Berita kakak kandung penyanyi Syahrini, Ridwan Zaelani, meninggal dunia akibat tersengat listrik bertegangan tinggi pada Selasa, 25 September 2018 lalu cukup mengejutkan. Kejadian itu bermula saat Ridwan dan Deden Edi, seorang mekanik, sedang mencuci truk. Seperti dikutip dari Tribunnews, Ridwan lalu meminta Deden untuk menaikkan bak truk yang sedang dicuci. Namun, bak tersebut mengenai arus listrik bertegangan tinggi. Menurut Aisyahrani, adik Syahrini, kakaknya salah memilih pegangan sehingga akhirnya tersengat listrik.

 

Kecelakaan akibat tersengat listrik bisa terjadi pada siapa saja. Sebenarnya apa yang harus dilakukan saat tersengat listrik? Dikutip dari emedicinehealth.com, sengatan listrik dapat terjadi saat seseorang memiliki kontak dengan sumber energi listrik. Energi listrik ini mengalir ke sebagian tubuh yang menyebabkan rasa kaget dan tersengat. Sengatan listrik ini bisa saja membuat Kamu tidak terluka bahkan kematian.

  

Sebagian besar orang-orang yang tersengat listrik ini memiliki kontak dengan peralatan, kabel, ataupun pusaran listrik. Siapapun termasuk anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa dapat berisiko terkena sengatan listrik yang ringan hingga parah. Normalnya, tegangan listrik yang rendah atau kurang dari 500 volt tidak menyebabkan luka pada manusia.

 

Baca juga: Pertolongan Pertama Kulit Terbakar Matahari



 

Pertolongan Pertama Saat Tersengat Listrik

Dampak pada tubuh saat seseorang tersengat listrik dapat beragam, mulai dari luka ringan hingga luka parah. Bahkan, beberapa orang mungkin mengalami serangan jantung setelah tersengat listrik atau tersambar petir. Dikutip dari medlineplus.gov, saat melihat atau terkena sengatan listrik, beberapa pertolongan pertama yang bisa dilakukan meliputi:

  • Segera matikan arus listrik dengan mencabut kabel atau matikan sirkuit atau terminal listrik.
  • Setelah itu, jangan pernah mencoba menyentuh seseorang yang berada di wilayah tegangan listrik aktif dan tinggi.
  • Kalau arus tidak dapat dimatikan, gunakan benda yang tidak berfungsi, seperti sapu, kursi, karpet, atau keset karet untuk membuat orang menjauh dari sumber arus. Jangan gunakan benda basah atau logam. Jika memungkinkan, berdirilah di atas sesuatu yang kering dan tidak menghantarkan listrik, seperti tikar karet atau koran.
  • Kalau seseorang itu mengalami luka bakar, keluarkan bahan pakaian apapun dan bilas area terbakar dengan air mengalir hingga rasa sakit mereda.
  • Setelah orang itu jauh dari sumber listrik, periksa pernapasan dan denyut nadi orang itu. Kalau denyut nadi sangat lambat dan terhenti, segera lakukan pertolongan pertama, seperti melakukan bantuan pernapasan.
  • Segera hubungi rumah sakit atau klinik kesehatan terdekat untuk memberikan pertolongan medis.
  • Tetap bersama orang itu hingga bantuan medis tiba.

 

Baca juga: Inilah Pertolongan Pertama Hipoternia



Penanganan Medis untuk Seseorang yang Tersengat Listrik

Penanganan untuk sengatan listrik tergantung pada tingkat keparahan dari luka bakar ataupun cedera yang ditemukan nih, Gengs.

  • Luka ditangani berdasarkan tingkat keparahan. Jika luka bakar ringan dapat diobati dengan salep antibiotik topikal. Sedangkan, untuk luka bakar yang lebih parah mungkin memerlukan pembedahan untuk membersihkan luka atau bahkan mencangkok kulit. Luka bakar yang parah pada lengan, kaki, atau tangan mungkin memerlukan operasi untuk mengangkat otot yang rusak atau bahkan amputasi.
  • Cedera lainnya yang mungkin membutuhkan perawatan. Cedera mata mungkin membutuhkan pemeriksaan dan perawatan yang dilakukan oleh dokter spesialis mata. Selain itu, patah tulang yang terjadi akibat tersengat listrik mungkin saja memerlukan operasi untuk menstabilkannya. Luka dalam juga mungkin membutuhkan observasi dan operasi.

 

Baca juga: Pertolongan Pertama Jika Digigit Ular



Bagaimana Sengatan Listrik Ini Bisa Dicegah?

Langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan tergantung pada usia di antaranya:

  • Untuk anak yang usianya kurang dari 12 tahun. Kebanyakan anak mengalami cedera akibat sengatan listrik yang disebabkan oleh kabel listrik. Oleh karena itu, selalu periksa kabel yang dimiliki dan ganti kabel yang penutupnya telah terbuka. Jangan biarkan pula anak-anak bermain dengan kabel listrik apapun.
  • Untuk anak yang usianya lebih dari 12 tahun. Sengatan listrik biasanya terjadi saat anak-anak ini mengeksplorasi dan melakukan aktivitas di sekitar sistem daya listrik yang tinggi. Jelaskan pada anak-anak untuk tidak memanjat tiang listrik, bermain di dekatnya atau di rel kereta, dan sumber daya listrik lainnya.
  • Bagi orang dewasa yang bekerja dengan listrik. Pastikan selalu memeriksa daya listrik dalam keadaan mati sebelum Kamu mengerjakan sistem yang berhubungan dengan listrik. Hindari penggunaan perangkat listrik di dekat air. Hati-hati dan jangan beridiri di air saat bekerja dengan listrik.
  • Untuk siapapun. Saat berada di luar ruangan, lindungi diri dari sambaran petir dengan mencari perlindungan di bangunan yang kokok dan menjauhlah dari pepohonan atau benda logam. Kalau Kamu sedang memancing, berenang, atau berselancar, segera menjauh dari air dan cari tempat berlindung yang sesuai.

 

Yang perlu Kamu ingat, saat melihat seseorang yang tersengat listrik, jangan pernah menyentuh orang itu dengan tangan kosong apalagi kalau tubuhnya masih menempel pada sumber listrik. Selain itu, setelah daya listrik dimatikan, jangan memindahkan seseorang itu kecuali ada risiko lainnya, seperti kebakaran atau ledakan ya, Gengs! (TI/AY)

 

Kebiasaan yang Merusak Kesehatan