Beberapa hari yang lalu, model asal Amerika Serikat, Gigi Hadid, mengumumkan lewat akun Twitter pribadinya bahwa ia memiliki penyakit hashimoto. Model berusia 22 tahun tersebut secara terbuka mengatakan bahwa selama ini berat badannya yang tidak stabil disebabkan oleh penyakit ini. 

 

Selama ini, Gigi memang sering mendapat kritikan dari publik karena berat badannya yang tidak stabil. Gigi yang semula ramping, saat ini menjadi semakin kurus. Bahkan, model tersebut sempat dituduh mengonsumsi obat-obatan terlarang. Namun, akhirnya Gigi mengumumkan tentang penyakitnya tersebut. 

 

Sejak pengumumannya tersebut, banyak orang yang mencari tahu penyakit hashimoto. Penyakit ini memang cukup asing di telinga banyak orang. Seperti dilansir dari situs WebMD, penyakit hashimoto adalah penyakit autoimun. Penyakit yang biasa disebut tiroiditis hashimoto tersebut adalah kondisi ketika sistem imun melawan jaringan tubuh sendiri. Pada penderita penyakit ini, sistem imun mereka melawan tiroid.

 

Hal tersebut bisa menyebabkan hipotiroidisme, kondisi ketika tiroid tidak memproduksi hormon yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Kelenjar tiroid yang terletak di depan leher adalah organ yang memproduksi hormon-hormon pengontrol metabolisme, termasuk hormon yang mengontrol detak jantung dan seberapa cepat tubuh menggunakan kalori dari makanan yang dikonsumsi.

Baca juga: 8 Gejala yang Menandakan Kamu Mengalami Masalah Tiroid
 

Penyebab Penyakit Hashimoto

Penyebab utama penyakit hashimoto masih belum diketahui. Namun, para ahli berpendapat banyak faktor risikonya. Beberapa faktor yang dimaksud adalah:

  • Genetik: Penderita penyakit hashimoto sering kali memiliki riwayat keluarga terkena penyakit ini atau penyakit autoimun lainnya. Itu artinya, dalam kasus ini penyakit tersebut disebabkan oleh komponen genetik.
  • Hormon: Penyakit hashimoto lebih banyak menyerang wanita ketimbang pria. Hal tersebut menunjukkan bahwa hormon seks juga menjadi faktor risiko. Beberapa wanita terkena masalah tiroid sekitar 1 tahun setelah melahirkan. Meskipun biasanya penyakitnya sembuh, sekitar 20 persen akan terkena penyakit hashimoto beberapa tahun kemudian.
  • Kadar iodin berlebihan: Penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi beberapa obat dan kadar iodin (elemen yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi hormon tiroid) dalam tubuh dapat memicu penyakit tiroid pada orang yang rentan terkena masalah kesehatan ini.
  • Paparan radiasi: Peningkatan kasus penyakit tiroid ditemukan pada orang-orang yang terkena paparan radiasi, termasuk korban bom atom di Jepang, tragedi nuklir Chernobyl, dan pengobatan radiasi untuk penyakit kanker darah.

 

Gejala Penyakit Hashimoto

Gejala awal penyakit hashimoto biasanya cukup ringan, bahkan sering kali tak terdeteksi. Pasalnya, penyakit ini membutuhkan beberapa tahun untuk berkembang. Pertanda awal dari penyakit ini umumnya tiroid yang membesar, atau biasa disebut gondok. Gondok adalah kondisi bagian depan leher membengkak. Gondok yang besar bisa menyebabkan Kamu sulit menelan. Beberapa gejala penyakit hashimoto lainnya termasuk: 

  • Kenaikan berat badan.
  • Kelelahan.
  • Pucat.
  • Nyeri otot dan sendi.
  • Konstipasi.
  • Selalu kedinginan.
  • Suit hamil.
  • Rambut rontok, rapuh, dan menipis.
  • Menstruasi tidak teratur dan berat.
  • Depresi.
  • Detak jantung melambat.

 

Karena penyakit tiroid hashimoto pada umumnya mirip dengan beberapa penyakit lainnya, mendiagnosisnya memang agak sulit. Namun, dokter pasti bisa mendiagnosis penyakit ini dengan tepat. 

Baca juga: Kenali 6 Tanda Hormon Tidak Seimbang!

 

Pengobatan Penyakit Hashimoto

Hingga saat ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit hashimoto. Namun, biasanya mengganti hormon dengan obat bisa meregulasi kadar hormon dan mengembalikan metabolisme normal. Obat-obat hormon tersebut banyak jenisnya. Dokter akan memberikan obat sesuai dengan kondisi Kamu. Dosis yang diberikan pun harus disesuaikan dengan beberapa faktor, seperti: 

  • Umur.
  • Berat badan.
  • Tingkat keparahan hipotiroidisme.
  • Masalah kesehatan lain yang dialami penderita.

 

Ketika Kamu sudah memulai proses pengobatan, dokter akan melakukan tes lab yang biasa disebut thyroid-stimulating hormon (TSH). Ini berguna untuk memonitor fungsi tiroid dan membantu memastikan Kamu menerima pengobatan dalam dosis yang tepat. 

 

Karena hormon tiroid bekerja dengan sangat lambat di dalam tubuh, umumnya dibutuhkan waktu beberapa bulan hingga gejalanya bisa hilang dan gondok yang Kamu alami mereda. Namun pada beberapa kasus, gondok yang dialami penderita tidak kunjung membaik. Kalau hal itu terjadi, maka biasanya dibutuhan operasi pengangkatan jaringan tiroid. 

Baca juga: Inilah Hormon-Hormon yang Menemani Kehamilan Mums

 

Penyakit tiroiditis hashimoto memang bukan penyakit umum. Gejalanya juga mirip dan sulit dibedakan dengan gejala penyakit lain. Oleh sebab itu, kalau Kamu terus mengalami gejala-gejala di atas atau bertambah parah, sebaiknya diperiksakan ke dokter untuk memperoleh diagnosis yang tepat. (UH/AS)