Adakah di antara Geng Sehat yang dalam waktu dekat ini sudah punya rencana untuk berkeluarga? Membangun rumah tangga memang perubahan besar yang tentu membuat perasaan campur aduk, ya.  Di satu sisi, Kamu paham bahwa menikah bukanlah keputusan yang main-main. Di sisi lain, pastinya Kamu sulit untuk menyembunyikan antusiasme menyiapkan pernikahan.

 

Berbicara tentang berumah tangga, menurut Geng Sehat kira-kira usia berapa sih waktu yang tepat untuk berkeluarga? Dalam rangka peringatan Hari Keluarga Nasional di bulan Juni ini, simak yuk hal-hal apa saja yang harus diperhatikan oleh setiap pria dan wanita sebelum menikah!

Baca juga: 11 Ujian dalam Pernikahan yang Harus Dihadapi

 

Waktu Terbaik untuk Berkeluarga

Berdasarkan hasil wawancara GueSehat dengan psikolog Dian ibung, Psi., diketahui bahwa secara spesifik tidak ada batas usia yang tepat untuk menikah. Alasannya dikarenakan 4 hal, yaitu:

  1. Pernikahan menyangkut banyak faktor mental yang sangat variatif antar individu.
  2. Setiap individu memiliki kapasitas psikis yang variatif untuk menikah, baik dari batasan kesanggupan hingga proses kematangan diri.
  3. Faktor psikis antar individu memiliki cakupan yang sangat luas, yang lagi-lagi sangat bervariasi.
  4. Faktor kesiapan fisik antara pria dan wanita juga sangat memengaruhi kondisi perkawinan.

 

Jadi, meskipun dalam Undang-undang Perkawinan No.1 tahun 1974 disebutkan bahwa syarat pernikahan adalah pria berumur 19 tahun dan wanita berumur 16 tahun, hal tersebut tidak dapat dijadikan acuan utama.

 

Pertimbangan Utama Sebelum Menikah

Dari perspektif psikologis, Kamu bisa mengetahui seseorang telah siap menikah jika menunjukkan tanda-tanda berikut ini.

 

1. Berkepribadian matang

Secara mental, pria dan wanita yang siap menikah harus sudah mampu mengenali diri sendiri dan emosinya. Mereka harus mampu mengolah dan mengatasi emosinya dengan baik. Tidak kalah penting, pemikiran tentang rencana hidup dan masa depan juga sudah harus dimiliki. Ada pengalaman yang harus dimiliki sebagai bekal hidup di kemudian hari, antara lain:

  • Wawasan yang luas.
  • Kemampuan memahami beragam tipe karakter.
  • Pengetahuan yang memadai.
  • Pengalaman kerja yang baik.
  • Hal-hal lain yang memperkaya kepribadiannya.

 

2. Siap secara finansial

Kesiapan ini penting untuk menghidupi dirinya sendiri dan anggota keluarga. Sebagai saran, berkomunikasilah secara jujur dan terbuka tentang kesiapan serta kondisi finansial dengan pasangan sebelum berumah tangga. Jangan malu untuk membicarakan apakah Kamu sudah mampu ataupun belum sanggup menghidupi keluarga. Bila perlu, berkonsultasilah dengan perencana keuangan untuk membahas rencana keuangan keluarga.


3. Mengerti makna tanggung jawab

Tanggung jawab seperti apa saja? Di antaranya tanggung jawab terhadap diri sendiri, orang lain, termasuk dalam meraih cita-cita bersama keluarga. Pasangan suami istri yang memahami komitmen berkeluarga berpeluang lebih besar untuk mempertahankan rumah tangga dalam jangka waktu lama.

 
4. Kondisi fisik prima

Langkah awal dalam berkeluarga dimulai dari memiliki pasangan yang sehat. Jangan ragu untuk melakukan tes kesehatan pranikah, agar Kamu semakin yakin. Bicarakan hal ini secara-baik-baik kepada pasangan. Sampaikan kepadanya, tes ini dilakukan bukan atas prasangka, tetapi demi meminimalisasi peluang penyakit. Dengan mengikuti pemeriksaan, Kamu dan pasangan jadi mengetahui apakah ada salah satu dari kalian yang memiliki gangguan kesehatan ataupun kelainan genetik. 

Baca juga: Pentingnya Cek Kesehatan sebelum Menikah

 

Kunci Utama Pernikahan

Meskipun hal seksual menjadi salah satu faktor yang harus diprioritaskan dalam pernikahan, teori dan praktik membuktikan kalau kedekatan emosional tetap menjadi kunci utama pernikahan. Pasalnya, banyak sekali situasi kompleks yang harus dihadapi oleh pria dan wanita ketika resmi menjadi suami istri. 

 

Saat keintiman emosional selalu hadir di antara Kamu dan pasangan, maka kedekatan seksual pun mudah terbentuk. Pada akhirnya, kedua hal ini akan semakin menguatkan ikatan suami istri, tidak peduli berapa tahun usia pernikahan yang sudah dilewati.

 

Pernikahan memang topik yang tidak ada habis-habisnya untuk dikupas. Langkah pertama yang harus Kamu lakukan adalah memiliki niat yang kuat dan kepribadian yang matang. Maka sikapilah kesiapan ini dengan niat ibadah dan membangun keluarga, agar rumah tanggamu bahagia. (TA/AS)

 

Baca juga: 10 Cara agar Pernikahan Langgeng hingga Akhir Hayat