Banyak hal tidak terduga terjadi di rumah, di antaranya tersiram air, kuah, atau masakan panas. Ini tentunya dapat menyebabkan luka bakar. Kecelakaan tersebut bisa terjadi di dapur, baik saat memasak maupun saat menyiapkan makanan, ketika sambil menggendong si Kecil.

 

Selain air panas, hal lain yang mungkin menyebabkan luka bakar adalah terkena peralatan panas yang biasa berada di rumah. Misalnya kompor, pemanas air, knalpot kendaraan, dan lain-lain. Permukaan panas yang berada pada jangkauan si Kecil memiliki berisiko tinggi mengakibatkan luka bakar.

 

Biasanya setelah kejadian tersebut, kita menjadi panik. Saya sendiri pernah tersiram air panas di daerah tangan. Ini menyebabkan saya panik dan ‘pusing’ seketika. Saya ingat pada saat mengalami hal tersebut, tidak ada orang lain di rumah. Alhasil, saya tidak bisa bertanya kepada siapa-siapa.

 

Baca juga: Si Kecil Terkena Luka Bakar, Bagaimana Perawatan di Rumah yang Benar?

 

Ada banyak saran yang diberikan ketika mengalami luka bakar. Beberapa hal yang sering kali saya dengar adalah mengoleskan area luka bakar dengan pasta gigi, susu, madu, dan sebagainya. Namun, sesungguhnya pengobatan luka harus berdasarkan dari tingkat berat luka bakar itu sendiri.

 

Selain tingkat luka bakar, luas permukaan luka bakar juga berpengaruh terhadap beratnya keadaan luka bakar tersebut. Luas permukaan yang terkena luka bakar digambarkan dengan angka 1 sampai dengan 100%. Semakin luas area luka bakar, maka tingkat nyeri akan lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh penguapan yang terjadi pada daerah luka bakar akan menyebabkan dehidrasi yang berat.

 

Bagaimana mengenali tingkatan luka bakar?

Tingkat luka bakar bisa dikenali dengan adanya gejala dan pemeriksaan pada daerah yang mengalami luka bakar. Luka bakar derajat 1 ditandai dengan adanya kemerahan pada kulit serta adanya rasa nyeri pada permukaan kulit tersebut. Pada derajat ini, yang terpengaruh adalah lapisan kulit paling atas atau disebut juga dengan epidermis.

 

Luka bakar derajat 2 ditandai dengan adanya lenting-lenting kecil maupun besar, serta adanya rasa nyeri pada permukaan kulit tersebut. Luka bakar derajat ini mengenai lapisan kulit dermins atau lapisan kulit lebih dalam daripada epidermis.

 

Sedangkan pada luka bakar derajat 3, ditemukan adanya kulit yang berwana putih, mati rasa, dan dapat terlihat hangus. Pada derajat ini, lapisan kulit yang terkena adalah lapisan kulit yang lebih dalam serta saraf bagian kulit tersebut, sehingga menimbulkan mati rasa.

 

Baca juga: Hati-hati, Mi Instan Dapat Menyebabkan Luka Bakar pada si Kecil!

  

Bagaimana penanganannya?

Penanganan paling awal yang bisa dilakukan di rumah adalah menyiram daerah luka bakar tersebut dengan air mengalir, selama 5 sampai dengan 10 menit. Lakukan hal ini di bawah pengawasan orang lain.

 

Selanjutnya, penanganan luka bakar bergantung pada derajat luka bakar, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Penanganan ini bisa dilakukan di sarana pengobatan terdekat. Biasanya, akan dilakukan kompres dengan cairan NaCl. Setelah itu, akan dievaluasi apakah membutuhkan pengobatan biasa atau tindakan bedah.

 

Tindakan bedah ditujukan untuk luka bakar derajat 3, luka bakar yang cukup luas, serta untuk membuang jaringan kulit mati akibat luka bakar. Pada luka bakar dengan luas permukaan yang besar, sebaiknya dilakukan pula rehidrasi cairan akibat risiko dehidrasi yang besar. Pengobatan antinyeri dan antibiotik juga bisa diberikan untuk penanganan luka bakar. Selalu berhati-hati ya, Gengs! (AS)

 

Baca juga: Sering Mengobati Luka Menggunakan Air Liur? Ketahui Hal Ini Dulu!