentu memperbaiki akar permasalahan depresi Anda. Studi baru dari jurnal Obesity memaparkan jika tingkat stres dan depresi yang tinggi mampu membuat Anda sulit untuk menurunkan beberapa kilo berat tubuh. Tapi, ada juga beberapa orang yang justru menjadi lebih kurus akibat kehilangan nafsu makan selama masa depresi yang dialami. Malas untuk berbelanja dan memasak makanan sendiri juga dapat berujung pada kesehatan Anda yang semakin menurun. Jadi, hati-hati ya, Ladies!

 

Perasaan Hampa dan Tertekan

Saat mengalami depresi, sudah pasti Anda tidak bisa menemui perasaan positif seperti bahagia, senang, bersyukur, nyaman, atau puas. Kebalikan dari itu semua, Anda justru akan cenderung lebih mudah menimbulkan sikap permusuhan dengan semua orang yang Anda temui. Lebih dari itu, emosi Anda menjadi tidak seimbang karena lebih condong untuk marah, menghakimi orang lain, dan mengadu pendapat tentang apapun. “Sekali Anda masuk ke dalam perasaan-perasaan depresi, Anda akan lebih memiliki banyak akses untuk membuka pintu perasaan negatif lain, seperti frustasi, kecewa, cemas, dan menjadi sensitif”, ujar Profesor Simon Rego dari Albert Einstein College of Medicine Perasaan kosong atau hampa juga bisa Anda rasakan. Seperti zombie, Anda akan merasakan rutinitas harian yang membosankan. Hal ini bisa diperparah ketika Anda tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari teman, sahabat, atau pasangan Anda. Bahkan mungkin Anda akan sering melamun dan melakukan sesuatu secara tidak sadar. Hal serupa juga dikatakan oleh psikologis dari Universitas Harvard, di mana ketika pikiran seseorang bahagia, maka akan memikirkan hal-hal di masa sekarang atau saat itu juga. Tetapi saat merasakan depresi atau tertekan, pikiran akan menjadi kacau balau dan menyebabkan otak tidak dapat fokus kembali.

 

Muncul Kebiasaan Tidak Sehat

Tanda depresi yang terlihat lainnya adalah perubahan pola hidup dan kebiasaan sehari-hari Anda yang menjadi tidak sehat. Misalnya, Anda menjadi terus-menerus mengonsumsi alkohol atau mengalami sulit tidur alias insomnia di malam hari. Anda mungkin juga akan melupakan hal-hal sederhana seperti menyisir rambut, mengembalikan barang pada tempatnya, atau menggosok gigi. Akibatnya, Anda pun lupa untuk menjaga kebersihan dan kerapihan tubuh Anda. Saat mengalami depresi, Anda secara tidak sadar juga akan melakukan kegiatan lain untuk mengalihkan perhatian. Baik jika kegiatan tersebut bersifat positif seperti olahraga, berkumpul bersama teman, atau mencoba hobi baru. Tapi, jika kebiasaan buruk seperti berbelanja, judi, atau pesta menjadi pilihan Anda, bagaimana? Tidak hanya uang yang akan habis, kesehatan Anda pun akan terganggu. Nah, apalagi jika Anda mencurahkan perasaan depresi Anda dengan bermain sosial media tanpa henti. Kecanduan gadget akan membuat daya tahan tubuh Anda menurun dan kesehatan mata pun juga akan terganggu. Pada tahun 2004, sebuah survei yang melibatkan 10.000 orang menggambarkan betapa buruknya kesehatan mulut seseorang yang terkena depresi. Tak hanya pikiran, tubuh pun akan merasakan dampak buruk dari keadaan otak Anda yang mengalami depresi.

 

Sulit Mengambil Keputusan

Fakta menunjukkan jika setiap hari kita memutuskan 70 hal secara sadar. Tetapi, depresi dapat membuat Anda kesulitan untuk menentukan keputusan sederhana sekalipun, seperti makanan yang hendak dibeli, sepatu yang akan dipakai, atau warna baju yang akan diambil. Keputusan kecil terlihat menjadi sesuatu yang besar untuk dilakukan. Menjaga kesehatan tak hanya secara fisik saja tapi juga jagalah kesehatan mental Anda. Untuk itu, sebaiknya Anda bisa lebih hati-hati terhadap kelima tanda depresi di atas, Ladies! Lakukan penangan secepatnya agar dapat mengurangi risiko buruk yang bisa terjadi di kemudian hari.

 

 

Baca Juga

5 Selebriti Hollywood Ini Pernah Depresi! 

10 Cara Alami Atasi Depresi