Masalah gizi buruk masih mengancam anak-anak di Indonesia. Stunting atau terhambatnya pertumbuhan anak adalah akibat dari masalah gizi buruk. Beragam upaya lintas sektor telah dilakukan untuk mengatasinya. Namun, ada kabar baik baru-baru ini. Profesor Riset Bidang Makanan dan Gizi, Dr. Astuti Lamid, MCN., menemukan intervensi gizi dengan makanan RUTF!
Apa Itu RUTF?
RUTF singkatan dari Ready-To-Use Theraupetic Food. Formula ini telah terbukti dapat mengatasi masalah bayi jadi kurus akibat kekurangan gizi sebanyak 36%. Untuk balita malnutrisi tingkat parah, RUTF dapat mengatasi masalah tersebut hingga 58%. Formula ini terbukti ampuh berkat hasil penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan formula RUTF dalam menangani masalah gizi balita di Puskesmas.
Makanan RUTF berbentuk pasta, yang kaya akan vitamin dan mineral. Menurut Dr. Astuti, RUTF dapat membantu balita kurang gizi selama program perawatan, baik rawat jalan maupun inap.
Baca juga: Si Kecil Tidak Tinggi-tinggi? Coba Peninggi Badan Alami untuk Anak Berikut Ini!
Bahkan, formula ini juga bisa diberikan kepada balita yang dibawa ke pusat pelayanan kesehatan. RUTF telah banyak digunakan untuk mengatasi masalah gizi buruk balita di beberapa negara berkembang lain di dunia, seperti Afrika, Malawi, dan India. Ada pula beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting pada anak, di antaranya:
5 Keunggulan Makanan RUTF
Berdasarkan hasil penelitian, ada 5 keunggulan dari makanan RUTF, yakni:
- Mengurangi efek pelarutan dengan air, sehingga risiko tercemar oleh mikroorganisme pun kecil.
- Kaya akan mineral dan vitamin.
- Makanan instan yang tidak perlu dimasak dengan air yang diseduh. Makanan RUTF bisa langsung dikonsumsi.
- Dapat disimpan lama.
- Mempunyai kandungan energi yang lebih tinggi dari Formula-100.
Satu paket RUTF lokal per 100 gr diberikan kepada balita yang sangat kurus di Kabupaten Bogor dan Subang. Tiga bulan kemudian, bayi-bayi yang tadinya sangat kurus mengalami kenaikan berat badan yang cukup signifikan.
Tidak hanya itu, balita yang diberikan makanan RUTF juga mengalami penurunan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). ISPA memang salah satu penyakit yang paling rentan menyerang balita sangat kurus akibat kurang gizi.
Baca juga: Pemahaman Gizi Rendah Menyebabkan Kasus Malnutrisi Meningkat
Bahan-bahan Makanan RUTF
Untuk makanan RUTF versi lokal, bahan-bahannya dipilih dari beberapa jenis kacang-kacangan. Ada kacang hijau, kacang merah, kacang kedelai, hingga hasil kacang kedelai yang difermentasi, yaitu tempe.
Kacang-kacangan merupakan sumber protein nabati yang murah dan mudah untuk didapatkan. Bahkan, lebih mudah lagi untuk ditemukan di daerah pedesaan. Makanya, kacang-kacangan sangat tepat untuk mengatasi masalah gizi buruk pada balita di Indonesia.
Inilah cara pembuatan RUTF versi lokal:
- Menyusun komposisi bahan dengan formulasi.
- Mencampur bahan baku yang ada, termasuk fortifikan (vitamin mineral yang harus diimpor dari luar negeri).
- Mengepak makanan RUTF.
Baca juga: Buah Lokal Tidak Kalah Bernutrisi dari Buah Impor
Untuk lebih jelasnya, inilah penyusunan komposisi bahan untuk makanan RUTF sebelum dikemas:
- Penepungan pada kacang-kacangan dan tempe.
- Sangrai kacang-kacangan dan tempe yang sudah diberi tepung dalam
- Campur bahan dengan gula pasir, susu skim, vitamin, dan mineral.
- Haluskan adonan dengan
- Tambahkan minyak sayur yang sudah dihangatkan.
- Setelah adonan menjadi kalis, segera kemas di dalam plastik.
Legalitas RUTF di Indonesia
Saat ini, makanan berbahan RUTF telah terdaftar dengan nomor hak paten Nomor P00201201133: Makanan Terapi Siap Santap (KcHijauNut dan Tempe-Nut). Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek, mengaku sangat bahagia dengan pengembangan RUTF dengan bahan lokal. Harapan beliau, semoga penemuan ini dapat menyelamatkan banyak balita Indonesia yang kekurangan gizi.
Baca juga: Rutin Makan Ubi, Dijamin Sehat dan Bergizi!
Sumber:
Suara.com: Makanan RUTF Berbahan Tempe Bisa Atasi Balita dengan Gizi Buruk
Inilah.com: Ini Cara Atasi Masalah Gizi Anak
