Penyakit

Lupus Eritematosus Sistemik

Deskripsi

Lupus dalam bahasa Latin berarti anjing hutan. Penyakit dengan kelainan kulit di daerah wajah ini awalnya dikira sebagai akibat dari gigitan anjing hutan. Tetapi dalam perkembangannya, ternyata penyakit lupus tidak hanya mengenai kulit wajah saja, melainkan juga dapat menyerang hampir seluruh organ tubuh. Eritematosus artinya kemerahan, sedangkan sistemik berarti tersebar luas di berbagai organ tubuh.

 

Lupus eritematosus sistemik (LES) atau lebih dikenal dengan sebutan SLE (systemic lupus erythematosus) juga dikenal dengan istilah penyakit dengan seribu wajah. Penyakit ini merupakan salah penyakit inflamasi autoimun kronis. Penyakit autoimun adalah istilah yang digunakan saat sistem imunitas atau kekebalan tubuh seseorang menyerang sel-sel atau jaringan sehat dalam tubuhnya sendiri, sehingga menimbulkan inflamasi atau peradangan. Peradangan yang disebabkan oleh lupus eritematosus sistemik dapat memengaruhi banyak sistem pada tubuh.

 

Baca juga: Kenali Penyakit Lupus dan Cegah Penyebarannya

Pencegahan

Tidak ada cara untuk mencegah lupus eritematosus sistemik, karena penyebab pasti penyakit ini pun masih belum diketahui secara pasti dan masih dalam tahap penelitian. Satu-satunya cara untuk mengurangi risiko dari faktor lingkungan adalah memperbaiki gaya hidup. Salah satu gaya hidup sehat adalah menghindari rokok dan alkohol. Selain itu, rutin periksakan diri agar kondisi kesehatan tetap terkontrol dengan baik dan penyakit lebih cepat untuk ditangani supaya tidak semakin parah.

Gejala

Gejala lupus eritematosus sistemik (LES) sangat beragam dan berkisar dari ringan sampai berat. Namun, beberapa gejala lupus yang paling umum adalah nyeri sendi atau bengkak (arthritis), demam yang tidak bisa dijelaskan, dan kelelahan yang ekstrem. Ruam kulit yang sering dikenal dengan istilah ruam kupu-kupu (butterfly rash atau malar rash) sering muncul pada hidung dan kedua pipi yang bentuknya menyerupai sayap kupu-kupu.

 

Ruam juga bisa terjadi pada wajah, telinga, lengan atas, bahu, dada, tangan, serta daerah lain yang terpapar sinar matahari. Pasalnya, orang dengan LES biasanya fotosensitif atau peka terhadap sinar matahari. Gejala lupus lainnya meliputi nyeri dada, rambut rontok, anemia, serta ulkus mulut atau banyak sariawan di mulut. Beberapa orang juga akan mengalami sakit kepala, pusing, depresi, kebingungan, atau kejang.

 

Gejala baru mungkin terus muncul bertahun-tahun setelah diagnosis awal. Gejala yang berbeda juga dapat terjadi pada waktu yang berbeda. Pada beberapa orang dengan lupus, hanya satu sistem tubuh, seperti kulit atau sendi, yang terpengaruh. Namun, orang lain bisa mengalami gejala di banyak bagian tubuh mereka.

 

Sistem tubuh yang lain juga dapat terpengaruh dan bervariasi pada masing-masing orang. Pada paru-paru, penyakit ini sering menyebabkan radang, yang disebut pleuritis atau radang selaput par. Ini juga dapat memengaruhi lapisan jantung, yang sering dikenal dengan istilah pericarditis atau radang selaput jantung, sehingga menimbulkan gejala nyeri pada bagian dada terutama saat batuk atau menarik napas dalam-dalam. Pada ginjal, penyakit ditandai dengan ditemukannya protein pada air kencing (proteinemia). Sistem tubuh lainnya yang dapat terpengaruh adalah bagian neurologis dan juga kelainan dalam darah.

 

Baca juga: Hati-hati, Risiko Lupus Lebih Besar Pada Wanita!

Penyebab

Penyebab pasti lupus eritematosus sistemik belum diketahui. Faktor penting yang diduga memicu penyakit ini antara lain genetik. Namun, tidak hanya genetik yang menentukan seseorang menderita lupus. Beberapa faktor yang diteliti antara lain sinar matahari, stres, hormon, asap rokok, obat-obatan tertentu, dan agen infeksius seperti virus. Studi menunjukkan bahwa virus Epstein-Barr dapat menyebabkan mononucleosis yang merupakan salah satu penyebab lupus.

 

 

Diagnosis

Diagnosis lupus eritematosus sistemik cukup sulit untuk dilakukan, karena gejalanya kerap mirip dengan penyakit lain. Tetapi secara umum, diagnosis mengacu pada kriteria dari American Collage of Rheumatology (ARC). Klasifikasi ini terdiri dari 11 kriteria, yaitu diagnosis harus memenuhi 4 dari 11 kriteria yang terjadi secara bersamaan atau dalam tenggang waktu tertentu.

 

Pemeriksaan penunjuang sering dilakukan untuk memperkuat diagnosis, salah satunya pemeriksaan darah. Pemeriksaan darah tersebut berupa tes antibodi antinuklear (anti-nuclear antibody atau ANA) yang digunakaan untuk memeriksa keberadaan sel antibodi tertentu pada darah. Ada beberapa tes penunjang lainnya untuk memantau penyakit-penyakit lain yang mungkin muncul, sehingga dapat segera ditangani.

Penanganan

Tujuan penanganan pada lupus eritematosus sistemik adalah meningkatan kualitas hidup pasien, khususnya menurunkan aktivitas penyakit, mengurangi rasa nyeri, ataupun memelihara fungsi organ. Jadi, aktivitas hidup keseharian pasien tetap baik dan mencapai kualitas hidup yang optimal.

 

Pilar penanganan lupus eritematosus sistemik meliputi edukasi dan konseling, rehabilitasi, dan melalui obat-obatan (obat antiinflamasi nonsteroid, antimalaria, steroid, imunosupresan atau sitotoksik, serta terapi lain). Pada dasarnya, pasien memerlukan informasi yang benar dan dukungan dari lingkungan sekitarnya agar dapat hidup mandiri.

 

Pasien perlu dijelaskan tentang penyakitnya serta pengetahuan mengenai masalah aktivitas fisik serta mengurangi atau mencegah kekambuhan. Hal yang dapat dilakukan antara lain melindungi kulit dari paparan sinar matahari (ultra violet) dengan memakai tabir surya, payung, atau topi.

 

Program rehabilitasi dapat digunakan untuk mempertahankan kestabilan sendi serta dapat mengurangi kekakuan atau spasme otot. Program rehabilitasi biasanya mencakup istirahat, terapi fisik, terapi dengan modalitas, ortotik, dan lain-lain.

 

Terapi obat yang diberikan pada pasien biasanya disesuaikan dengan keparahan penyakit lupus eritematosus sistemik,. Biasanya juga akan dilakukan pemantauan rutin untuk melihat keberhasilan terapi dan perkembangan penyakit pasien.

 

Baca juga: Lupus Dianggap Sebagai Penyakit Wanita

Rekomendasi Artikel

Andi Almira: Didiagnosis Lupus saat Hamil

Andi Almira: Didiagnosis Lupus saat Hamil

Karena lupus banyak menyerang wanita, maka Kamu harus benar-benar mewaspadai gejala-gejalanya, terutama jika sedang melakukan program kehamilan

GueSehat

09 June 2018

Berbagai Efek Samping Lupus, Salah Satunya Seperti yang Dialami Selena Gomez

Berbagai Efek Samping Lupus, Salah Satunya Seperti yang Dialami Selena Gomez

Ada berbagai efek samping dari lupus, beberapa di antaranya masalah ginjal, moon face, pengeroposan tulang, diabetes, katarak, dan glaukoma pada mata.

Jessica Christy

18 September 2017

Lupus Nephritis Menyebabkan Selena Gomez Harus Transplantasi Ginjal

Lupus Nephritis Menyebabkan Selena Gomez Harus Transplantasi Ginjal

Selena Gomez harus operasi transplantasi ginjal akibat Lupus Nephritis. Kenali lebih lanjut penyakit yang diderita bintang Hollywood ini!

GueSehat

16 September 2017

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...