Siapa sangka, rumah sebagai tempat yang dianggap paling aman dan nyaman, juga menyimpan potensi bahaya. Terutama untuk si Kecil yang sedang dalam masa eksplorasi, risiko kecelakaan bisa terjadi kapan saja. Salah satu risiko kecelakaan yang sangat sering terjadi di rumah dan menimpa anak-anak adalah luka bakar.

 

Menurut fakta, luka bakar sangat sering terjadi pada anak, terutama batita (di bawah tiga tahun) dan balita (di bawah lima tahun) Hal ini disebabkan oleh kurangnya kewaspadaan akan bahaya api dan keterbatasan koordinasi gerakannya. Ditambah lagi, di banyak negara berkembang, korban luka bakar sering berasal dari keluarga miskin di daerah pedesaan, yang mana api penting bagi keperluan hidup sehari-hari dan kurangnya pelayanan kesehatan yang memadai.

 

Namun pada kenyataannya, luka bakar tak hanya terjadi di dapur sebagai ruangan khusus memasak dengan banyak alat rumah tangga yang panas. Perlu Mums ketahui, data dari WHO (Badan Kesehatan Dunia), menyatakan bahwa 75% luka bakar yang terjadi pada anak-anak, justru bukan disebabkan oleh jilatan api. Melainkan, akibat tersiram cairan panas seperti minyak, air, atau uap. Dan 20% luka bakar lainnya, terjadi karena si Kecil menyentuh benda panas, seperti setrika pakaian atau alat rambut seperti catokan, juga luka bakar akibat listrik.

 

Amit-amit itu terjadi, tetap tak ada salahnya membekali diri dengan pengetahuan apa saja yang harus dilakukan ketika luka bakar terjadi, Mums. Juga, mengetahui bagaimana prosedur perawatan luka bakar yang benar agar rasa sakit diderita si Kecil bisa diminimalisasi dan luka sembuh dengan sempurna.

 

Tingkat Keparahan Luka Bakar dan Pertolongan Pertama

 

Prosedur perawatan luka bakar yang benar, dimulai dari pertolongan pertama sesaat setelah terjadi insiden. Untuk menentukan langkah apa yang pertolongan pertama apa, Mums perlu mengenali tingkat keparahan luka. Secara garis besar, derajat luka bakar terdiri atas 3 tingkat, yaitu:

  1. Derajat pertama: Kulit memerah, namun tidak mengelupas. Area yang terkena panas terasa perih, seperti terbakar matahari.
  2. Derajat kedua: Lapisan kulit terluar terbakar dan beberapa bagian dermis rusak. Area yang terkena panas terasa sangat sakit dan akan mulai melepuh.
  3. Derajat ketiga: Kulit hangus terbakar, dengan penampakan epidermis dan dermis (sebagai dua lapisan kulit teratas) sangat rusak.

 

Yang penting untuk dicatat adalah, segeralah membawa si Kecil ke dokter jika mengalami kedua kondisi ini karena tergolong sebagai kasus luka bakar yang serius:

  • Area kulit yang melepuh atau membengkak akibat terbakar, ukurannya lebih besar daripada ukuran telapak tangan si Kecil.
  • Luka bakar mengenai tangan, kaki, wajah, organ genitalia, atau persendian.

 

Baca juga: Jenis-Jenis Luka Bakar dan Perawatannya

 

Pertolongan Pertama dan Perawatan Luka Bakar di Rumah

 

Jangan panik. Inilah kunci awal yang bisa membantu Mums untuk berpikir jernih dan melakukan pertolongan pertama saat si Kecil cedera akibat benda atau cairan panas. Setelah itu segera lakukan:

  1. Basuh area luka dengan air dingin yang mengalir selama 15-30 menit sesegera mungkin setelah kejadian. Pendinginan ini paling efektif bila dilakukan 30 menit pertama setelah insiden terjadi. Usahakan air dipakai dingin dan sebersih mungkin, memakai air minum akan lebih baik. 
  2. Hindari meletakkan es batu atau menggosoknya, karena bisa menyebabkan kulit melepuh.
  3. Jika api mengenai baju atau kain, segera padamkan dan singkirkan dari kulit yang cedera, karena akan menempel dan susah untuk diambil.
  4. Jangan oleskan apapun di atas kulit yang terbakar, misalnya pasta gigi, madu, bedak, mentega, dan lain-lain.

 

Setelah si Kecil mendapatkan penanganan dari dokter dan derajat luka bakar tidak parah, maka perawatan luka bakar bisa dilanjutkan di rumah. Pada umumnya, luka bakar derajat satu dan dua bisa membaik dalam waktu 14-21 hari.

 

Baca juga: Tips Agar Luka Cepat Kering

 

Untuk perawatan luka bakar di rumah, prosedur yang bisa Mums lakukan adalah:

  • Memberikan si Kecil asupan tinggi protein seperti produk susu, daging sapi, telur, kacang-kacangan, selai kacang, bahkan makanan cepat saji. Asupan tinggi protein ini akan sangat membantu penyembuhan jaringan kulit yang rusak akibat cedera.
  • Jaga area kulit yang luka tetap kering. Selain memandikan si Kecil dengan waslap, bisa pula mengaplikasikan pelindung berbahan plastik agar luka tidak terkena air.
  • Ganti perban setiap 4-7 hari sekali. Namun jika perban basah, segera ganti.
  • Amati gejala infeksi yang bisa saja terjadi akibat adanya luka, yaitu:
  1. Demam lebih dari 38° Celcius.
  2. Si Kecil mengeluh area luka terasa lebih nyeri.
  3. Berbau tidak sedap.
  4. Muncul ruam merah.
  5. Keluar cairan.
  • Si Kecil boleh saja tetap bermain di luar rumah. Namun, lakukan langkah berikut ini:
  1. Jika luka bakar berada di area wajah, lindungi dengan topi.
  2. Hindari perban dari paparan debu dan tanah.
  3. Hindari bermain di taman bermain yang ramai, karena dikhawatirkan luka akan terinfeksi oleh bakteri dari orang lain.
  4. Untuk sementara, si Kecil jangan berolahraga berat dulu, misal bermain sepak bola atau bola basket.
  5. Jika area luka sudah membaik dan kering, Mums bisa mengaplikasikan losion atau pelembap bebas pewangi. Hal ini untuk menjaga kulit tetap kenyal dan menghindari rasa gatal akibat kulit terlalu kering.

 

Baca juga: Luka Kecil Saat Mencoba Sepatu Baru, Gadis Cilik ini Terkena Sepsis

 

 

 

Sumber:

Healthy Children. Burn Treatment.

Children’s Hospital Colorado. Treating Burns.