Apa aktivitasmu saat libur Lebaran kemarin? Apakah banyak berjemur atau beraktivitas di luar ruangan sehingga terpapar sinar matahari? Jika ya, ikuti tips berikut untuk mengembalikan warna dan kesehatan kulitmu. 

 

DO'S

Pertama, ketahui bagian tubuhmu yang terbakar karena sinar matahari. Ternyata, sunblock saja tidak cukup kan untuk mencegah kulitmu terbakar? Biasanya, kulit wajah dan leher merupakan bagian yang paling rentan terpapar sinar matahari, sehingga kedua bagian inilah yang akan menunjukkan perubahan warna kulit secara drastis.

 

Tak hanya itu, seringkali kita melupakan bagian pundak dan dada. Ya, kedua bagian ini juga sering terlewat oleh tabir surya. Biasanya karena mengabaikan paparan sinar matahari yang sifatnya sementara. Berbeda saat Kamu sedang berjemur di pantai, seluruh bagian tubuh akan terbalur dengan tabir surya. Namun, sadarkah Kamu jika paparan sinar matahari yang sementara itu akan diakumulasi oleh kulit dan menyebabkan kulit menjadi terbakar?

 

Kedua, kenali gejala kulit yang terbakar. Kulit yang terbakar tidak selalu berubah jadi hitam. Iritasi tetap terjadi meski kulitmu tetap sama. Gejala kulit terbakar yang sering ditemui adalah menghitam dalam sekejap. Mungkin Kamu sekarang mengalaminya? Untuk itu, kenali dengan pasti jenis kulit terbakar yang Kamu alami. Pada umumnya, kulit terbakar akibat sinar matahari memiliki gejala tak langsung, seperti panas, perih, tampak kemerahan, dan sensitif.

 

Ketiga, lakukan beberapa 3 tips berikut untuk mempercepat pemulihan warna dan kondisi kulitmu yang terbakar. Segera mandi air dingin dan biasakan selama beberapa minggu; gunakan pelembap kulit yang tidak mengandung pewangi; dan hindari paparan sinar matahari secara langsung selama beberapa minggu ke depan.

 

DONT’S

Kesalahan Pertama: Menggunakan Pakaian Ketat

Sebaiknya hindari pakaian ketat ketika kulit masih meradang. Alasannya cukup sederhana, kulitmu juga butuh bernapas lho! Secara medis, kulit yang terbakar akan merespons trauma dengan meningkatkan aliran darah dengan cepat. Hal tersebut merupakan reaksi tubuh untuk mengatasi peradangan dan mempercepat pemulihan, sehingga kulitmu akan seketika memerah dan terasa panas akibat aktivitas ini. Maka dari itu, pengunaan pakaian ketat justru akan menghambat proses pemulihan dan menyebabkan pembengkakan pada kulit yang terbakar tersebut.

 

Kesalahan Kedua: Menggunakan Produk Pewangi Lidah Buaya

Jadi, berbagai produk kecantikan yang mengatasnamakan lidah buaya untuk menolong kulit yang terbakar adalah mitos! Hal ini karena produk kecantikan tersebut tidak dibuat murni dari tanaman lidah buayanya saja, melainkan juga menggunakan berbagai bahan pembentuk yang akan membuat kulitmu seakan cerah dan segar usai pemakaian. Sebaiknya, gunakan langsung tanaman lidah buaya, dengan mengambil gel dan membalurkannya pada kulit yang terbakar secara rutin. Tak hanya itu, lidah buaya juga dapat menghitamkan dan menebalkan rambutmu yang rusak akibat paparan sinar matahari, lho!

 

Kesalahan Ketiga: Tidak Mengimbangi dengan Konsumsi Air Mineral

Tahukah Kamu, ketika kulit terbakar ternyata tidak hanya permukaannya saja lho yang mengalami perubahan, tetapi juga bagian dalam tubuhmu ikut berubah. Bagian yang paling penting dan sering terlupakan adalah kebutuhan konsumsi air mineral minimal 8 gelas per hari. Air mineral pun memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tanpa Kamu sadari, dan salah satunya adalah menjaga kelembapan kulit khususnya kulit yang kering akibat paparan sinar UV.

 

Kesalahan Keempat: Menutupi Kulit Belang dengan Kosmetik

Hai wanita ingatlah selalu petuah ini, “Kecantikan yang diukur berdasarkan penampilan fisik tidak akan abadi, tetapi cantik dari hatimulah yang selalu akan terkenang.” Memaksakan menggunakan kosmetik sama halnya ketika Kamu menggunakan pakaian ketat padahal kulitmu sedang iritasi karena terbakar. Kulitmu butuh bernapas! Untuk itu, biasakanlah dirimu dalam beberapa minggu ke depan untuk tampil tanpa make up. Siapa tahu laki-laki justru tertarik?

 

Kesalahan Kelima: Tidak Sabar dengan Proses Pemulihan

Proses apa pun itu memang membutuhkan waktu. Kita pun tak dapat melewati waktu itu dan menginginkan hasil dengan instan. Sama halnya dengan kulitmu, butuh proses untuk memulihkan trauma hingga akhirnya beradaptasi dengan kondisi yang baru. Satu kebiasaan buruk yang sering kita lakukan adalah menggaruk dan menggosok kulit yang mengelupas. Padahal, pengelupasan kulit tersebut terjadi akibat adanya proses penggantian dengan kulit yang baru. Namun, jika Kamu menggunakan produk kecantikan yang mengandung retinoid, asam salisilat, dan ssam glikolik untuk mempercepat proses, justru hasil pemulihan akan terjadi lebih lama. Sebaiknya, biarkan kulit mengelupas secara alami, atau cukup imbangi dengan konsumsi air mineral untuk menjaga kelembapan kulitmu.