Si Kecil yang mulai aktif memiliki risiko tinggi untuk mengalami luka ringan hingga berat. Mulai dari cedera kepala, terkilir, maupun luka luar. Tetapi, Mums tidak perlu panik, ya. Mari simak langkah pertolongan pertama yang bisa Mums lakukan di rumah.

 

1. Cedera Kepala

Seketat apa pun pengawasan Mums pada si Kecil, risiko ia terjatuh atau terbentur tetap bisa terjadi kapan saja. Jika hal ini terjadi, biasanya Mums akan menemukan benjolan di area yang terbentur.

 

Yang harus Mums lakukan: 

  • Segera periksa si Kecil, tetapi jangan bergegas mengangkatnya. Amati dulu apakah lehernya terluka, terutama jika ia jatuh tengkurap. Jangan pula ubah posisi si Kecil jika ia mengeluh tangannya terasa lemah atau kesemutan
  • Segeralah bawa si Kecil ke unit gawat darurat jika ia terlihat kesakitan, lebih mengantuk dari biasanya, jatuh saat berjalan, terus menerus muntah, terlihat linglung, atau melakukan hal lain yang mengkhawatirkan. Jika tidak, segera hubungi dokter anak untuk meminta nasihat.
  • Kompres dingin area yang memar atau benjol untuk mengurangi pembengkakan. 
  • Mums bisa memberikan asetaminofen untuk meredakan nyeri. Kuncinya, perhatikan setiap perubahan gejala atau perilakunya. 
  • Ajak ia untuk beristirahat dan mengurangi aktivitas setelah terjatuh.

 

Hindari: Memberikan ibuprofen setelah si Kecil mengalami cedera kepala. Pasalnya, obat ini dapat meningkatkan perdarahan, yang bisa berbahaya bila ada potensi risiko (bahkan yang sangat kecil) cedera otak.

 

Baca juga: Ibu Menyusui Boleh Vaksin Covid-19, Kapan Ibu Hamil?

 

2. Keseleo/terkilir

Keseleo adalah salah satu cedera paling umum pada anak-anak. Umumnya, hal ini terjadi pada pergelangan kaki karena si Kecil bergerak, berputar, atau berguling tiba-tiba.

 

Yang harus Mums lakukan:

  • Minta si Kecil untuk beristirahat dan menggerakkan area tubuhnya yang keseleo.
  • Tempelkan kompres dingin pada area cedera selama 10–15 menit. Lakukan ini setiap 2 hingga 4 jam selama 2-3 hari saat si Kecil bangun, bukan saat ia tidur.
  • Jika area kaki yang terkilir, naikkan kaki si Kecil dan sandarkan di atas tumpukan bantal saat ia menonton TV, membaca, atau beristirahat. Langkah ini berguna untuk membantu mengurangi pembengkakan. 
  • Si Kecil mungkin saja membutuhkan obat untuk meredakan nyeri. Dalam kebanyakan kasus, parasetamol sudah cukup. Namun, sebaiknya Mums berkonsultasi dulu kepada dokter untuk nasihat lebih lanjut. Jangan lupa, selalu baca dan ikuti petunjuk pada kemasan obat untuk mengetahui dosis yang sesuai usia si Kecil.
  • Perlahan gerakkan area yang terkilir agar sendi meregang. Ini bertujuan agar sendi tidak kaku dan semakin sakit.

 

Hindari:

  • Jangan sampai area yang terkilir terpapar panas, seperti meletakkan kompres panas atau mandi air panas. Hal ini meningkatkan aliran darah dan memperburuk pembengkakan.
  • Cedera yang berulang akan membuat sendi yang terkilir semakin parah. Maka, lindungi area tersebut agar tidak cedera lagi. Selalu ingatkan si Kecil untuk bergerak dengan lebih hati-hati atau mencegahnya terlalu aktif untuk sementara waktu.

 

Baca juga: Mata Menjadi Minus atau Minus Bertambah Karena Kehamilan, Mitos atau Fakta?

 

 

3. Luka

 Anak-anak biasanya mengalami cedera luka berupa goresan atau lecet saat bermain. Jenis luka bisa berbentuk lecet (abrasi) akibat bergesekan dengan permukaan yang kasar atau keras, luka sobek akibat benda tajam, dan luka tusuk akibat benda yang runcing seperti jarum.

 

Buds Oganics

 

Yang harus Mums lakukan:

  • Cuci luka di bawah air mengalir agar dapat bersih secara menyeluruh dan mengurangi risiko infeksi. Tidak perlu menggunakan apa pun selain air karena zat lain dapat mengiritasi kulit yang terluka atau menghambat proses penyembuhan.
  • Setelah area luka kering, Mums bisa memakaikan antiseptik yang aman untuk anak-anak. Buds Foam Sanitiser diformulasikan khusus dengan bahan organik food grade dan  memiliki sifat melindungi kulit dari bakteri jahat. Foam Sanitiser ini bisa digunakan pada anak-anak karena sangat aman, lembut, tanpa alkohol, dan dapat membunuh bakteri jahat hanya dalam 60 detik.



Pertama-tama, semprotkan Buds Baby Safe/Kids Safe Foam Sanitiser sebagai antiseptik luka dan diamkan selama 1 menit. Setelah itu, oleskan Save Our Skin lotion pada luka untuk mempercepat penyembuhan.

  • Jika luka si Kecil mengeluarkan darah, tekan secara perlahan selama 5 menit menggunakan kapas, kasa steril, atau kain kering yang bersih.
  • Jika luka ada di lengan atau kaki dan mengeluarkan darah, angkat tungkai dan tekan bagian luka seperti poin sebelumnya. Ini akan membantu memperlambat aliran darah.
  • Bawa si Kecil ke klinik atau unit gawat darurat jika ada kotoran pada luka yang tidak dapat diambil atau disingkirkan.

 

Hindari:

  • Mencuci luka dengan larutan antiseptik yang mengandung hidrogen peroksida atau yodium karena dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan memperlambat penyembuhan. 
  • Menutup luka dengan perban atau plester secara terus menerus. Jika luka kecil, biarkan sembuh di udara terbuka. Sementara jika luka rawan kotor karena berada di tangan atau kaki, kenakan perban pada siang hari dan biarkan “bernapas” tanpa perban pada malam hari. Pantau terus tanda-tanda infeksi seperti kemerahan.

 

Terlepas dari apa pun penyebab cederanya, Mums bukanlah ibu yang buruk jika hal ini terjadi. Berhentilah menyalahkan diri sendiri dan fokuskan pikiran Mums pada penyembuhan si Kecil. Dengan pertolongan pertama yang tepat, niscaya si Kecil akan baik-baik saja. Tetap semangat, Mums! (IS/AS)

 

Baca juga: Penting, Kenali Tanda Anak Mengonsumsi Terlalu Banyak Garam

 

Referensi

Web MD: Wound Care

RCH.org. Cuts Injury

Parents. First-Aid Tips