Temuan tentang kanker terus berkembang dan memunculkan banyak riset di berbagai lembaga riset dunia, termasuk salah satunya penggunaan ganja untuk menyembuhkan kanker.

 

Pertengahan 2016, ada teori yang mengungkapkan kemampuan ganja menjadi obat kanker. Banyak negara yang mempertimbangkan undang-undang untuk melegalkan penggunaan ganja. Menurut studi, ganja mungkin dapat mengurangi bahkan membunuh sel kanker. National Cancer Institute (NCI) yang disponsori oleh federal, merilis sebuah update yang menambahkan studi non manusia tentang cannabinoid dan kanker. Studi ini merupakan bagian dari koleksi institut tersebut dibawah Complementary & Alternative Medicine (CAM) di situs resmi pemerintah untuk informasi dan penelitian kanker. Meskipun ganja belum disetujui untuk penggunaan medis, namun dari hasil penelitian tersebut dapat mengindikasi bahwa hal ini dapat berubah. Menurut riset, ditemukan senyawa cannabinoid di dalam daun ganja yang memilki kemampuan sebagai anti kanker. Berikut adalah temuan dari NCI tentang daun ganja.

 

Cannabinoid dapat menghambat pertumbuhan tumor

Cannabinoid dalam ganja berfungsi untuk menghalangi perkembangan sel yang menyebabkan tumor. Penelitian laboraturium menunjukkan cannabinoids mungkin dapat membunuh atau memengaruhi sel kanker tanpa membahayakan sel normal di dekatnya.

 

THC efektif melawan kanker hati

Menurut studi laboratorium, THC dalam ganja mampu merusak atau membunuh sel kanker pada hati dan memilki efek anti tumor yang sama pada sel kanker paru dan sel kanker payudara.

 

Mengurangi risiko kanker usus besar

Cannabinoid dalam ganja memilki potensi untuk mengurangi risiko kanker usus besar. Cannabinoid juga apat mengurangi peradangan usus besar secara keseluruhan.

 

Cannabidiol dapat mengobati kanker payudara tanpa merusak jaringan

Studi tentang cannabidiol pada reseptor estrogen positif dan estrogen menunjukkan kanker payudara negatif. Cannabinoid ini juga dapat mengurangi jumlah dan penyebab tumor kanker di jaringan payudara.

 

Membantu pasien kemoterapi

Sebuah studi tentang keberadaan cannabidiol pada sel glioma manusia (sel tumor di otak atau tulang belakang) menunjukkan bahwa zat ini dapat meningkatkan keefektifan kemoterapi dan mematikan sel kanker tanpa melukai sel normal di sekitarnya.

 

Bukti dari salah satu penelitian pada hewan menunjukkan bahwa ekstrak dari tanaman ganja dapat mengecilkan salah satu jenis tumor otak. Dan sekarang ini, banyak penelitian yang menggunakan THC dan cannabinoid sebagai terapi kombinasi dalam obat kemoterapi yang dapat membunuh sel kanker dan tidak membunuh sel normal. Namun sampai saat ini, ganja masih dianggap ilegal oleh pemerintah.