Peningkatan jumlah penderita diabetes berdampak signifikan pada kesehatan secara keseluruhan, sebab penyakit ini merupakan penyakit kronis yang bersifat progresif. Diabetes dapat menimbulkan berbagai komplikasi kronis pada berbagai organ vital. Salah satu komplikasi tersebut adalah neuropati diabetes. Di Amerika, 60-70 persen penderita diabetes mengalami neuropati diabetes, sedangkan data di Indonesia belum tersedia.

 

Neuropati dapat menurunkan kualitas hidup pasien. Gejala yang ditimbulkan bisa sangat mengganggu, terlebih lagi jika terdapat komplikasi lain akibat neuropati. Misalnya terjatuh, luka di kaki, gangguan jantung dan usus, ataupun kondisi yang lebih serius dan dapat menyebabkan patah tulang, amputasi, serta kematian pada pasien diabetes melitus.

 

Apa yang dimaksud dengan neuropati diabetes?

Neuropati diabetes adalah salah satu gangguan saraf yang disebabkan oleh diabetes. Penderita diabetes, seiring waktu, dapat mengalami kerusakan saraf di seluruh tubuh. Namun, beberapa orang tidak merasakan gejalanya.

 

Pada sebagian orang, gejala yang muncul antara lain nyeri seperti tertusuk jarum ataupun rasa kebas pada tangan, lengan, kaki, maupun telapak kaki. Gangguan saraf ini dapat terjadi pada berbagai organ tubuh, termasuk saluran pencernaan, jantung, bahkan organ seksual. Bagi penderita diabetes, neuropati diabetes dapat terjadi kapan saja. Namun, risiko menjadi lebih besar seiring dengan bertambahnya usia dan semakin lama menderita diabetes.

Baca juga: 23 Makanan Super Sehat untuk Penderita Diabetes

 

Angka kejadian tertinggi neuropati diabetes umumnya menyerang pasien yang telah menderita diabetes paling tidak selama 25 tahun. Neuropati diabetes juga lebih sering timbul pada penderita diabetes yang tidak dapat mengontrol kadar glukosa darah, kadar kolesterol, dan tekanan darah, serta pada orang-orang dengan berat badan berlebih.