Parestesia. Itu adalah istilah medis untuk sensasi mati rasa, geli seperti ada yang menggelitik, atau rasa seperti ditusuk. Tetapi orang awam mengenalnya dengan kesemutan. Contoh yang umum dari parestesia sementara adalah kaki yang kesemutan akibat ditindih terlalu lama atau bangun tidur di pagi hari dengan lengan yang mengalami kesemutan karena tertindih badan semalaman. 

 

Parestesia juga bisa disebabkan oleh kondisi yang agak lebih serius. Misalnya, saraf yang tertekan di pergelangan tangan akibat sindrom carpal tunnel, membuat tangan dan jari-jari terasa sakit dan mati rasa. Terkadang masalah tulang belakang juga bisa menyebabkan rasa nyeri dan mati rasa. 

 

Namun, kesemutan juga bisa menjadi pertanda diabetes. Penyebab kesemutan akibat diabetes biasanya adalah neuropati perifer atau kerusakan saraf di lengan, tangan, dan kaki. Komplikasi ini disebabkan oleh kadar glukosa darah tinggi yang merusak pembuluh darah kecil dan saraf.

 

Karena kerusakan tersebut pertama akan menyerang pembuluh darah terkecil, saraf-saraf yang berhubungan langsung dengan pembuluh darah tersebut akan terkena dampaknya dan menyebabkan kesemutan. Jadi, kesemutan pada jari kaki dan tangan seringkali menjadi pertanda komplikasi awal diabetes tipe 2. Tapi, ada banyak penyebab lain dari parestesia, di antaranya adalah hipotiroid, defisiensi vitamin B12, artritis, keracunan, stroke, kanker, hingga infeksi HIV.

 

Penderita diabetes juga seringkali memiliki masalah hipotiroidisme dan kekurangan B12. Kalau Kamu seringkali mengalami kesemutan, lebih baik lakukan tes darah untuk memastikan penyebabnya. 

 

Baca juga: Hati-hati, Kesemutan Bisa Jadi Pertanda Penyakit Serius! 

 

Apa yang bisa dilakukan jika penderita diabetes sering kesemutan?

Menurut The Diabetes Council, kalau Kamu terkena diabetes dan sering mengalami kesemutan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meredakan ketidaknyamanan akibat sensasi tersebut. 

 

Pertama, pastikan penyebab kesemutan dengan melakukan tes misalnya tes tiroid untuk melihat kemungkinan hipotiroidisme dan cek kadar vitamin B12. Jika penyebabnya hanya kekurangan vitamin B12, Kamu bisa mengonsumsi suplemen vitamin B12 atau vitamin B-complex.

 

Selain menghilangkan gejala, memenuhi kebutuhan vitamin B juga bisa membantu meningkatkan energi dan kesehatan secara keseluruhan. Konsultasikan juga ke dokter jika kemungkinan ada kesemutan yang Kamu alami disebabkan oleh obat yang dikonsumsi. 

 

Kedua, Kamu melakukan tes HbA1c, untuk melihat apakah gula darah terkontrol baik. Kerusakan saraf pada penderita diabetes salah satunya disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi yang merusak sel-sel saraf tepi. 

 

Ketiga, rajin olahraga. Apapun penyebab kesemutan yang Kamu rasakan, olahraga bisa meningkatkan sensitivitas insulin. Aktivitas fisik juga mampu meningkatkan sirkulasi darah di semua anggota gerak tubuh, termasuk tangan dan kaki, bagian tubuh yang paling sering terkena kesemutan akibat neuropati diabetik.

 

Kamu bisa menambahkan antioksidan dalam diet sehari-hari. Perbanyak konsumsi berry, anggur, kacang-kacangan, sayuran daun hijau gelap, wortel, dan teh hijau. Makanan-makanan tersebut memang direkomendasikan untuk penderita diabetes. 

 

Baca juga: Hati-hati, Bahaya Kesemutan pada Tangan!
 

Kelima, Kamu bisa meningkatkan sirkulasi di tangan dan kaki dengan memijat kedua organ tubuh tersebut. Hindari terlalu banyak menggunakan lotion di antara jari kaki untuk menurunkan risiko kelembaban yang berlebihan (dan infeksi jamur). 

 

Keenam, Kamu bisa menggunakan Capsaicin di tangan dan kaki. Capsaicin adalah ekstrak alkaloid dari cabai yang berfungsi mengurangi zat alami substansi P. Substansi P sendiri adalah zat kimia pengirim sinyal sakit ke otak. Jika substansi P dikurangi oleh Capsaicin, maka rasa sakit atau ketidaknyamanan bisa berkurang. 

 

Setelah menggunakan krim Capsaicin, pastikan Kamu mencuci tangan hingga bersih. Ingatlah, krim tersebut terbuat dari cabai, jadi jangan sampai terkena mata. Biasanya, ada 2 jenis dosis konsentrasi capsaicin yang banyak tersedia di pasaran, yaitu 0.25% dan 0.75%. Cobalah memakai yang konsentrasinya sedikit terlebih dahulu.

 

Yang terakhir, Kamu bisa mencoba pengobatan akupuntur untuk mengobati sensasi kesemutan tersebut. Ada berbagai macam penelitian yang menunjukkan bahwa akupuntur bisa meningkatkan fungsi saraf dan membantu meredakan gejala kesemutan. 

 Baca juga: Gangguan Saraf Neuropati Diabetes

 

Jadi, kesemutan memang bisa menjadi pertanda penyakit diabetes. Namun, untuk memastikannya, Kamu perlu memeriksakannya ke dokter. Kalau Kamu sudah terkena diabetes dan sering mengalami kesemutan, tips-tips di atas bisa diikuti untuk mengatasi gejalanya. (UH/AY)