Belum lama ini Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan produk "antivirus corona" yang dibuat dari eucalyptus. Diklaim bahwa hasil uji laboratorium eucalyptus ini mampu membunuh 80-100 persen virus. Hal ini lantas menjadi viral dan orang mulai mencari produk-produk yang mengandung minyak esensial eucalyptus.

 

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) pun membuat beberapa prototipe eucalyptus dengan nano teknologi dalam bentuk inhaler, roll on, salep, balsem dan defuser. Kementan bahkan sudah menggandeng mitra usaha sebagai upaya memperbanyak produk eucalyptus. Benarkah eucalyptus sebagai antivirus corona, dan apa saja khasiat eucalyptus ini?

 

Baca juga:  Ingin Menghilangkan Bekas Luka? Gunakan Minyak Esensial Ini!

 

Mengenal Eucalyptus atau Kayu Putih

Eucalyptus globulus adalah tanaman asli dari Australia. Di Negeri Kangguru itu, eucalyptus dikenal juga sebagai gum tree, yang juga menjadi makanan utama koala. Sedangkan di Indonesia dikenal sebagai kayu putih. Nah, jika mendengar kayu putih pasti Geng Sehat akan langsung teringat minyak kayu putih. 

 

Beberapa literatur menyatakan eucalyptus memang mengandung sejumlah zat aktif yang bersifat anti bakteri, anti virus dan anti jamur. Minyak esensial eucalyptus terdiri dari campuran kompleks banyak senyawa, misalnya 1,8-cineol (eucalyptol), limonene, α-pinene, γ-terpinene, dan α-terpineol, senyawa yang memiliki sifat antimikroba.

 

Di laboratorium, minyak esensial eucalyptus menekan multiplikasi virus herpes simpleks dan menghambat aktivitas virus influenza H1N1 setelah paparan selama sepuluh menit. Namun, ini masih sebatas penelitian di laboratorium, belum diuji secara klinis pada manusia.

 

Ada klaim bahwa uap minyak kayu putih bertindak sebagai dekongestan, dan minyak kayu putih juga digunakan sebagai komponen dari beberapa obat batuk pilek yang dijual bebas. Beberapa produk populer mengandung minyak kayu putih bersama dengan mentol dan kapur barus dan dipromosikan sebagai obat untuk meredakan batuk, hidung tersumbat, dan nyeri otot dan nyeri akibat pilek.

 

Meskipun tidak didukung penelitian klinis, setidaknya minyak kayu putih dalam berbagai produk tidak membahayakan. Namun, mempromosikan minyak esensial eucalyptus sebagai pencegahan atau pengobatan untuk infeksi COVID-19 bukanlah tidak berbahaya karena keyakinan bahwa ini dapat menangkal infeksi dapat mengalihkan perhatian dari pentingnya jarak fisik. 

 

Baca juga: Batuk dan Sakit Tenggorokan, Apakah Selalu Gejala Coronavirus?
 

Apakah Eucalyptus Bisa Membunuh Virus SARS-Cov-2?

Penelitian tentang eucalyptus pernah dilakukan untuk mencari apakah efektif untuk membunuh virus betacorona. Hasilnya memang menjanjikan. Namun beberapa pengamat mengatakan, meskipun SARS-Cov-2, penyebab Covid-19 termasuk keluarga betacorona, namun jenisnya baru sehingga perlu diteliti lebih lanjut.

 

Selain itu, sebagian penelitian terhadap eucalyptus ini dilakukan di tingkat laboratorium. Artinya belum dibuktikan apakah efektif membunuh coronavirus pada manusia. 
Eucalyptus juga umumnya digunakan untuk bahan oles, tidak untuk diminum. Kandungan minyak atsiri di dalamnya banyak dimanfaatkan dalam berbagai produk. Salah satunya minyak telon untuk bayi.



Beberapa produk minyak telon diberi tambahan zat aktif eucalyptus. Siaran pers yang diterima Guesehat dari My Baby (20/5) dikatakan bahwa produk minyak telon mereka mengandung 80-85% senyawa 1,8 cineol (eucalyptol) yang memiliki manfaat penting sebagai antimikroba, juga antivirus, termasuk virus corona. Pengembangan produk ini sesuai dengan hasil tes laboratorium oleh Balitbangtan yang menunjukkan bahwa eucalyptus mampu menghambat penyebaran virus 80-100%.

 

Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk COVID-19, sehingga intervensi medis fokus pada manajemen gejala, dan dalam kasus yang parah membutuhkan dukungan alat pernapasan ventilator. Dalam situasi apa pun Kamu tidak boleh mencoba mengobati sendiri gejala Covid-19 apalagi yang kategori parah. Begitu ada gejala sesak napas, Kamu harus segera mencari bantuan medis.

 

Namun jika hanya gejala ringan, minyak esensial eucalyptus bisa digunakan untuk membantu meringankan gejala. Gosokkan minyak esensial yang mengandung eucalyptus atau minyak esensial lain di dada atau tubuh. Minyak esensial juga bisa dimanfaatkan untuk inhalasi uap. Setidaknya inhalasi ini dapat mengatasi stres dan kecemasan. 

 

Baca juga: Ingin Ringankan Gejala Alergi? Gunakan 5 Minyak Esensial Ini!

 

 

Referensi:

Becker, S. (2017). “Essential oils and Coronavirus” Tisserand Institute.

Mcgill.ca. Essential knowledge about essential oils and covid-19.