Di era yang serba canggih seperti sekarang, mudahnya mengakses berbagai macam informasi seharusnya membuat masyarakat semakin pintar. Bukan hanya mencari tahu soal kecanggihan gadget, tetapi juga berbagai macam penyakit yang semakin berkembang. Inilah salah satu cara bagaimana era digital dimanfaatkan.

 

Meningkatnya penerapan gaya hidup yang kurang sehat saat ini, juga mengiringi pertumbuhan berbagai macam penyakit. Salah satunya adalah penyakit yang mematikan, yaitu kanker. Di negara berkembang, kanker masih menjadi salah satu musuh terbesar manusia, karena tingkat kematian akibat penyakit ini masih tinggi. Lain halnya dengan negara maju, kanker sudah tidak lagi menjadi penyakit yang mematikan, karena masyarakat negara maju sudah mengenal dan waspada terhadap kanker.

 

Tingkat kepedulian masyarakat terhadap kanker juga masih sangat rendah, khususnya di Indonesia. Selain karena biaya yang cukup mahal untuk bisa melakukan tes kesehatan, banyak masyarakat kita yang tidak akan pergi ke dokter jika belum mengalami gejala atau sakit tertentu. Hal inilah yang masih menjadi masalah besar di Indonesia.

Baca juga: Stop Percaya Mitos Penyebab Kanker Ini!

 

Seperti yang diungkapkan oleh Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD, KHOM, FACP., ketua Yayasan Kanker Indonesia yang ditemui oleh GueSehat pada Januari lalu, kanker terjadi karena gaya hidup yang masih sembarangan, misalnya makan makanan yang tidak bersih, jarang olahraga, dan merokok. Ia juga menambahkan, ada beberapa mitos yang harus mulai dihilangkan dari pikiran masyarakat Indonesia, di antaranya:

  • Kanker hanya bisa didapatkan dari genetik

Kanker bukanlah penyakit yang semata-mata diturunkan seseorang kepada keluarganya. Jika gaya hidup, diet, dan polusi udara buruk, maka ini bisa menyebabkan risiko seseorang mengalami kanker menjadi besar.

  • Superfood dapat mencegah kanker

Banyak yang mengatakan bahwa buat bit, brokoli, dan bawang putih dapat mencegah kanker. Namun, hal itu tidak sepenuhnya benar. Sayur dan buah tidak bisa mencegah kanker secara 100 persen. Hanya saja, jika manusia membiasakan memakan makanan sehat sejak dini, maka bisa memperkecil risiko kanker di dalam tubuh.

  • Mengonsumsi makanan asam bisa menyebabkan kanker

Tidaklah benar bahwa mengonsumsi makanan asam bisa memicu kanker di dalam tubuh. Lingkungan asam di seputar sel kanker lebih disebabkan oleh cara tumor menciptakan energi dan menggunakan oksigen, dibandingkan dengan selaput sehat lainnya.

  • Pengobatan kanker lebih merusak daripada menyembuhkan

Pengobatan terhadap kanker memang bisa dikatakan serius, salah satunya kemoterapi. Efek samping yang dirasakan juga cukup kuat, sebab pengobatan yang diciptakan untuk mematikan sel kanker dapat mengganggu fungsi beberapa sel sehat, misalnya sistem pembentukan darah (leukosit dan akar rambut). Namun jika tidak dilakukan kemoterapi, sel kanker juga tidak akan mati.

Baca juga: 5 Hal yang Harus Kamu Tahu tentang Kemoterapi Kanker

 

  • Biopsi membuat tumor menjadi ganas

Banyak orang yang menolak pemeriksaan biopsi, karena dikhawatirkan “benjolan akan menjadi kanker” atau “akan menjadi ganas”. Hal ini sangat disayangkan, karena tidaklah benar. Kanker jinak akan tetap jinak walaupun dibiopsi. Selain itu, benjolan tidak akan menjadi ganas jika dibiopsi. Dokter juga perlu mengetahui jenis kanker apa yang dialami pasien dengan biopsi.

  • Mengonsumsi makanan berlemak berlebihan dapat memicu risiko kanker

Lemak tidak akan menyebabkan kanker. Yang buruk adalah lemak berlebih pada tubuh yang diakibatkan oleh karbohidrat dan gula berlebih. Selain itu, mengonsumsi daging merah yang dibakar berwarna hitam bisa memicu kanker

Baca juga: Cegah Kanker dengan Pola Hidup Sehat!

 

Untuk mencegah munculnya pemicu yang bisa menyebabkan kanker di dalam tubuh, sebaiknya mulailah melakukan 3 komponen utama hidup sehat, di antaranya dengan melakukan:

  1. Menjaga berat badan yang ideal. Berat badan tidak harus langsing atau kurus, tetapi harus sehat dan tidak mengandung lemak berlebih, yang bisa menyebabkan munculnya berbagai macam penyakit.
  2. Olahraga teratur.
  3. Mengikuti diet menu sehat dengan makan makanan yang bersih dan memenuhi asupan gizi yang dibutuhkan tubuh secara teratur.

 

Dengan mengikuti 3 komponen utama gaya hidup sehat ini, dapat menurunkan risiko seseorang terkena kanker hinga 35 persen dan sekitar 50 persen pada kanker tertentu. Apalagi jika ditambah dengan menghindari alkohol dan asap rokok! (AD/AS)