"Dok, kapan ya minum obat nya?"

"Minum obat sebelum atau setelah makan ya?"

"Obatnya diminum bersamaan dengan suapan pertama? Saya sering lupa dok, aneh sih!"

"Makan obatnya setelah makan saja ya dok, kalau tidak, perut saya perih."

"Kenapa setelah makan obat ini mual ya dok?"

 

Minum obat memang merupakan tugas tersendiri bagi kita. Banyak orang malas ke dokter, untuk mengetahui sakit yang mereka derita dan menyangkal jika mereka harus minum obat secara rutin, bahkan hanya untuk beberapa hari. Terkadang kita lupa untuk minum obat, sehingga hanya melanjutkan pada dosis setelahnya, di jam yang berbeda, seingat kita saja. Padahal, beberapa obat memiliki aturan tertentu dalam konsumsinya, seperti harus diminum setelah makan, sebelum makan, sampai di lakukan di tiap hari di jam yang sama. Mengapa sih demikian?

 

1. Setelah makan

Obat yang harus dikonsumsi setelah makan pada umumnya adalah antibiotik, maupun obat yang memiliki kemungkinan efek samping terhadap lambung. Makan nasi/bubur dianjurkan sebelum konsumsi obat ini, dan diharapkan akan memberikan 'lapisan pengaman' kepada si lambung, agar asam lambung tidak melonjak. Selain itu, beberapa antibiotik memang memiliki efek samping terhadap saluran pencernaan, sehingga konsumsi antibiotik tersebut disarankan untuk dilakukan setelah makan nasi/bubur.

 

2. Sebelum makan

Beberapa obat, khususnya obat lambung dan obat mual, diresepkan agar dikonsumsi sebelum makan. Obat lambung pada umumnya bekerja dengan menetralkan dan menghentikan produksi asam lambung, sehingga diharapkan saat kita makan, kita tidak akan merasakan mual akibatn tingginya asam lambung tersebut. Jadi jika memang ada obat yang diresepkan untuk dikonsumsi sebelum makan, dituruti saja ya!

 

3. Bersamaan dengan suapan pertama

Obat yang dimakan dengan suapan pertama? Mungkin terdengar aneh! Namun bagi beberapa pasien yang sudah biasa, khususnya pasien diabetes, mungkin hal ini sudah biasa. Salah satu contohnya adalah obat diabetes yang disebut dengan acarbose. Obat ini berfungsi untuk memperlambat penyerapan gula di dalam usus, sehingga gula darah tidak naik secara ekstrim dan memberikan keadaan gula darah yang lebih stabil.

 

4. Diminum setiap hari, di jam yang sama

Mengapa harus di jam yang sama? Hal ini disebabkan karena efek obat tersebut bertahan selama 24 jam di dalam tubuh. Obat ini harus diminum dalam jam yang sama untuk mempertahankan kadar obat yang stabil di dalam tubuh. Contoh dari obat ini adalah obat HIV dan pil KB.

 

5. Diminum malam hari/siang hari saja

Terkadang obat diresepkan hanya untuk dikonsumsi 1 kali dalam sehari saja, namun secara spesifik menyebutkan untuk dikonsumsi pagi hari/malam hari saja. Hal ini disebabkan karena beberapa obat bergantung pada hormon di dalam tubuh dan hormon tersebut hanya dihasilkan pada jam-jam tertentu di dalam tubuh manusia. Produksi hormon kok bisa ada jam nya? ya, ternyata tubuh kita sangat pintar dan memiliki jamnya sendiri lho! Beberapa hormon diproduksi malam hari saja sehingga konsumsi obat sesuai waktunya sangat membantu untuk mencapai efek maksimal dari obat tersebut.

 

Apakah konsumsi obat hanya boleh dengan air putih?

Konsumsi obat sebaiknya dilakukan dengan air putih karena sifatnya yang netral dan tidak mengandung zat apapun. Teh,kopi, maupun susu mengandung berbagai zat yang dapat berinteraksi dengan kandungan yang ada di dalam obat, sehingga secara umum disarankan untuk tidak minum obat dengan minuman lain selain air putih.

 

 

Baca Juga

Hati-hati! Minum Susu setelah Minum Obat

Ini Dia Perbedaan Obat Suntik dan Obat Oral!

Jenis Obat Batuk Pilihan Kamu

 Jamu, Obat atau Bukan?

Bahaya, Jangan Campurkan Ini dengan Obat!