Saat menentukan tanggal pernikahan, umumnya setiap pasangan yang mau menikah akan disibukkan dengan persiapan teknis pernikahan seperti gedung, format acara, baju pengantin, katering, dan masih banyak lagi. Tetapi apakah Anda terpikirkan untuk memasukkan jadwal cek kesehatan sebelum pernikahan Anda nanti? Banyak calon pengantin mengabaikan tes kesehatan sebelum menikah dengan berbagai alasan. Tapi sebaiknya jangan melewatkan tahapan penting ini untuk menghindari permasalahan di masa mendatang. Ngga mau kan kalau di perjalanan rumah tangga Anda nanti akan berujung tidak baik karena alasan kesehatan pasangan yang tidak Anda ketahui sebelumnya? Daripada hal itu terjadi pada Anda, lebih baik mengetahui keadaan pasangan dari awal supaya bisa di diskusikan terlebih dahulu sebelum akhirnya memastikan untuk menjalani kehidupan rumah tangga berdua. Salah satu hal yang cukup banyak terjadi karena tidak melakukan tes kesehatan sebelum menikah adalah kondisi kesuburan pasangan yang buruk. Tentu hampir semua orang yang akan menikah memiliki tujuan untuk memiliki keturunan atau anak. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa banyak faktor yang berpengaruh untuk bisa memiliki anak. Tidak hanya dari pihak perempuan saja tapi juga bisa disebabkan oleh pihak laki-laki. Seseorang yang terlihat sehat belum tentu sehat secara keseluruhan lho. Bisa saja Anda sebenarnya  silent carrier/ membawa beberapa penyakit infeksi dan hereditas sehingga saat hamil dapat mempengaruhi kondisi janin atau bayi. Untuk itu sebaiknya setiap pasangan, baik laki-laki maupun perempuan memperiksakan kesehatannya untuk mengetahui apakah ada masalah dalam organ reproduksinya maupun organ lain. Sehingga jika nanti terjadi sesuatu seperti susah memiliki anak atau ada masalah pada kandungannya, pasangan tidak saling menyalahkan satu sama lain dan bisa melakukan solusi bersama-sama. Beberapa pengecekan kesehatan di bawah ini bisa Anda lakukan sebelum menikah.

Untuk anda seorang perempuan pemeriksaan sebelum menikah yang dilakukan adalah:

  • Pemeriksaan TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes Simplex Virus). Infeksi TORCH saat kehamilan dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir prematur, atau bahkan kelainan bawaan pada bayi.
  • Melakukan vaksin TT (untuk tetanus). Vaksin tetanus ini diberikan untuk menjaga proses kehamilan Anda nantinya. Meskipun ada beberapa vaksin juga yang harus di lakukan seperti vaksi TBC dan Hepatitis.
  • Cek hormon (kadar estrogen, estradiol, tiroksin, FSH, LH).

Hormon ini yang akan memengaruhi seseorang bisa cepat atau tidak untuk hamil dan juga untuk pematangan sel telur.

  • Mengukur kadar panggul.

Ukuran panggul wanita akan dicek apakah sempit atau tidak karena akan memengaruhi proses melahirkan.

  • Pemeriksaan bentuk rahim.

Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi tuba falopi dan adakah sumbatan akibat kista, polip endometrium, tumor fibroid, dll.

  • Pemeriksaan ovarium untuk mengetahui sel telurnya.
  • Cek alergi sperma atau tidak dan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh. Alergi sperma sangat menjadi penghambat Anda untuk memiliki keturunan. Jika tidak ada sperma yang masuk dalam rahim maka pembuahan tidak akan terjadi.

Sedangkan untuk laki-laki bisa dilakukan pengecekan sebelum menikah, seperti berikut:

  • Pemeriksaan kesehatan menyeluruh

Selain dilakukan pemeriksaan fisik seperti pemeriksaan penis, skrotum, prostat juga dilakukan pemeriksaan hormon FSH yang berperan dalam proses pembentukan sperma serta kadar hormon testosteron. Dapat dilakukan juga analisis semen dan sperma.

  • Pemeriksaan untuk mengetahui apakah memiliki penyakit menular seksual atau tidak.

Menikah dengan pasangan yang membawa virus-virus seksual seperti HIV, Hepatitis, Sifilis beresiko membahayakan pasangan dan juga calon bayi.

  • Pemeriksaan sperma.

Dilakukan pengecekan apakah sperma pada tubuh pria aktif dan jumlahnya banyak sehingga cukup untuk melakukan pembuahan. Itulah beberapa pengecekan yang dapat membantu Anda dalam pemeriksaan kesehatan sebelum menikah. Pada dasarnya cek kesehatan sebelum menikah dapat dilakukan kapanpun, namun waktu yang tepat adalah enam bulan sebelum hari pernikahan. Karena sangat baik jika kedua calon mempelai dapat mengetahui kondisi kesehatan masing-masing, jauh hari sebelum menikah. Sekali lagi, pemeriksaan kesehatan seperti ini tidak untuk membatalkan pernikahan yah, namun untuk mendapatkan pertolongan medis guna mengatasi masalah kesehatan yang dialami oleh calon pengantin. Tidak hanya itu, pemeriksaan ini juga sekaligus dilakukan untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Semua demi kebaikan dan kebahagiaan hidup berumah tangga nantinya dan agar keturunan Anda bisa hidup lebih sehat dan cerdas.