Berkeringat merupakan salah satu proses metabolisme tubuh, yang berfungsi untuk menyesuaikan suhu tubuh dengan lingkungan. Namun, keringat yang berlebihan sangat mengganggu dan bisa mengurangi rasa percaya diri. Keringat berlebih yang muncul tanpa pengaruh atau pemicu disebut dengan hiperhidrosis.

 

Hiperhidrosis sering dimulai pada masa anak-anak maupun remaja. Biasanya bagian yang paling sering mengalami keringat berlebih adalah telapak tangan, telapak kaki, dan ketiak. Pada jenis hiperhidrosis tertentu, keringat berlebih bisa menjadi salah satu gejala penyakit tertentu. Namun, pengobatan tertentu, seperti menggunakan antibiotik dan obat psikiatri, juga bisa menjadi penyebab munculnya keringat berlebih.

 

Baca juga: Mengapa Tubuh Berkeringat dan Hidung Berlendir saat Makan Pedas?

 

Siapa yang bisa mengalami hiperhidrosis?

Hiperhidrosis bisa menyerang siapa saja. Dalam studi yang dilakukan terhadap 850 pasien dengan hiperhidrosis pada telapak tangan, wajah, dan ketiak, ditemukan bahwa 62% penderita tidak ingat kapan mereka mulai mengalami keringat berlebih, 33% mengaku sejak pubertas, dan 5% mengaku setelah dewasa. Berdasarkan penelitian, orang Jepang 20 kali lebih sering mengalami hiperhidrosis dibanding ras lainnya. Namun, semua ras juga berpotensi mengalami hiperhidrosis.

 

Keringat berlebih patut diwaspadai jika:

  • Jumlah keringat yang keluar dari tubuh semakin banyak.
  • Kamu terbangun di malam hari dengan kondisi tempat tidur sangat basah karena keringat dingin dari tubuhmu.
  • Keringat berlebih hanya muncul pada salah satu sisi tubuh, contohnya lipatan paha kanan.
  • Seluruh bagian tubuh mengalami keringat berlebih.
  • Selain keringat berlebih, Kamu juga mengalami insomnia, rasa haus yang terus meningkat, kelelahan, batuk, atau jumlah urine bertambah.
  • Keringat berlebihan tanpa pemicu yang jelas dialami selama 6 bulan atau lebih.
  • Keringat berlebih mulai mengganggu aktivitas sehari-hari.

 

Baca juga: Manfaat Keringat bagi Kesehatan Tubuh

 

Mengatasi hiperhidrosis

Dilansir dari Medscape.com, hiperhidrosis sulit diobati secara efektif. Namun, kemajuan dunia kedokteran saat ini menyediakan banyak pilihan bagi pasien. Jika keringat berlebih muncul karena penyakit tertentu, maka hiperhidrosis diatasi dengan menyembuhkan penyebabnya. Contohnya, jika disebabkan karena penyakit diabetes, maka kadar gula darah pada pasien harus dikontrol. Sedangkan pada keringat berlebih yang muncul pada bagian tubuh tertentu, dapat menggunakan obat yang berguna menghentikan produksi kelenjar keringat maupun melakukan operasi pada kelenjar keringat atau saraf pemicu keringat berlebih.

 

Namun pada beberapa kasus, misalnya pada ketiak yang sering basah, bisa jadi disebabkan oleh faktor lain. Jika penyebabnya adalah karena mengonsumsi kafein, makanan pedas, dan alkohol secara berlebihan, atau akibat asap rokok, maka baiknya Kamu mengurangi hal tersebut. Kamu juga bisa menggunakan cuka apel, air perasan lemon, campuran air baking soda, dan tomat tumbuk pada ketiak Kamu untuk mengatasi keringat berlebih.

 

Keringat berlebih bisa mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan mengurangi kepercayaan diri. Tidak semua keringat berlebih menandakan kalau Kamu memiliki penyakit berbahaya. Namun, jika hiperhidrosis telah sangat mengganggu disertai munculnya gejala-gejala lain, sebaiknya Kamu segera mengunjungi dokter, ya.

 

Baca juga: Cepat Atasi Biang Keringat