Orang Indonesia jarang mengalami suhu ekstrem yang sangat dingin, mengingat cuaca negara tropis yang berlimpah matahari. Tetapi saat ini saat travelling menjadi trend, destinasi ke negara dingin yang bersalju benyak  menarik minat masyarakat kita. Jika ingin ke negara dingin, persiapkan diri dengan baik ya Gengs, jangan sampai mengalami hiportemia. Hipotermia merupakan kondisi dimana suhu tubuh mengalami penurunan hingga di bawah normal. Biasanya kondisi ini disebabkan paparan langsung dengan suhu dingin dalam jangka waktu yang lama.

 

Hipotermia kerap menimpa pendaki gunung karena suhu yang sangat dingin di puncak. Pada umumnya suhu normal manusia berkisar 36-37 derajat dan jika terkena hiportemia, suhu tubuh akan menurun menjadi kurang dari 35 derajat.  Pada saat terpapar suhu dingin, tubuh akan kehilangan panas tubuh hingga 90% dari kulit. Kondisi ini terjadi 25 kali lebih cepat, saat Kamu berendam pada air dengan suhu yang dingin.  

Baca juga: Manfaat Mendaki Gunung bagi Kesehatan

 

Penyebab hipotermia

Penyebab hiportemia memang udara dingin. Tetapi ada beberapa faktor yang memicunya:

  • Hiportemia akibat paparan suhu dingin dalam jangka waktu yang lama tanpa adanya perlindungan pakaian hangat. Biasanya menimpa seseorang yang sedang melakukan pendakian gunung atau perjalanan ke daerah dingin lainnya.
  • Hiportemia karena faktor usia bertambah, lemak tubuh yang tipis, atau mengidap suatu penyakit. Meskipun berada pasa suhu ruang, kondisi tersebut bisa menyebabkan hipotermia.
  • Adanya kondisi medis seperti diabetes, tiroid, ketergantungan obat, trauma, pecandu alkohol dan penggunaan obat terlarang. Gejalanya umumnya menggigil. 
Baca juga: Mengulik Fenomena Mati Suri dari Pandangan Medis

 

Siapa yang berisiko?

Beberapa orang di bawah ini lebih berisiko hiportemia:

  • Orang tua dan anak-anak tanpa pakaian hangat dan alat pemanas
  • Orang dengan gangguan kejiwaan.
  • Pecandu alkohol dan narkoba dalam suhu yang dingin. 
Baca juga: Narkoba, Dapat Membuat Sakau Hingga Merusak Otak!

 

Gejala hipotermia

Berikut beberapa gejala hiportemia pada orang dewasa:

  • Menggigil
  • Napas mulai melambat
  • Merasa kebingungan
  • Merasa lelah
  • Terlihat seperti menggumam
  • Hilang kordinasi tubuh
  • Jika hipotermia sudah parah, maka bisa sampai tidak sadarkan diri.

 

Hipotermia dapat dikenali dari gejala di atas. Kadang diperlukan termometer khusus untuk mengukur suhu tubuh dan membantu mendiagnosis hipotermia. Pasalnya hipotermia terbagi menjadi tiga, yaitu ringan, sedang dan berat (parah). Umumnya hipotermia ringan berkisar pada suhu 31-35 derajat celcius, hipotermia sedang berkisar pada suhu 27-31 derajat celcius dan hipotermia berat (parah) bisa lebih rendah dari 27 derajat celcius. Namun, respons seseorang terhadap hipotermia akan berbeda setiap individu sehingga akan menghasilkan suhu yang berbeda pula.

 

Pertolongan untuk hipotermia

 Hipotermia tidak boleh di anggap sepele, pasalnya kondisi ini bisa berpotensi mengancam jiwa seseorang apabila tidak dilakukan pertolongan segera. Berikut ini beberapa pertolongan pertama untuk hipotermia, sebelum dilakukan perawatan medis:

  • Kamu bisa melepaskan baju, kaus kaki dan sepatunya yang basah.
  • Lindungi orang tersebut dengan pakaian atau selimut yang kering.
  • Pindahkan orang tersebut lebih dekat ke sumber penghangat.
  • Ukur suhu tubuh menggunakan termometer.
  • Berikan minuman hangat, tapi hindari pemberian alkohol dan kafein. 
Baca juga: Membawa Pakaian yang Tepat saat Bepergian

 

Mencegah Hipotermia

Beberapa cara di bawah ini bisa menjadi cara pencegahan agar tidak terkena hipotermia saat berada di cuaca dingin:

  • Kenakan topi dan syal untuk mencegah suhu hangat tubuh keluar. Selain itu gunakan sarung tangan yang tidak terpisah antar jari agar tetap saling menghangatkan.
  • Segera ganti pakaian jika pakaian basah ketika sedang berada pada suhu udara yang dingin.
  • Kenakan pakaian berlapis namun tetap nyaman apabila ingin melakukan aktivitas di luar ruangan. Disarankan untuk menggunakan pakaian dengan bahan wol agar tetap menjaga panas tubuh.

Hipotermia yang bisa mengancam jiwa perlu mendapatkan penanganan khusus. Jika Kamu menemui orang terdekat atau teman perjalanan mengalami tanda-tanda hipotermia, segera  mencari bantuan medis sebelum hipotermia semakin parah. (AP/AY)