Si kecil yang baru berusia tujuh hingga 12 bulan memang menggemaskan, Mums. Lagi lucu-lucunya, bayi dalam rentang usia tersebut juga sedang aktif bergerak. Namun, karena belum menyadari berbagai potensi bahaya di sekitarnya, si kecil rentan mengalami kecelakaan.

Menurut situs Healthy Children, ratusan anak di bawah usia satu tahun di Amerika Serikat meninggal karena cedera. Sayangnya, cedera tersebut sebenarnya bisa dihindari, bila pencegahan lebih dini dilakukan.

Wajar bila Mums selalu ingin melindungi si kecil yang masih bayi. Untuk itu, yuk kenali enam (6) kecelakaan yang bisa dialami si kecil berikut pencegahannya:

1. Jatuh.

Karena kemampuan bergerak si kecil sedang berkembang, jatuh merupakan kecelakaan umum pada bayi usia tujuh hingga 12 bulan. Banyak cara untuk melindungi si kecil dari cedera. Gunakan gerbang di tangga dan pintu. Ini berlaku terutama bila rumah Mums berlantai dua dan kebetulan kamar si kecil di atas.

Selain itu, pasang pelindung jendela yang dapat dioperasikan di semua jendela di atas lantai pertama. Singkirkan furnitur tajam atau furnitur keras dari ruangan tempat si kecil biasa bermain.

Hindari menggunakan baby walker. Meskipun dapat membantu si kecil belajar berjalan, baby walker juga membantu bayi meraih taplak yang menjuntai ke bawah dari meja. Bila ada makanan panas atau benda berat di atas meja, bisa-bisa makanan atau benda tersebut jatuh menimpa si kecil.

Si kecil terlanjur jatuh? Selain mengobati lukanya, perhatikan perilakunya selama 24 jam ke depan. Bila ada gejala mengkhawatirkan, seperti: muntah-muntah, segera bawa ke UGD terdekat.

  1. Luka bakar.

Bayi usia tujuh hingga 12 bulan sedang senang-senangnya meraih apa pun yang terjangkau oleh mereka. Makanya, jangan pernah meletakkan secangkir kopi panas agak terlalu ke tepi meja. Apalagi bila taplak meja menjuntai ke bawah, sehingga semakin mudah ditarik-tarik oleh si kecil.

Hindari menggendong bayi sambil membawa makanan maupun minuman panas. Sekali ketumpahan, si kecil bisa terkena luka bakar. Selain itu, jangan biarkan si kecil berkeliaran di dapur tempat kompor berada. Pastikan sekering listrik tidak terletak terlalu rendah di dinding. Bila rendah, sebaiknya tutupi dengan perabotan, seperti sofa atau lemari. Jangan sampai si kecil tersetrum karena iseng mengorek-ngoreknya.

Bila Mums sedang memasak, sehingga tidak bisa total memonitor gerak-gerik si kecil, jangan biarkan dia bergerak bebas dulu. Letakkan si kecil di dalam boks bayi berdinding tinggi atau kursi tinggi (high-chair). Bayi mungkin akan rewel sesaat, tapi masih lebih aman daripada Mums selalu was-was saat memasak.

 Jika si kecil terkena luka bakar, segera tuangkan air dingin ke area yang terbakar. Rendam bagian tubuhnya yang terbakar dalam air dingin selama beberapa saat. Kemudian tutupi luka bakar secara longgar dengan perban kering atau kain bersih.

Setelah itu, hubungi dokter. Untuk perlindungan si kecil dari air panas, lebih baik mandikan anak dulu di dalam bak yang air hangatnya sudah tersedia. Bila langsung dari pancuran, takutnya Mums tidak sengaja memutar keran untuk air panas.

Bila memungkinkan, rumah harus memiliki alarm tanda kebakaran. Pastikan alarm tersebut berfungsi dan lakukan tes alarm secara berkala.

3. Tenggelam.

Usia tujuh hingga 12 bulan adalah usia bayi senang bermain air. Kosongkan semua air dari bak mandi, ember, atau wadah air lainnya segera setelah digunakan. Tutup pintu kamar mandi. Jangan pernah meninggalkan si kecil sendirian di dalam atau di dekat bak mandi, ember berisi air, kolam rendam atau kolam renang, meski untuk sesaat.

Air setinggi dua inci dalam tampungan apa pun tetap bisa menyebabkan bayi tenggelam. Meskipun misalnya si kecil sudah bisa berenang, ini bukan jaminan aman bahwa dia tidak akan tenggelam. Pastikan anak berada dalam pengawasan ketat saat berada di sekitar kolam renang atau kamar mandi.

Jangan lupa, pasang pagar pembatas untuk mengelilingi kolam renang bila Mums punya kolam renang di rumah. Meski belum bisa berjalan, si kecil yang masih merangkak pun tetap berisiko jatuh ke kolam saat tidak ada yang melihat!

  1. Keracunan dan tersedak.

Bayi usia tujuh hingga 12 bulan cenderung suka memasukkan benda apa pun ke dalam mulutnya. Meskipun rasanya tidak enak dan bukan makanan, si kecil akan melakukan hal itu selama benda kecil tersebut berada di dalam jangkauannya.

Hindari memberikan si kecil makanan keras seperti hot dog, wortel mentah, anggur, kacang tanah, atau popcorn. Potong semua makanannya menjadi irisan tipis agar anak tidak tersedak. Untuk peralatan rumah tangga seperti sabun pembersih, simpanlah di rak teratas di ruang apa pun. Pastikan tempat itu sangat jauh dari jangkauan si kecil.

Bila tidak, Mums bisa mengunci pintu rak penyimpanan sabun pembersih, obat semprot serangga, dan semacamnya. Ingat, si kecil masih belum paham artinya “tidak”. Jadi, lebih baik amankan barang-barang tersebut, terutama saat sedang tidak dipakai.

Bersiaplah jika si kecil mulai tersedak. Pelajari cara menyelamatkan nyawa bayi tersedak. Mintalah dokter merekomendasikan langkah-langkah yang perlu dilakukan.

Jika si kecil memakan sesuatu yang mungkin beracun, segera hubungi 021-4250767 untuk kasus keracunan. Jangan sampai si kecil muntah.

  1. Tercekik dan sesak napas.

Ternyata nih, Mums, properti rumah dan untuk kebutuhan bayi juga bisa berbahaya bagi si kecil. Letakkan tempat tidur bayi jauh dari jendela. Kabel dari tirai jendela dan gorden dapat mencekik si kecil. Gunakan penutup jendela tanpa kabel. Jika tidak memungkinkan, pastikan kabel terikat kuat dan cukup tinggi, sehingga jauh dari jangkauan bayi.

Beberapa barang di rumah yang terkesan sepele pun bisa menyebabkan si kecil tercekik dan sesak napas. Misalnya: kantong plastik atau pembungkus mainan. Bila berada di depan mulutnya, si kecil berisiko mengisapnya tanpa sadar saat bernapas dan langsung tercekik.

  1. Keamanan di dalam mobil.

Sehati-hati apa pun Mums dalam menyetir, musibah tetap bisa terjadi. Misalnya: tabrakan. Makanya, si kecil yang masih bayi harus duduk di kursi pengaman khusus bayi yang menghadap ke belakang. Kursi bayi pun juga harus diletakkan di kursi penumpang belakang, jangan di samping supir.

Si kecil wajib duduk dalam posisi begini di mobil hingga tinggi dan berat badan aman sesuai standar keamanan berkendara yang berlaku. Untuk amannya, tunggulah si kecil hingga berusia setidaknya dua tahun atau lebih, sebelum kursi khusus boleh menghadap ke depan.

Jangan pernah tinggalkan si kecil sendirian di dalam mobil. Bukan, ini bukan hanya risiko penculikan. Bila udara panas, nyawa si kecil bisa terancam oleh sengatan panas (heat stroke) hanya dalam hitungan menit. Ngeri ‘kan, Mums?

Nah, inilah enam (6) kecelakaan yang bisa dialami si kecil dan pencegahannya.

Sumber:

https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/Pages/Safety-for-Your-Child-6-to-12-Months.aspx

https://www.webmd.com/parenting/guide/baby-safety#1

https://www.urmc.rochester.edu/childrens-hospital/safety/age-tips/infant-safety.aspx