Hampir semua wanita pernah merasakan nyeri pada payudara. Meski sangat mengganggu, pada umumnya nyeri payudara itu bukan hal yang serius. Penyebab nyerinya pun beragam. Untuk mengetahui lebih dalam, berikut penjelasan lengkapnya!

 

Menstruasi 

Penyebab paling umum dari nyeri payudara adalah perubahan hormon ketika sedang menstruasi. Nyeri payudara adalah respons normal dari perubahan kadar hormon estrogen beberapa hari sebelum atau di hari pertama menstruasi. Nyeri akibat hal ini juga bisa diikuti dengan pembengkakan atau melembutnya payudara. Jenis nyeri payudara ini biasanya disebut dengan nyeri mastalgia siklik, karena berhubungan dengan siklus menstruasi. Kamu tidak perlu khawatir, nyerinya akan hilang begitu menstruasi berhenti.                                                                  

Tahap perkembangan tubuh mulai dari pubertas, menjelang dan ketika sudah menopause, juga sangat memengaruhi kadar hormon. Jadi, tidak heran jika nyeri payudara termasuk salah satu gejala dari ketiga tahap tersebut. Obat-obat yang dikonsumsi untuk meredakan gejala menstruasi, pra-menopause, dan menopause seperti pil estrogen dan progesteron, juga bisa menyebabkan nyeri payudara.

Baca juga: 15 Cara Merawat Payudara

 

Olahraga Berlebihan 

Apa Kamu baru saja menambah volume rutinitas olahraga? Hal tersebut bisa jadi penyebab nyeri payudara yang Kamu rasakan. Nyeri tersebut tepatnya berasal dari otot-otot di bawah payudara. Di bawah payudara ada otot pectoral dan olahraga berlebih bisa menyebabkan jaringan-jaringan otot tersebut mengencang. Hal tersebut menyebabkan nyeri payudara.

 

Mengangkat Beban Berat

Kalau nyeri payudara yang dirasakan bukan karena olahraga berlebihan, kemungkinan besar beberapa saat lalu Kamu mengangkat barang berat. Hal tersebut juga bisa membuat otot pectoral menegang. Kalau mengangkat barang berat adalah penyebabnya, maka nyerinya kemungkinan besar juga berasal dari jaringan otot di bawah payudara.

Baca juga: Ini Dia 6 Keuntungan Mempunyai Payudara Kecil!

 

Memakai Bra dengan Tidak Benar

Cara memakai bra yang salah juga bisa menyebabkan nyeri pada payudara. Kalau bra yang Kamu kenakan terlalu kencang atau cup nya terlalu kecil, kawatnya bisa terlalu tertekan ke payudara. Kalau payudara tertekan kawat bra selama seharian, maka tentunya akan timbul nyeri. Hal ini sering terjadi pada wanita yang melakukan aktivitas aktif sehingga posisi bra nya bisa berubah.

 

Tidak Menggunakan Bra yang Sesuai

Kalau payudara Kamu termasuk dalam kategori yang berukuran besar, sangat penting untuk menggunakan bra yang bisa menopangnya. Terutama ketika Kamu sedang berolahraga ataupun banyak bergerak sehingga menyebabkan jaringan payudara tertarik.

Bahkan, sebuah penelitian menunjukkan bahwa 1 dari 3 pelari maraton mengaku kerap merasakan nyeri payudara. Makanya, sangat penting untuk mengenakan bra olahraga yang tepat dan nyaman untuk payudara Kamu.

Baca juga: 7 Jenis Bra Sesuai Dengan Payudara Anda

 

Infeksi 

Infeksi pada payudara biasanya disebabkan oleh saluran asi yang tersumbat, tumbuhnya rambut pada puting, dan kelenjar keringat yang tersumbat. Infeksi tersebut memiliki gejala ruam merah, pembengkakan, dan nyeri. Selain itu, infeksi pada payudara juga bisa menyebabkan keluarnya cairan berwarna hijau, merah, coklat, atau bahkan berupa darah. Kalau Kamu mengalami gejala-gejala di atas, lebih baik segera periksakan ke dokter untuk mencari tahu penyebab infeksinya.

Baca juga: 7 Cara Menjaga Keindahan Payudara

 

Pil KB

Obat apapun yang mengubah hormon-hormon tubuh memiliki potensi untuk menyebabkan nyeri payudara. Namun, obat yang paling umum menyebabkan nyeri payudara adalah pil KB karena meningkatkan kadar estrogen. Selain itu, pengobatan fertilitas, terapi hormon, dan obat tiroid juga bisa membuat payudara nyeri dan lebih sensitif. Nyeri payudara akibat obat biasanya akan hilang dengan sendirinya.

 

Menyusui

Salah satu fungsi utama payudara adalah untuk menyusui. Ketika Kamu hamil, payudara dan saluran asi akan membesar. Hal tersebut menyebabkan nyeri pada payudara. Rasa nyeri ini akan berlangsung lama dan bahkan bisa bertamba parah ketika bayi Kamu sudah lahir.

 

Ada Benjolan di Payudara 

Kalau Kamu memiliki benjolan pada jaringan payudara atau yang biasa disebut fibrocystic breast, maka kemungkinan besar Kamu akan merasakan nyeri atau bahkan sedikit pembengkakan pada payudara. Kamu tidak perlu langsung khawatir, tidak semua benjolan di payudara merupakan gejala kanker payudara. Namun, untuk mencegah kemungkinan terburuk dan mencari penyebabnya, akan lebih baik jika diperiksakan.

Baca juga: Yuk Kenali Tanda-Tanda Kanker Payudara

  

Minum Terlalu Banyak Kafein 

Walaupun kopi dan teh tidak menyebabkan nyeri payudara secara langsung, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa mengurangi kafein bisa mengurangi ketidaknyamanan yang timbul akibat nyeri tersebut, terutama pada wanita yang memiliki fibrocystic breast.

 

Secara umum, nyeri dan sensitivitas payudara yang bersifat sementara bukan gejala penyakit serius dan Kamu tidak perlu memeriksakannya ke dokter. Rasa nyeri tersebut biasanya hanya berlangsung selama beberapa hari. Namun, kalau nyerinya tidak kunjung berhenti atau bahkan bertambah parah, maka periksakan ke dokter. Oleh sebab itu, rajin-rajinlah memerhatikan payudara Kamu. Perhatikan jika ada perubahan bentuk dan tekstur. Kalau ada yang tidak biasa dengan payudara Kamu, segera periksakan ke dokter.

Untuk Kamu yang ingin mengencangkan payudara, bisa lakukan latihan ini.