Diabetes melitus merupakan sindrom metabolik yang dianggap sebagai salah satu penyakit yang mengancam jiwa dalam dua dekade terakhir. Diabetes tidak bisa disembuhkan, namun bisa dikendalikan. Sayangnya, sebagian masyarakat percaya bahwa diabetes bisa sembuh sehingga melakukan berbagai upaya, termasuk terapi di luar medis.

 

Banyak orang dengan diabetes mencoba terapi non medis dan mengonsumsi obat-obatan yang belum teruji secara ilmiah, termasuk obat herbal yang belum teruji. Salah satu bahan alami yang disbeut-sebut mampu menyembuhkan diabetes adalah madu pahit. Bagaimana fakta sebenarnya?

 

Mengenal Madu Pahit

Madu umumnya memiliki rasa manis. Tapi, berbeda dengan madu pahit. Madu yang didapatkan dari pohon Arbutus ini memang memiliki rasa pahit.

 

Madu pahit atau madu Arbutus merupakan salah satu jenis madu yang dihasilkan oleh lebah yang memakan serbuk sari bunga Arbutus yang disebut juga Pohon Stroberi, karena bentuk dan warna buahnya mirip dengan stroberi. Tanaman ini merupakan tanaman khas daerah Mediterania dan tersebar luas terutama di Yunani, Italia dan Portugal.

 

Madu khas daerah Mediterania ini memiliki warna gelap dan rasa karamel yang pahit. Namun, tidak seperti rasanya yang mengejutkan, khasiat madu ini diklaim sangat baik.

 

Madu pahit mengandung asam homogentisat, yang dikenal memiliki efek menguntungkan bagi kesehatan selama berabad-abad digunakan sebagai obat tradisional di dunia. Sifat antioksidan dan antibakteri pada madu memang sudah banyak diketahui, namun berkat komponennya, madu Arbutus dianggap yang memiliki manfaat paling ampuh.

 

Inilah 4 manfaat utamanya:

 

  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena sumber Vitamin C. Tingginya kandungan antioksidan menjadikannya sekutu terbaik melawan radikal bebas dalam tubuh juga.

  • Menambah energi tanpa meningkatkan kadar gula dalam darah secara berlebihan. Oleh karena itu, madu juga direkomendasikan sebagai alternatif pengganti gula atau bahkan madu biasa bagi penderita diabetes atau siapa pun yang menginginkan pilihan yang lebih sehat daripada gula.

  • Jika dikonsumsi mentah dapat membantu mengatasi sakit tenggorokan dan infeksi rongga mulut. Sifat anti-inflamasi dan anti-bakterinya membantu pemulihan dari peradangan atau infeksi. Ingat, tidak ada yang bisa menggantikan terapi medis jika diperlukan.

  • Kaya probiotik sehingga bermanfaat mengatasi masalah pencernaan dan peradangan usus.

 

 

Penelitian tentang Madu Pahit untuk Terapi Diabetes

Madu pahit dikatakan dapat menjadi pengganti gula untuk orang diabetes karena tidak meningkatkan kadar gula darah. Penelitian pernah dilakukan untuk mengetahui potensi anti-diabetes madu pahit, baik penelitian di laboratorium maupun uji binatang.

 

Dari penelitian diketahui bahwa madu pahit mengandung seng dan tembaga yang lebih tinggi, sedangkan logam berat seperti timbal, nikel, dan kadmium berada di bawah batas deteksi, sehingga cukup aman.

 

Studi antidiabetik in vitro yang dilakukan pada tikus Wistar betina yang dibuat diabetes menunjukkan penurunan yang signifikan secara statistik pada kadar glukosa darah puasa dibandingkan dengan tikus diabetes yang tidak diobati.

 

Selain itu, kadar kolesterol baik HDL juga meningkat disertai penurunan kolesterol jahat LDL, trigliserida, maupun kolesterol total. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa madu pahit berpotensi menurunkan kadar kadar gula darah puasa pada tikus diabetes dan berbagai kelainan biokimia dan histopatologi yang berhubungan dengan diabetes melitus.

 

Penelitian lain dilakukan pada obesitas sentral, yang merupakan faktor risiko sindrom metabolik yang memiliki risiko penyakit penyerta klinis seperti diabetes tipe-2, hipertensi, dislipidemia, penyakit kardiovaskular, dan NAFLD (Non-Alcoholic Fatty Liver Disease).

 

Banyak penelitian menunjukkan potensi konsumsi madu dalam meningkatkan parameter terkait obesitas sentral. Namun, belum ada penelitian yang dilakukan dengan menggunakan madu pahit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar total flavonoid, alkaloid, tanin, gula pereduksi dan gula total yang terkandung dalam madu sambiloto, tanaman yang juga memiliki rasa pahit. 

 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi madu sambiloto selama 1 bulan mampu menurunkan lingkar pinggang secara signifikan, sedangkan berat badan tidak mengalami perubahan signifikan. Madu pahit mengandung flavonoid, alkaloid, tanin, gula pereduksi dan efektif menurunkan berat badan serta memperbaiki parameter yang berhubungan dengan obesitas sentral seperti meningkatkan fungsi hati dan ginjal serta dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL.

 

Kedua penelitian ini masih dalam skala kecil sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Jika Diabestfriends berencana mengonsumsi madu pahit, pastikan berkonsultasi dengan dokter dan tidak menghentikan pengobatan diabetes begitu saja.

 

 Referensi:

NCBI.nlm.nih.gov. In vitro and in vivo antidiabetic activity of bitter honey in streptozotocin-nicotinamide-induced diabetic Wistar rats

Repository.unhas.ad.id. One Month Consumption of Bitter Honey Improves Central Obesity Related Parameters.

Oliveslife. 4-incredible-benefits-of-bitter-honey-arbutus