Pete sangat nikmat dibuat sambal, atau sekadar campuran masakan tradisional seperti sambal goreng hati dan kentang. Selain sebagai makanan, belum banyak yang tahu khasiat pete untuk pengobatan. Banyak pula mitos seputar pete, misalnya apakah pete mengandung kolesterol tinggi?



Pete atau petai, bagi penggemarnya adalah nikmat dunia. Sebaliknya bagi yang anti, meskipun bisa berdamai dengan rasanya, mereka memilih menghindarinya karena tidak tahan dengan baunya. Bau pete memang sangat khas dan menyengat. Tidak hanya meninggalkan bau di rongga mulut usai memakannya, urine Kamu pun akan beraroma pete. Uuh sangat menjengkelkan bukan?

 

Baca juga: Khasiat Pete untuk Penderita Diabetes

 

Kandungan Gizi pada Pete

Dalam bahasa ilmiah, pete disebut Parkia speciosa. Pete sering disebut sebagai stink bean, biji-bijian yang berbau. Pete ditemukan dengan mudah di daerah tropis terutama Asia Tenggara, seperti Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Philipina.

 

Pete adalah tanaman dari genus Parkia, spesies speciosa dan di famili Fabaceae. Pernah melihat tanaman pete, yang menghasilkan untaian biji pete? Pohon pete bisa tumbuh sampai 40 meter. Pete yang siap panen terdiri dari puluhan untaian biji pete, satu untai panjangnya sekitar 30-40 cm dan bisa terdiri sampai 20 biji pete.



Bagian pete yang dimakan tentu saja biji pete itu sendiri, yang berwarna hijau cerah. Pete bisa dimakan mentah, direbus terlebih dahulu untuk mengurangi bau dan agar lebih lunak, atau diolah sebagai bahan pelengkap berbagai masakan.



Nah biji berwarna hijau ini ternyata sudah dimanfaatkan sebagai pengobatan sejak dahulu. Khasiat pete untuk pengobatan misalnya diperuntukkan untuk mengurangi gejala diabetes, gangguan ginjal, dan sakit kepala.



Pete mengandung banyak zat gizi seperti protein, lemak, dan karohidrat. Pete juga sumber mineral yang penting, dan beberapa vitamin seperti vitamin C dan vitamin E. Salah satu keunggulan pete di antara 14 jenis sayuran yang paling banyak dikonsumsi di Thailand adalah kandungan thiamin (vitamin B1) paling tinggi.

 

Kadar tannin yang tinggi ditemukan di pete. Bahkan kadar tanin pada pete jauh lebih tinggi daripada buah dan sayuran lain. Tannin ini menurunkan penyerapan protein dan asam amino, sehingga sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak.

 

Baca juga: 4 Efek Samping Pete

 

Khasiat Pete untuk Pengobatan 

Khasiat pete untuk pengobatan didapatkan dari kandungan gizi di dalamnya. Berikut adalah beberapa potensi pete untuk pengobatan:

 

1. Kandungan antioksidan

Stres oksidatif memainkan peran penting dalam berbagai penyakit kronis seperti hipertensi, gangguan lambung akibat stres, kanker, aterosklerosis dan diabetes. Oleh karena itu, minat untuk mempelajari tumbuh-tumbuhan yang memiliki sifat antioksidan yang potensial juga tinggi.



Harapannya, kandungan antioksidan dalam tanaman bisa mengobati berbagai penyakit. Tidak terkecuali pete. Cara sederhana untuk mengukur antioksidan alami dalam ekstrak tumbuhan adalah kandungan fenolik total. Tanaman adalah sumber utama senyawa fenolik seperti asam sinamat, caffeic, ferulic, chlorogenic, protocatechuic, dan asam galat.

 

Beberapa penelitian menunjukkan kapasitas antioksidan pada pete cukup tinggi, terutama di bijinya. Biji pete mengandung ekstrak metanolat yang berfungsi sebagai antioksidan.

 

2. Menurunkan Gula darah

Diabetes adalah penyakit peningkatan kadar glukosa (gula) darah atau dikenal sebagai hiperglikemia. Tubuh penyandang diabates tidak dapat memetabolisme glukosa dengan baik. Banyak tanaman memiliki khasiat sebagai penurun gula darah.

 

Studi tentang pete untuk membantu menurunkan gula darah telah dimulai pada awal 1990-an. Tanaman ini menunjukkan aktivitas hipoglikemik yang baik dalam percobaan di laboratorium maupun pada hewan coba.

 

Maka pete memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai obat antidiabetes oral. Namun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut sampai bisa digunakan pada manusia.

 

Baca juga: Gangguan Toleransi Glukosa, Gejala Awal Diabetes yang Bisa Disembuhkan!

 

3. Antitumor and Antimutasi Gen

Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Banyak penelitian demi menemukan zat antitumor, salah satunya dari tanaman. Di antara banyak tanaman obat yang sudah diteliti, ekstrak metanol pada biji pete menunjukkan aktivitas antimutagenik skala sedang. Artinya bisa mencegah kanker. Misalnya, telah dilaporkan bahwa konsumsi biji pete mentah mengurangi kejadian kanker kerongkongan di Thailand Selatan.

 

4. Antimikroba

Pete sudah digunakan orang-orang Malaysia untuk mengobati gangguan ginjal yang disebabkan infeksi saluran kemih. Studi mengenai sifat antimikroba dari pete sejauh ini baru dilakukan pada biji pete. Ekstrak biji pete ditambah senyawa lainnya menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap Helicobacter pylori, yakni bakteri yang sering menginfeksi lambung.

 

5. Penyakit Kardiovaskular

Sampai saat ini, belum ada data ilmiah mengenai efek tanaman pete untuk menurunkan hipertensi yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung dan stroke. Ekstrak metanol yang terdapat pada pete terbukti memiliki sifat antiangiogenik, yang mencegah perkembangan aterosklerosis.

 

Baca juga: Pekerjaan yang Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung



Apakah Pete Mengandung Kolesterol Tinggi?

Pertanyaan ini sering diajukan oleh orang yang menghindari pete, karena takut dengan pernyataan bahwa pete mengandung kolesterol tinggi. Padahal, ini salah. Banyak orang yang salah paham akan arti kolesterol. Dalam pemahaman banyak orang, kolesterol adalah hal buruk yang  harus dihindari.

 

Salah satu cara menghindari kolesterol tinggi adalah menghindari beberapa makanan yang dianggap mengandung kolesterol tinggi. Kolesterol adalah zat semacam lilin yang beredar dalam darah. Tubuh kita memproduksi sebagian besar kolesterol untuk tujuan yang beragam, misalnya membangun dinding sel, membantu peroses pembuatan hormon, dan lain-lain.

 

Sekitar 80% kolesterol yang beredar di tubuh diproduksi oleh hati. Hanya 20% yang didapatkan dari makanan. Tidak semua makanan mengandung kolesterol. Makanan yang mengandung kolesterol tinggi adalah makanan hewani, seperti daging merah berlemak. Jadi makanan dari tanaman hampir tidak mengandung kolesterol sama sekali, termasuk pete.

 

Jadi aman mengonsumsi pete dan tidak perlu takut kolesterol tinggi. Apalagi di atas sudah dijelaskan potensi khasiat pete untuk pengobatan.  Makanan yang mengandung kolesterol tinggi selain daging berlemak adalah susu, keju, makanan laut, dan telur. 

 

Jika Kamu memiliki kolesterol tinggi, lakukan diet sehat dengan memperbanyak serat dan air putih untuk membantu menurunkan kolesterol. Selain itu lakukan olahraga secara teratur dan cek kadar kolesterol secara berkala. Usahakan kadar kolesterol total Kamu, dan juga kolesterol jahat LDL, ada di ambang normal. Kolesterol adalah salah satu faktor risiko penyakit jantung yang berbahaya.

 

Kolesterol akan menyebabkan plak di dinding darah, dan menyebabkan penyumbatan aliran darah. Hal ini bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke. Terkait pete, makanan ini sudah jelas tidak mengandung kolesterol tinggi. Meskipun begitu jangan makan terlalu banyak pete, karena ada potensi efek sampingnya. 

 

Makanlah secukupnya, dan setelah makan pete jangan lupa gosok gigi untuk menghilangkan baunya yang menyengat. Saat buang air kecil segera siram karena bau pete akan terbawa sampai ke urine Kamu. 

 

Baca juga: Siapa Bilang Usia Muda Nggak Bisa Kena Kolesterol Tinggi?

 

 

Referensi:

Ncbi.nlm.nih.gov. Parkia speciosa Hassk.: A Potential Phytomedicine

Universiti Malaysia of Pahang. Phytosterols from the seeds of petai (Parkia Speciosa)